Pertanyaan random:
Pilih Sekolah online / offline ?VOTE + COMMENT, OKE? OKE.
happy reading semua 💜⚪⚪⚪
BAB 2 | KERIBUTAN DI KANTIN
"Lega nih perut gue, sisa hati gue yang masih nyesek," curhat laki-laki itu.
"Abis boker lo Jal?" tanya Ricky was-was yang dijawab kedipan mata oleh Jali.
"Najisss!" Ricky otomatis mendorong temannya itu. "Cebok gak lo?"
"Ya iyalah! Higienis gue mah," balas Jali.
William berdecak malas. Tempat duduk menjadi sempit karena kedatangan Jali, ia memilih minggat dan bersandar pada tembok.
"Kenapa pergi sih Wil? Sini dekat-dekat sama bang Jali," ajak laki-laki paling cungkring di situ.
William sendiri hanya mendelik membuat yang lain tertawa melihat perubahan raut wajah laki-laki yang biasanya datar itu.
"Mana mau sama lo Jal, udah batangan, kecil lagi," sahut Matthew ambigu.
"Apa lo? Mau adu gede sama gue?" tantang Jali tidak terima.
"Adu gede apa Rojali?" sahut Bu Amel dari belakang.
"Anjir," umpat Jali reflek. "Ibu nih kayak setan ngagetin saya aja."
Bu Amel melotot mendengarnya. "Anjir, anjir, mulut kamu itu ya! Berani kamu samain saya sama setan?!"
"Parah sih bu, tempeleng aja giginya bu," kompor Ricky semangat.
"Apa kamu Ricky? Berani juga perintah-perintah saya?!"
"Ck si ibu, aing ajak berteman malah diajak ribut. Males ah saya," gerutu Ricky. "Ngopi atuh bareng, jangan marah-marah saya mulu."
"Jangan ngaco kamu. Ibu tuh lebih tua dari kalian. Ngapain kalian kumpul-kumpul di luar kelas begini?"
"Ngadem lah bu, suntuk kami didalem kelas mulu," jawab Xavior.
"Suntuk apanya, bilang aja kamu lagi cari perhatian kan? Ngaku!"
"Dih, gak usah dicari udah banyak bu yang perhatiin saya," balas Xavior santai.
"Diam kamu Xavior, pasti kamu kan dalangnya."
"Dalang apalagi sih bu?" tanya Xavior dengan alis mengerut. "Suudzon mulu sama saya."
"Ya memang tingkah kamu gelo-gelo, bikin saya pusing ngadepin murid kayak kamu. Ke mana guru yang ngajar? Kenapa kalian gak belajar di dalam?"
Ditanya gitu, Xavior mengedik.
"Hei, Xavior,"
"Engga tahu."
"Xavior!"
"Engga tahu, Bu."
"Caexavior!"
"Engga tahu, Ibu!"
"Etdah anak ini. Berani kamu galakin Ibu?" Bu Amel berkacak pinggang bikin Xavior nunduk gumam-gumam.
"Bu Endang berhalangan hadir bu," jawab William akhirnya.
"Begitu William? Ya sudah saya percaya sama kamu." Bu Amel mengangguk paham. "Ada tugas?"
"Ada bu," jawab kelimanya serempak.
"Ada yang kurang ini," selidik Bu Amel. "Satu, dua, tiga... Gerald, ke mana Geraldi?"
"Kantin bu, pacaran," jawab Matthew. "Kebiasaan bu emang, kalo punya cewek suka lupa temen."
KAMU SEDANG MEMBACA
XaviorAvril
Teen FictionTiba-tiba dia kembali. Mendekat, mengganggu, lalu menetap. Mengenai dua penguasa SMA Glorisius. Xavior dengan predikat cowok ternakal di sekolah dan pemimpin geng ternama dan Avril si gadis panutan dengan status tertinggi dalam hierarki sosial. Sen...