38. XaviorAvril

99.4K 7.1K 2K
                                    

Siapa senang XaviorAvril UPDATE??
RAMEIN OKEEE??!! 🔥🔥

Happy Chinese New Year buat kalian yang merayakan!! Kionghii 🧧❤️

SEMANGATT BACANYA ❤️❤️

⚪ ⚪ ⚪

Kesalahan Zoe fatal. Buktinya sekarang satu kelas seolah bekerja sama mendiamkannya. Menatap rendah, jijik, bahkan teman-temannya langsung membuang muka begitu melihat Zoe. Apa ini yang Avril rasakan dulu?

Beruntung tidak ada cibiran keras yang menjatuhkannya. Namun bisikan-bisikan itu masih terdengar masuk ke telinga dan menggerogoti hatinya.

"Al," Alexa langsung mendengus, "Liv," Livia juga melakukan hal sama.

"Gue bisa jelasin," ucap Zoe berharap teman-temannya mau mendengar.

"Masih punya muka lo buat bicara sama kami?" tanya Alexa tajam. "Lo pikir bakal ada yang percaya?" lanjut Livia.

"Lo rendah banget, Zo," papar Stefi, menutup bukunya sambil beranjak duduk, "Yuk guys, kantin," ajak Alexa ke semua teman-temannya kecuali Zoe.

Mata Zoe kembali berkaca. Mereka melewati Zoe begitu saja. Tidak ada unsur kekerasan namun hati Zoe dibuat babak belur. Memutar tubuh, matanya langsung bertemu pada Matthew yang baru saja memasuki kelas.

Zoe merasa sangat bersalah. Apalagi mengingat cowok itu selalu berada di garda terdepan kala banyak siswa yang mengusiknya.

"Met," panggil Zoe. "Gue—"

Matthew langsung melengos melewati Zoe, diikuti Jali, Ricky, Gerald yang memilih tidak ikut campur.

"Xav," Zoe menghadang Xavior yang baru balik bersama William.

Xavior menghentikan langkahnya. Hal yang tidak Zoe duga, gadis itu kini diam menyusun kalimat untuk diutarakan.

"B-boleh ngomong? Sebentar aja," pinta Zoe.

⚪ ⚪ ⚪

"Nih, liat sendiri dah tuh," gedeg Jasmine. "Gizel cuman temenan sama Xavior." Jasmine menunjukkan layar ponselnya. "Dia tuh sukanya sama William—"

"No, salah," bantah Avril. "William yang suka sama si Grizelda," Avril merampas balik ponsel Jasmine yang menunjukkan akun Instagram @grizelda.tanuwijaya

"Iya mereka saling suka, manusia gila. Gue tuh sering liat di story Gizel, mereka jalan-jalan mulu berdua," balas Jasmine memberi pencerahan.

"Mungkin si Gizel emang udah kenal sama Xavior dari lama. Jadi anggapannya udah biasa main ke kamar gitu. Udah deh gak usah parno gak jelas," lanjut Jasmine.

"Kenapa harus kamar?" tanya Avril masih tidak terima.

"Ya Zach dulu setiap ke rumah lo juga mainnya ke kamar kan?" tanya Jasmine ngegas.

Avril berdecak tidak terima, namun tidak menyanggah ucapan Jasmine. Karena Jasmine benar.

"Udahlah Vril, kalo Xavior bilang Gizel cuman temen ya udah percaya aja," lanjut Jasmine.

"Percaya juga butuh bukti," balas Avril.

"Wah, calon-calon perawan tua lo, Vril. Bisa gila Xavior ngadepin lo," ceplos Jasmine. "Udah siniin hape gue," pinta Jasmine balik. "Ngeri woi kalo sampai ke like foto-foto dia," cerocos Jasmine mencoba merebut balik ponselnya namun Avril menjauhkan benda itu.

"Vril!" seru Jasmine greget.

"Nanti dulu,"

"Kenapa gak tanya William aja sih?"

XaviorAvrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang