ASIKK UPDATEE!!
Sokin absen dulu, siapa kangen XaviorAvril???Chapter ini masih lanjutan chapter sebelumnya. Kalo amnesia baca ulang dulu 👍
Ah ya, aga telat sii tapi, selamat menunaikan ibadah puasa untuk teman-teman Muslimku 🤗❤️ Semoga lancar sentosa dan jauh dari godaan. FIGHTING!! 💪🏻💪🏻
Wajib baca SETELAH buka puasa yaa 🙏
Avrizella Quinzel; definisi rumusan problematika tercantik di hidup Xavior,
— XaviorAvrilHAPPY READING ❤️❤️
⚪ ⚪ ⚪
"Tahan aku, Benita."
"Nona, kalo nona khawatir—"
"Aku bukan khawatir," bantah Avril ketus, menghentikan sesi mondar-mandirnya di taman penuh pot-pot bunga milik Benita yang dijaga seperti anak sendiri. "Dia aja yang bodoh."
"Lebih baik nona pergi—"
"Udah gila kali ya?" selak Avril menyewot.
Benita memgerjap. "Engga tau, Nona," bingung Benita sendiri meladeni anak majikannya.
Masih berlanjut, Avril terus mencak-mencak.
"Xavior tau lagi hujan, kasih jaket ke aku. Sekarang dia malah tanding basket." Semakin dibahas semakin kecemasan Avril menambah. "Jangan-jangan dia berencana mati muda. Biar aku—"
"Nona!"
"Makanya tahan aku, Benita!" raung Avril menghentak kaki frustasi.
Benita mengelus dada. Sabar-sabar. "Nona sudah rapi dan siap pergi. Buat apa Benita tahan?" herannya.
"Udah, sana, hush," Bisa gawat kalo Avril bertingkah dan menghancurkan anak-anaknya.
Avril diam. Menimbang keputusan antara ego dan hati. Raut kerasnya berubah, melunak seraya gadis itu mengambil kembali Chloé shoulder bag yang satu warna dengan vest yang dikenanya sekarang.
Saling pandang. Benita terus mengintai gerak-geriknya. Avril berdeham, lalu membuang muka sambil memainkan rambut cokelat bergelombangnya.
"Baiklah, kalo dipaksa, aku bisa apa," ucap Avril, "Panggil Banoya, Benita," titah Avril.
⚪ ⚪ ⚪
Xavior ada tanding basket.
Ini diluar rencana Avril, berusaha menahan diri, tapi apalah daya kalo dipaksa Benita. Akhirnya Avril melipir ke tempat pertandingan dilaksanakan.
Sesuai dengan chat pacarnya itu. Game diadakan di SMA Glorisius. Terkumpul 8 notifikasi masuk dari Xavior sejak tadi siang yang belum Avril balas dan hanya baca lewat notifikasi.
Isinya bukan spam. Hanya saja, Xavior selalu mengabari Avril sebelum melakukan sesuatu. Penting dan tidak pentingnya. Kadang juga disertakan bukti berupa foto. Ini rutinitas biasa yang Xavior lakukan, bahkan sejak awal kedekatannya dengan Avril. Tapi semenjak insiden Gizel, Avril yang mendingin, isi ruang obrolan didominasi dan berubah jadi agenda keseharian Xavior.
Kini waktu menunjuk pukul 4 sore. KBM sudah berakhir satu jam yang lalu. Bukan sepi, SMA Glorisius sedang ramai-ramainya sekarang. Terlihat siswa-siswi dari berbagai sekolah berkunjung kemari. Mayoritas massa berkumpul di lapangan besar. Tempat diadakan berbagai pertandingan olahraga; ada voli, futsal, dan basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
XaviorAvril
Teen FictionTiba-tiba dia kembali. Mendekat, mengganggu, lalu menetap. Mengenai dua penguasa SMA Glorisius. Xavior dengan predikat cowok ternakal di sekolah dan pemimpin geng ternama dan Avril si gadis panutan dengan status tertinggi dalam hierarki sosial. Sen...