Tiba-tiba dia kembali. Mendekat, mengganggu, lalu menetap.
Mengenai dua penguasa SMA Glorisius. Xavior dengan predikat cowok ternakal di sekolah dan pemimpin geng ternama dan Avril si gadis panutan dengan status tertinggi dalam hierarki sosial.
Sen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum membaca jangan lupa vote+komen yaa, trimikiciw.
❤️ happy reading ❤️
BAB 7 | ZACH VS XAVIOR
"Guys ke lapangan sekarang ya, Pak Bambang mau absen," seru Jojo selaku ketua kelas 12 MIPA 1 pada teman-teman sekelasnya yang tengah rusuh entah berbuat apa, pokoknya kelasnya sangat berisik.
"Kenapa Jo?!" tanya Putra setengah berteriak, tidak kedengaran.
"Turun ke lapangan sekarang."
"Hah?! Ngomong apa sih?" Putra bertanya lagi.
"Ke lapang— ANJING COPOT DULU EARPHONE LO TAI!" sewot Jojo pada teman satunya itu.
"Ihhhh Jojon! Gak usah pake urat sama kuah bisa gak?!" seru Mina sambil mengelap pipinya yang terkena muncratan dari dalam mulut Jojo.
"Kok malah nanya kenapa? Ya jelas gue keganggu lah! Putus aja tuh urat, koit lu langsung."
"Eh Mina, kalo cowok udah gue selepet mulut lo. Seenak jidat doain orang mati, sini lo aja gantiin gue jadi ketua kelas, atur nih kambing, monyet, babi, ayam sama kurcaci-kurcaci di sini."
"Cih, ogah banget. Dasar ketua kelas mental kedelai," ledek Mina dengan lidah dimeletkan sebelum berlalu menghampiri Avril dan Laura.
"Turun sekarang yuk," ajak Laura menunggu persetujuan Avril.
Setelah mendapat anggukan singkat dari gadis berambut brunette itu, ketiganya melangkah keluar kelas menuju lapangan utama sekolahnya.
"Eh tau gak sih, katanya Madison undurin diri dari photoshoot buat sampul Beauty," ucap Laura si biang gosip terpercaya.
"Bener lo?" tanya Mina.
Laura mengangguk. "Iyalah, minder kayaknya. Temen-temen dia aja udah gak ngobrol lagi sama dia katanya. Kan percuma cantik tapi gak ada yang mau temenan," celoteh Laura ringan.
Avril tersenyum puas. See? Rencananya lagi-lagi berhasil.
"Pasukan ayo duduk dulu, kumpul semua ke sini, " itu suara Pak Bambang, guru olahraganya sekaligus pembina sub-organisasi Paskibra di SMA Glorisius.
Guru tua itu tampak sedang duduk pada bahu lapangan dengan map file absensi di pangkuannya.
Lantas Avril, Mina, dan Laura langsung mengambil tempat di bawah pohon. Pastinya untuk menghindari terik matahari. Kalo sudah begini, siswi lainnya mau tidak mau mencari tempat sejuk lain.
