12. DETROIT'S POOL PARTY

70.6K 7.1K 362
                                    

Aku mau ingetin cerita ini konsepnya YoungAdult jadi kalo.... ah bingung ngmgnya gimana.

Gambaran pergaulan di sini cukup wild (liar) karna aku campur aduk konsep lokal sm budaya barat jadii...

Kalo mnrt kalian cerita ini kurang cocok sama kalian, isokee gak usah dipaksain hehe

⚪⚪⚪

BAB 12 | AGENDA MALAM INI: DETROIT'S POOL PARTY

Mari mengenal sosok Avrizella Quinzel lebih dalam lagi.

Satu hal dari banyak hal lainnya yang kalian harus tau dari gadis jelita itu adalah, Avril selalu tampak modis di manapun, dan kapanpun. Bahkan saat Avril ingin tidur.

Tidak terkecuali sekarang ini, saat Xavior meminta Avril untuk menemani cowok itu berenang dan kalian tau di mana? Di sekolah!

"Ayo," suara Xavior terdengar mengajak Avril untuk segera keluar dari mobilnya.

Xavior sudah di luar mobil sambil membuka pintu mobil bagian Avril menunggu gadis itu keluar.

"Hidup lo gak pernah jauh-jauh dari masalah huh?" sindir Avril.

Xavior mengedikkan bahunya, "Gak selalu, mau keluar sendiri apa gue gendong sampe sekolah?" tawar Xavior.

Avril memutar bola matanya malas sebelum melangkah keluar dari mobil Xavior. Bersidekap, Avril diam tepat di depan mobil cowok ini.

"Nungguin gue?"

Masih gak minat Avril menatap Xavior. Tapi mau gimana? Avril gak pintar soal sebrang-menyebrang jalan.

"Barengan, ayo," ajak Xavior.

"Gak usah sambil pegang-pegang," Avril menepis kecil tangan Xavior. 

Xavior menyengir dengarnya. Mengikuti mau Avril, Xavior tidak menyentuh gadis itu. Tapi dirinya membimbing Avril. Sebelah merentang pada lalu lalang mobil, sementara satunya lagi berjaga pada Avril.

"Kekunci," gumam Xavior pelan sambil mencoba menggeser sebuah pintu kecil yang tersembunyi di belakang sekolahnya.

Lebih jelasnya, letak pintu ini ada di dekat kebun sekolah. Biasa nih, pintu ini yang menjadi alat teleportasi anak-anak nakal SMA Glorisius untuk bolos dari sekolah. Padahal sudah sering kali pintu itu digembok oleh guru, namun entah bagaimana caranya gembok itu berhasil dibuka kembali.

Pokoknya guru sama murid perang gembok terus deh, sampai akhirnya guru juga nyerah sendiri. Heran juga punya anak murid bodoh pelajaran tapi jenius kalo soal melanggar aturan.

"Tunggu sini." Xavior berujar pada Avril.

Avril melotot ingin protes. Ya kali Avril ditinggalin di sini sendiri, mana penerangan di sini sangat minim lagi.

"Gak usah kangen, gue cuman mau buka pintu dari dalem," lanjut Xavior cepat membuat Avril mendelik.

"Gak usah kegeeran, lo gak balik gue lebih bersyukur," balas Avril.

"Ah masa?" goda Xavior dengan smirk andalannya, "sebentar ya," lanjut Xavior lembut sebelum memanjat tembok belakang sekolahnya dengan bertumpu pada pinggir tempat pembuangan sampah yang menyatu dengan tembok sekolahnya.

Avril menatap Xavior tidak percaya sebelum menggeleng kepalanya melihat aksi spontan cowok itu barusan. Seolah Xavior memang sudah biasa memanjat tembok seperti tadi. Dikata lo ninja?

Xavior membuktikan kata-katanya. Tidak butuh waktu lama terlihat sosok tengil Xavior dengan gestur tubuh mempersilakan Avril masuk.

Avril memicingkan matanya sebelum berjalan masuk melewati Xavior.

XaviorAvrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang