Tiba-tiba dia kembali. Mendekat, mengganggu, lalu menetap.
Mengenai dua penguasa SMA Glorisius. Xavior dengan predikat cowok ternakal di sekolah dan pemimpin geng ternama dan Avril si gadis panutan dengan status tertinggi dalam hierarki sosial.
Sen...
anyway, ASIKK UPDATEE !! 🤪 Senangnya bisa lanjutin cerita ini 😩❤️ Apakah kalian kangen XaviorAvril?? Siap ketemu ciliknya XaviorAvril?? Absen sini dulu weii 😋😋
Absen lagi dengan emot kebangsaan Detroit 😎👍
SELAMAT MEMBACA ❤️❤️
⚪ ⚪ ⚪
Seattle, USA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚪ ⚪ ⚪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zimmermann Bowie Mini Sun Dress, disambung tights pattern GG dari Gucciyang membungkus sepanjang pinggang sampai jari kaki. Lalu, teen embellished ballet pumps sebagai alas kaki dari Dolce & Gabbana kids.
Headband klasik putih pada surai cokelatnya yang bergelombang. Turunan ada Baroque Pearl Necklace dari Timeless Pearly menghiasi tengkuk.
Kanes baru usai mandi sore. Tampil cantik, santai, tapi tetap rapi. Ciri khas yang dipanuti dari sang Ibu.
Meletakkan Chanel Vintage Mini Kelly-nya kembali di rak, tadi niatnya mau main ke halaman belakang dengan Sierra, temannya, tapi tidak jadi.
Kini sudah hampir setengah jam Kanes sibuk berkutat dengan PR sekolah.
Selesai tugas satu, lanjut ke tugas dua.
"Ini bagus?" Sierra menunjukkan ponselnya ke Kanes, bertanya pendapat.
"Cute," respon Kanes.
Sierra senyum, lanjut mengirim tautan dress-nya ke ruang chat bersama Ibunya.
"Oh ya, foto-foto kita di Bahamas di hape you kan?" tanya Kanes.
Sierra mengangguk. "Wait, aku kirim."
"Kai, kirimin foto aku juga, boleh?" minta Sierra ke Kairoz.
