YAYY UPDATE 🔥🔥
Kasian malming pada sendiri, nih biar XaviorAvril temenin ✋😩🤚RAMEIN CHAPTERNYA OKEE?!! 😚👍
HAPPY READING SEMUA ❤️❤️
⚪ ⚪ ⚪
Ini bukan karena Avril. Tapi entah bagaimana belakangan ini rahasia Zoe yang sengaja mengedit dan mengumbar foto badan palsunya itu mulai terdengar desas-desusnya di penjuru kelas 12.
Teman-temannya tidak henti membela dan melindungi Zoe. Namun seiring berjalannya waktu melihat bungkamnya Zoe, mereka pun harus menanyakan kebenaran rumor ini kepada Zoe.
Zoe yang ditodong berbagai pertanyaan dan berupa kalimat "Bener gak sih?", "Gak mungkin kan, Zo?" Zoe tidak kuat.
Langsung saja gadis itu keluar dari kelas. Bergegas menuju kelas 12 IPA 1 dengan kegelisahan yang tidak kunjung reda. Avril mungkin berjanji tidak akan membongkar hal ini. Namun bukan berarti Zoe dapat tidur dengan tenang setiap malam tanpa adanya bayangan Avril yang menghantuinya. Zoe tertekan. Zoe takut.
Karena percayalah, musuh terbesar Zoe sekarang bukanlah Avril. Melainkan segala pikiran yang diciptakan dan bersarang pada otak Zoe sendiri. Hal ini sangat berbahaya.
Mungkin ini yang Avril mau. Menyiksa mental Zoe tanpa campur tangan gadis itu secara langsung.
Bagaimana kalo situasi Avril? Gadis itu masih dihujat kok. Bisa dibilang ini satu-satunya kesempatan emas setiap siswi untuk meruntuhkan kejayaan Avril selama ini.
Avril selalu dipandang sebagai sosok panutan, baik, dan sempurna. Oleh karena itu saat setitik noda saja ditemukan pada dirinya, orang-orang akan membesarkannya.
Mau gimana lagi? Saat mata orang memandang sesuatu yang terlihat baik, mereka akan mengharapkan hal baik dari sosok itu juga.
Itu adalah konsekuensi yang harus Avril jalani tiap hari. Dan skandal yang dibuat Zoe dan Zach ini tentu sangat mencemari nama baik Avril.
Kalo kalian pikir mengekspos keduanya akan membuat nama Avril baik, ya mungkin bisa. Avril punya bukti dan Zach pasti akan bantu mengungkap kebenarannya. Tapi Avril tidak mau repot-repot bertindak seperti pengemis yang meminta semua orang untuk percaya kepadanya.
"Silakan buat proposal pengajuan minta maaf, Ian. Sebelum aku approve, kamu gak boleh kontak, telepon, main ke rumah, atau ngomong sama aku. Kamu bisa konsultasi ke Benita kalo butuh bantuan. Waktu kamu satu minggu dari-"
"Vril,"
Avril menghela, memutar bola matanya. Duduknya yang awalnya serong menatap Zach kini kembali menghadap depan. Menaikkan satu alisnya menatap gadis berambut bondol di depan mejanya.
"Yes, Zoe?" tanggap Avril. "Ew, keringat," Avril menarik secarik kertas di mejanya menjauh dari Zoe.
"Gue mau ngomong."
"Mundur dua langkah." Zoe menahan diri dan memilih menurut pada Avril. Kini selain meja, ada jarak yang memisahkan keduanya.
Avril memutar pergelangan tangannya bak ratu anggun yang memberi kesempatan rakyatnya untuk bersua.
Zoe mengedar pandangannya terlebih dahulu. "Lo bongkar? Kenapa semua orang bisa ngira gue sengaja ngejebak lo?" tanya Zoe pelan.
Avril menarik senyumnya. Kentara Zoe kelewat cemas. "Karena memang itu kenyataannya, Zoe," jawab Avril.
"Tapi lo janji-"
"Dan gue tepatin." Avril membetulkan duduknya. "People will talk. Rumor datang dari mulut ke mulut. Mungkin ada yang dengar percakapan kita waktu itu. Atau... ah iya, coba tanya dia," Avril melirik pada Zach, "Mungkin dia ada cerita ke orang lain tentang ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
XaviorAvril
Teen FictionTiba-tiba dia kembali. Mendekat, mengganggu, lalu menetap. Mengenai dua penguasa SMA Glorisius. Xavior dengan predikat cowok ternakal di sekolah dan pemimpin geng ternama dan Avril si gadis panutan dengan status tertinggi dalam hierarki sosial. Sen...