16. KILAS BALIK UKS

67.3K 6.3K 184
                                    

I don't do words, I speak with actions.
-Caexavior Alvarez-

BAB 16 | KILAS BALIK UKS

Kemarin siang SMA Glorisius dibuat geger karena aksi anarkis dari anak-anak perkumpulan sekolah sebelah, yakni Sparta - SMA Pelita.

Fasilitas sekolah yang rusak karena kejadian kemarin juga sedang dalam masa perbaikan. Namun khusus masalah kaca-kaca jendela yang pecah di kelas sudah diselesaikan dari kemarin sore agar tidak mengganggu KBM sekolah.

"Duh brengsek, ini batre hape gue ditilep siape sih?" Ricky berdecak sebal saat ponselnya tiba-tiba mati.

"Makanya jangan ngegame teros, sakit kan jadinya!" sahut Matthew tidak nyambung.

"Ngomong ape sih lo Met? Buka jasa cuci otak dah gue lama-lama, punya temen gesrek semua perasaan otaknya," balas Gerald tidak habis pikir.

"Gak tau, gak paham juga gue ah," ucap Matthew, "pusing aseli guweh semalem dimarahin enyak gara-gara ngeliat putra kesayangannya terluka parah dan berdarah-darah," cerita Matthew dramatis.

"Alah cucok meong lo Met, luka gara-gara kepukul tongkat kayu aja lagak lo berasa habis ditembak," remeh Jali.

"Iye ditembak Bu Amel dan JEDORRRR," Matthew tiba-tiba berseru heboh sambil berlakon seperti habis ditembak pada jantungnya.

"Goblok," Xavior menggeleng sembari tertawa pelan melihat tingkah Matthew.

"Eh talking-talking si nenek sihir tumben lama kagak balik-balik. Tapi bagus lah mental breakdance gue tiap diajar tuh guru," celoteh Ricky.

"Lagi benerin giginya tuh pasti, semoga copot semua biar perlu dipasang ulang satu-satu," doa Xavior jahat.

Emang cowok itu punya dendam tersendiri pada guru Konseling-nya itu. Suka kesel sendiri Xavior kalo diomongin apalagi yang enggak-enggak. Ya emang fakta sih, tapi kadang guru itu suka hiperbola sendiri macem sutradara yang sedang menyusun plot film bertema kriminalitas.

"Goblok Xav, tapi setuju gue. Kapan lagi jamkos di jam dia kan? Salah satu keajaiban Glorisius ini!" ucap Matthew yang disetujui yang lain. Sementara William hanya geleng kepala sendiri.

Kita liat nanti doa enam murid itu bakal manjur atau tidak. Tadi memang Bu Amel izin keluar dari kelas karena katanya giginya sedang goyang-goyang dan menitipkan satu tugas tapi lupa memberitahukan kapan waktu terakhir pengumpulannya. Jadilah satu kelas sepakat untuk pura-pura tidak tahu.

"Gerald, batre lo udah berapa? Gue mau pake PB-nya nih, batre hape gue tinggal dikit," pinta Bebi atas hak milik powerbank yang tadi Gerald pinjam pada gadis itu.

"Di Riba," jawab Gerald, "balikin Rib, punya Bebi itu PB-nya," suruh Gerald pada Ricky.

Ricky melotot terkejut. Kalo tau benda itu milik Bebi alias mantannya, Ricky gak akan pake. Mana batrenya sudah habis total pula!

Bebi sendiri juga langsung gelisah di tempat, ah ingatkan Bebi untuk lain kali tidak meminjamkan apapun kepada salah satu dari mereka!

"Ihihi tau gue Beb, malu kan lo," goda Jali melihat Bebi yang berdiri kaku di depan meja Gerald, "bingung ya neng mau panggil mantan apa? Panggil aja pake nama lo Beb, auto bahagia seribu satu malam temen gue."

"Lo apa sih?" seru Ricky kesal pada Jali sebelum beralih pada Bebi, "nih punya lo."

Bebi memaksakan sebuah senyum sambil  "Makasih," ucap Bebi pelan sembari mengambil alih benda itu.

XaviorAvrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang