15

33K 1.8K 333
                                    

Renjun bimbang , dia terlalu takut untuk menjawab pesan nara atau meneleponnya balik.

"Argh !"
Renjun membanting hpnya kelantai , persetanan dengan hpnya yang sudah pecah , dia frustasi sekarang.

Tapi selang 5 menit dia melirik hpnya kembali dan memungutnya.

Renjun menghembuskan nafas kasar , kemudian memejamkan matanya sebentar dan mulai menelepon orang.

"Kak !? Kemana aja sih !? bikin khawatir tau , lagi sakit ? apa gimana ?"

Mendengar suara perempuan ditelepon , renjun hanya tersenyum hambar.

"Halo kak , ih kok ngga ngomong ?"

"Ngga kok nar , gue baik baik aja"

"Yakin ? perlu aku kerumah kakak ?"

"Ngga usah , besok kerumah chenle aja"

"Nar udah belum- , Sabar anj. oh oke kak"

"Lagi dimana nar ? sama siapa ?"

"Ditoko buku , sama soobin. udah ya kak ngomel mulu dia"

Tut.

Panggilan dimatikan sepihak oleh nara dan renjun tak ambil pusing.

Karena sekarang dia sudah benar-benar pusing.


















































"Siapa sih nar?" Tanya soobin dikala melihat nara berteleponan tadi

"Kak renjun , kenapa ?"

"Oh"

"Dia ngga marah kita jalan berdua?" Sambung soobin

Nara menyiritkan dahinya "kenapa marah ? kan gue temen lu bodoh!" Balas nara disusuli mencubit pinggang soobin.

Dan soobin tersenyum miris , kata teman membuatnya seolah-olah dia tidak diberikan harapan untuk status lebih dari teman.

"Ayo pulang , udah sore. pasti dicariin jeno" Ajak soobin lalu berjalan kearah parkiran

Nara hanya mengangguk dan mengikuti soobin dari belakang.

"Btw nar lu ngga takut jatoh naik motor beginian?" Tanya soobin dikala sudah menjalankan motornya.

Memang terkadang anak ini pertanyaannya sangat random hingga nara sudah hafal.

"Terpaksa gue bodoh , karena anak jaman sekarang kan motornya begini. tapi gue malah suka sama motor kea punya kak jeno" Balas nara tepat ditelinga kiri soobin.

"Yaudah besok besok gue pake motor vario deh"

"Itu kan punya mama mu , terus mama kalo mau pergi pake motor apa ? motormu?" Balas nara

"Mama mana bisa pake motor laki"

"Yaa makanya bodo , ngga usah bikin orang tua susah" Balas nara dengan mengeplak kepala soobin yang berbalut helm

"Kan bercanda" Jawab soobin dengan melihat nara dari kaca spionnya.

"Becandamu kek beneran"

"Besok gue jemput?" Tanya soobin

"Emm , ngga usah deh. gue takut kalo kak renjun tiba² yang jemput"

Soobin menghembuskan nafas kasar , tak ada niat sedikitpun untuk menjawab perkataan nara , dia memilih dia sambil fokus kearah depan.

































































Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang