06

63K 2.9K 346
                                    

"Naraaaaaaaa" Panggil seseorang diambang pintu.

Dan nara berjalan kearah pintu , melihat siapa yang tengah memanggilnya dipagi hari ini.

Apakah renjun? Atau??

"pagi cantek" Sapa soobin , sambil nyender di pintu rumah nara yang kebetulan kebuka.

Aduh , nara sampai lupa bahwa dia sering berangkat maupun pulang bersama soobin.

Bagaimana dia bisa bilang kepada soobin bahwa dia sebentar lagi akan di jemput oleh renjun?

"Kenapa diem nar? ayok berangkat"

"Tapi ben—"

Bremm Bremm

Renjun datang dengan motor crf hitam miliknya , memakai helm seperti pabji berwarna hitam dan memakirkan motornya di samping motor soobin yaitu crf merah.

User klx ngab , diharap yang tak punya mending mondorrrr

Nara bingung harus bagaimana , disatu sisi dia sangat tidak enak kepada soobin. disisi lain dia tak bisa menolak renjun.

"Aduh nar , ayo berangkat katanya ngga mau telat" Ucap renjun dikala melepas helmnya dan sedikit mengacak rambutnya.

"Kan nara berangkat bareng gue" Sahut soobin.

"Apa lu bilang? emang lu siape?" Balas renjun.

"Yang ada lu tuh yang siapa? gue? temen nara yang sering jemput dia"

"Oh tukang ojek , mulai detik ini lu ngga usah nganterin nara ataupun jemput dia"

"Tukang ojek? sembarangan lu kalo ngomong"

Nara yang mencium bau bau akan baku hantam , langsung saja megang tangan renjun mengode agar tak menjawab omongan soobin.

"Kak renjun ini soobin temen nara"

"Dan soobin , ini renjun temen nara juga"

"Temen!?" Pekik renjun tak terima dan kemudian mendapat injakan kaki dari nara.

"Lah gw juga temen lu kali" Balas soobin.

"Tapi maaf bener , udah janjian. ngapapa kan?" Jadinya soobin terpaksa mengalah karena nara memohon kepadanya.

Setelah itu nara dan renjun pergi meninggalkan soobin yang masih didepan pintu.

"Oit , kaga berangkat lu?" Tanya jeno dikala melihat soobin masih didepan rumahnya.

"Nih mau berangkat" Balas soobin tanpa melihat jeno, dengan wajah yang super duper ngeri.

Padahal tadi pagi wajahnya seperti matahari yg cerah tapi sekarang wajahnya menjadi mendung dan seperti akan terjadi badai.























"Soobin temen kamu?" Tanya renjun ditengah jalan

"Iya , dia sering jemput , pulang bareng sama aku terus sering makan juga , sama ke timezone trus—"

"Ceritain aja semua" Potong renjun.

"Ih ngga gitu , soobin tuh pren aku kak , ngarti ngga?"

"Iya deh iyaaa" Jawab renjun malas.

"Kok kek ngga seneng"

"Ya emg kaga seneng"

"Kenapa?" Tanya nara bingung.

"Sikapnya aja udah mirip kek pacar bukan temen" Balas renjun kesal.

Nara yang paham , merapatkan duduknya dan memeluk renjun dari belakang. kemudian berbisik sesuatu.

Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang