45

13.1K 1.2K 304
                                    

"LETS GO!!" Teriak Nara keras didepan rumah soobin saat soobin menjalankan motornya.

Bukan pertama kali seperti itu, mereka berdua sudah sering membuat diri mereka sendiri malu dengan kelakuannya.

Tapi tentu saja itu seru dan membuat Nara ketagihan dan ngomong² mereka masih memakai seragam putih Abu-Abu.

Soobin malas ganti baju, katanya nemenin Nara pake seragam biar disangka pacaran ya terserah kalo kata Nara mah.

"Undangannya lu bawa kan?" Tanya soobin, entah beberapa kali dia bertanya ke Nara tentang undangan tadi.

"Udah bin udah, nih" Nara memperlihatkan kedepan agar soobin bisa melihat bahwa undangannya dipegang olehnya.

Tapi soobin meraih tangan Nara yang melewati pingangnya tadi, menariknya dan menggenggam nya. Untuk memeluk pinggangnya

Plis Nara yang di pegang otomatis kaget sekaligus deg deg kan.

"Pegangan, ntar kalo lu yang jatoh giliran lu yang masuk rs, emg mau"

Modusss, pikir Nara tapi dia juga tetap pegangan. Bukan sekali tapi ini memang udah sering tapi kali ini rasanya beda. Setelah banyak hal yang dilewati Nara baru kali ini dia entah kenapa deg deg kan banget.

Soobin juga terperanjat dengan apa yang dia lakukan, sumpah dia sendiri juga kaget. Tapi terserah lah sudah terjadi. Kapan lagi tidak ada rasa canggung seperti ini lagi?



















Renjun turun dari mobilnya, berjalan kearah pintu rumah ryujin dan mengetuknya dan juga menekan bel rumah si ryujin.

Sebelum renjun benar² ingin menekan bel rumah ryujin, pintu rumah ryujin sudah terbuka. Menampilkan orang yang akan dijemput oleh dirinya.

"Ayo" Ajaknya

Renjun mengangguk dan mengelus rambut ryujin "Kok bisa tau gue udah dateng?"

Ryujin tersenyum "Aku tau lo kamu beli knalpot baru"

"Yaudah iya ayo, jangan sampe mama aku udah datang kitanya belom"

Ryujin mengangguki omongan renjun lalu mengeluarkan beberapa undangan didalam tasnya.

"Sekalian ya, nganterin undangan buat temen² atau temen² mu juga. Aku udah ngelist kemarin"

Dan renjun hanya mengangguk, kemudian menyuruh ryujin untuk memasukan undangan itu kembali.

Rasanya dia masih tak percaya, kenapa dia menikah secepat ini atau bahkan semuda ini?



















Nara turun dari motor soobin, begitu juga yang punya motor, kemudian mereka berdua masuk kedalam mall mencari letak dimana tempat tante nya soobin membuka butik.

"Tante Rani yang dulu itu bukan sih?" Tanya Nara dengan menengok ke soobin yang tinggi nya tidak sejajar dengannya. Membuatnya harus mendongak sedikit.

Soobin mengangguk "Iya, yang waktu itu ngira lu pacar gue kan?"

Nara mulai tertawa "Nah bener, apa banget coba"

Padahal bagusan kalo yang dikatakan itu emang bener

"Itu kan?" Tunjuk Nara ke arah butik yang mulai ramai, karena bulan ini memang marak nya orang menikah.

Mungkin bulan ini termasuk bulan baik di adat Jawa. Sehingga banyak orang melangsungkan pernikahan.

Soobin dan nara masuk kedalam butik tante Rani, soobin yang celingak-celinguk ke kanan dan kiri akhirnya menemukan tantenya itu.

Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang