40

14K 1.2K 175
                                    

Nara dan jeno sampai di rumah sakit yang merawat soobin. dan kini nara tengah bertanya ke resepsionis nomor berapa kamar rawat atas nama maulana soobin mahardika.

"Ruang anggrek nomor 03 , ada di lantai 2"

"Makasih sus"

Buru² nara jalan duluan ninggalin jeno dibelakangnya , kemudian nara memencet lift tapi karna lumayan ramai , nara akhirnya memilih menggunakan tangga.

"Duh nar , lu gila naik tangga?" Tahan jeno saat nara hendak berjalan kearah tangga.

"Ih kakk , lama liftnya" Nara sedikit berontak dan ingin berjalan ketangga , tapi tentu jeno menahan adiknya yang keras kepala itu.

Jeno semakin mengeratkan pegangannya dilengan nara "Kakak ngga mau kamu capek naik tangga ya , lagi pula soobin udah sadar. Pasti baik² aja dia"

Nara hanya mendengus kesal dan menunggu lift terbuka.

Setelah lift terbuka nara jan jeno masuk , kemudian menekan tombol lantai 2.

Sesampainya di lantai 2 , nara dan jeno jalan buat menyelusuri kamar rawat soobin.

Dan akhirnya ketemu , nara langsung masuk dan ngebuat soobin kaget.

"Naraa , kalau masuk salam dulu. Kaget nih" Soobin melihat ke nara dengan memegang dadanya.

Padahal soobin tadi ingin mendengarkan perekam suara tadi , apa benar suara ryujin dan dokter tadi ikut kerekam ? Tapi niatnya dia urungkan dikala nara masuk kedalam ruangannya.

Nara jalan mendekat kearah soobin dengan langkah marahnya , tapi tiba² dia langsung meluk soobin gitu aja.

Soobin kaget dong , waktu nara meluk dia. kemudian soobin natep jeno dengan pertanyaan 'kenapa nara?'

Dan jeno hanya menggelengkan kepala dan mengangkat kedua bahunya.

Nara ngelepas pelukannya sama soobin , abis itu dia mukul lengan kanan soobin yang kepake inpus.

"Aduh nara sakit!"

Nara berkacak pinggang "Lemah!"

Soobin hanya rolling eyes "Kalo mau ngerusuh pulang aja , gue mau tidur"

"Ih anjir , yaudah yuk kak balik" Nara udah balik badan tapi tangannya ditahan sama soobin.

"Bercanda anjg"

Nara pun kembali membalikkan badannya menatap soobin.

"Kok bisa jatuh sih bin?" Tanya nara akhirnya.

"Migrain kumat nar , rasanya kepala muter kek kena gempa bumi"

Nara menggerakkan tangannya untuk memijat pelipis soobin.

Jeno yang belum masuk kedalam ruang inap soobin hanya menatap dari pintu ruangan. Seharusnya dia mengantar nara saja , jika seperti ini. Dia malah melihat keuwuan.

"Udah nar ngga pa—"

"Ih diem! mau sembuh kan!?"

Oke soobin diam dan memejamkan matanya , merasakan pijatan tangan nara yang berada dipelipisnya.

"Udah nara" Soobin menghentikan tangan nara yang berada dipelipisnya tadi.

Nara hanya natap soobin yang ngehentiin tangannya.

Jeno yang tau hanya rolling eyes "Gayaan lu , bisa sakit juga toh?" Kemudian masuk dan mendekat kearah jeno.

"Manusia juga bisa sakit kali jen" Bales soobin.

Jeno hanya menaikan bahunya tak peduli dengan jawaban soobin, kemudian duduk disofa yang berdekatan dengan jendela.

"Udah nar" Soobin megang tangan nara yang awalnya memijat pelipisnya, kemudian menggenggam nya.

Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang