20

28.3K 1.9K 236
                                    

Saat nara sudah sampai didepan gerbang , dia tak melihat jisung.

"Eh itu siapa sih?"

"Siapa?"

"Itu yang pake mobil putih , keknya bukan dari sekolah kita deh , trus dia cakep banget"

Pandangan nara tertuju kearah yang di bicarakan kedua perempuan disebelahnya.

Mobil putih dengan seorang pria berseragam dan memakai kacamata hitam.

Tapi nara kenal siapa itu , dengan langkah santai nara menghampiri mobil dan orang tersebut.

Begitu nara sudah sampai didepan jisung , barulah dia membuka kacamata hitamnya.

"Panas bat gila" Keluh jisung

"Ya kalo panas , tunggu didalem ajalah bodo"

"Hehehe , tebar pesona. Tuh liat keknya pada iri lu bicara sama gue" Kata jisung dengan menaikan kedua alisnya bersamaan.

Kemudian nara membalikan tubuhnya dan benar saja banyak mata yang menyaksikannya berbicara dengan jisung.

"Idih , dah lah ayo masuk"
Nara berjalan kearah pintu penumpang , tapi dia bingung bagaimana cara membukanya.

Iya kampungan memang , baru kali ini nara menaiki mobil ginian:"

"Ngga bisa ngebuka?" Tanya jisung yang ngeliat nara cuma natep pegangan pintu.

Nara mengangguk kecil

Jisung menggelengkan kepala dan menarik keatas pintu mobil milik chenle , tapi betapa kagetnya nara ketika semua pintu terbuka dengan mudahnya.

"Ngosah kaget amat nar , kek mereka² aja" Ucap jisung sebelum masuk kedalam mobil.

Gimana kaga kaget anjir , orang mewah gini mobilnya.

Nara menggeleng cepat untuk menyadarkan lamunannya , setelah itu masuk kedalam mobil dan menutupnya.

"Nanti temen gue dua orang juga mau kesana" Ucap nara dengan memandang jisung ya mulai menghidupkan mobil.

"Ya serah sih" Balas jisung.

"Tumben kaga bawa motor?" Tanya nara

"Kata chenle , dia ngga mau bikin rambut lu rusak"

Nara mangut² aja , kemudian mobil melesat cepat meninggalkan sekolahan nara.












































































Setelah sampai dirumah chenle , jisung memakirkan kembali mobil milik chenle di garansi.

Nara turun dari mobil begitu juga dengan jisung.

Mereka berdua berjalan bersama memasuki mension mewah milik chenle. Nara celingak celinguk ke kanan dan ke kiri dilihatnya kedua sahabatnya belum sampai.

"Nyari siapa sih nar?" Tanya jisung dengan merangkul nara untuk dekat dengannya.

"Temen gue lah"
Masa bodo , nara tak peduli jika jisung merangkulnya. Dianggap murahan pun terserah.

Jisung mengangkat kedua bahunya.

Nara dan jisung menaiki tangga untuk kelantai dua , dan masih pada posisi yang sama.

Tapi saking nara tak fokusnya dia baru sadar jika renjun tidur dipaha seorang perempuan. Dan mengakibatkan dia menghentikan langkahnya.

Hasratnya untuk menangis sekarang sangatlah besar , tapi nara tak ingin menunjukannya. Dia tak boleh dianggap lemah dengan cara menangis didepan laki².

Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang