22

25.8K 1.8K 827
                                    

"Lu ngomong apa sih nar?"

Kalimat yang dilontarkan nara , jusru membuat renjun sedikit naik darah.

Dan ryujin yang baru datang hanya menatap dari tangga atas.

"Yang ngelakuin kan kakak , kenapa harus orang lain yang tanggung jawab ?"

"Tapi itu bukan diri gue !"

"Tapi kan tetep aja yang ngelakuin kak renjun!"

Oke , chenle sedikit pusing melihat kedua orang didepannya tengah berdebat dan menaikan nada bicaranya.

"Ngga nar gue ngga mau!"

Nara menghapus air matanya yang tiba² mengalir dipipinya dan menarik nafas dalam² sebelum menghembuskannya lagi.

"Kak , walaupun itu bukan diri kakak tapi yang berbuat itu kakak bukan? lalu kenapa orang lain yang harus menerima akibatnya?"

Tidak , nara sama sekali tak tahu apa yang terjadi pada hari itu dimana ryujin yang memancing renjun melakukan itu.

"Ngga nara , itu bukan gue"

"Tapi tetep aja kakak yang ngelakuin. kakak juga pasti bahagia sama dia , karna sebelumnya kakak udah cinta sayang sama dia kan!?"

"Gue udah bahagia sama diri gue yang sekarang nar ! dan gue bahagia ketemu lo !"

Untuk kesekian kalinya nara membiarkan air yang berada dimatanya terus membanjiri pipinya hingga basah.

"Gue ngga bisa nar" Bahkan renjun berkata dengan nada pelan dan menundukan kepala.

Tapi tangan nara memegang bahunya hingga dia mendongak lagi dan menatap nara.

"Demi nara dan demi anak yang dikandungnya , kakak bisa kan?" Dengan mata basah dan tersenyum nara bisa mengatakan kalimat itu.

"Nara. . ."

"Ngapapa , nara ngga sedih. Bahkan nanti kalau anak itu sudah lahir bukannya dia bisa main juga sama nara?"

Renjun mengambil alih tangan nara yang berada dipundaknya dan memegangnya erat.

Kini matanya juga basah mendengar kalimat yang diucapkan nara.

"Kakak harus bisa , jadi kakak ngga usah mikirin nara lagi"

Bahkan chenle yang berada disamping nara , mati² an menahan air yang ingin keluar dari matanya. Entah kenapa dia terharu oleh kalimat yang diucapkan nara.

"Ngosah nangis dong kak , apa banget coba" Tangan nara tergerak untuk menghapus air yang mengalir dipipi renjun.

Dan pada saat itu juga renjun memeluknya dengan erat.

Awalnya nara kaget , karna sebelumnya renjun tak pernah sekalipun seperti ini.

"Maaf"

Hanya satu kata ini yang membuat nara membalas pelukan renjun dan mengelus punggungnya.

Dan tak lama renjun melepaskannya.

Nara menghapus bekas air matanya dan tersenyum kearah orang didepannya , kemudian beranjak.

"Duh , aku mau pulang deh" Setelah itu nara berjalan menaiki tangga dan meninggalkan chenle maupun renjun.

Saat melewati ryujin , nara sempat tersenyum kepadanya tapi nara tak benar² memberikan senyuman tulusnya. dan ryujin juga membalas senyuman yang diberikan nara.

"Rencana gue berhasil nih?"























































Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang