32

18.5K 1.5K 149
                                    

Hari dimana disnatalis sekolah nara berlangsung pada hari ini , dan tentunya 2 hari terakhir nara tak ingin menemui renjun atau bahkan soobin.

Walaupun mereka berdua kerumah nara , tetap saja nara tak ingin menemuinya. Hingga membuat jeno kadang frustasi menghadapi renjun ataupun soobin yang meminta untuk terus memanggil nara.

Kini nara tengah dilapangan basket indoor, dia berniat melihat pertandingan basket dari sekolahannya melawan entahlah nara juga tidak tahu siapa lawannya karena tidak cukup informasi.

Jadi setiap tahun , sekolah nara mengadakan acara disnatalis dan mengadakan perlombaan antar sekolah. tentu saja sekolah yang mendapat undangan akan berpatisipasi.

Nara duduk sendiri , yuna sedang membantu taehyun menyiapkan kegiatan osis. padahal yuna bukan anggota osis , tapi taehyun mengijinkannya.

Kalau yeji , dia entah kemana. bahkan nara sempat menelepon nya tapi tak kunjung diangkat.

Yasudah nara melihat pertandingan basket dari pada harus gabut berada di ruang kelas sendiri.

"Nih"

Nara menoleh kesumber suara di sampingnya dengan menyodorkan air mineral yang masih tersegel.

"Di terima , ngga kangen sama gue lo?" Tangan orang tersebut meraih tangan nara dan memberikan botol berisi air tadi.

Nara diam , menatap bingung. Bagaimana renjun bisa ada disekolahnya? dan bagaimana bisa renjun tau jika dia tengah berada di disini?

"Kok , kakak kesini?" Tanya nara

Renjun menyisir rambutnya kebelakang "Kan sekolah kakak di undang , jadi ya kesini"

"Bukannya yang boleh kesini hanya anak² perwakilan yang mengikuti lomba ya?"

Renjun tersenyum "Engga tau chenle aja , kan dia yang punya sekolah jadi siapa aja bisa dong kesini kalo ada izinnya"

Nara menganggukan kepalanya , dan memutar-mutar botol mineral yang diberikan renjun tadi.

"Kenapa dua hari terakhir kaga mau ketemu?" Tanya renjun.

Nara menggelengkan kepala tanpa menatap renjun "Engga papa"

Teringat kembali perkataan beomgyu bahwa pernikahannya batal , jadi pasti yang bertanggung jawab renjun bukan?

"Ada apa apa kan?"

Nara menggeleng lagi. Itu membuat renjun sedikit geram dan memutar bahu nara hingga nara menatap kearahnya.

"Kalo ada orang ngomong , orangnya yang dilihat jangan ngelihat kearah lain"

Nara diam , justru dia menunduk lagi.

Renjun gemas sendiri dengan orang didepannya , sehingga dia beranjak dari duduknya dan menarik paksa nara untuk ikut berdiri dan meninggalkan lapangan basket.
































Renjun menarik tangan nara , menggandengnya disepanjang koridor kelas sehingga membuat anak² sekolah nara melihat kearahnya.

"Kak mau kemana"

"Ngga tau" Balas asal renjun.

Nara menghentikan langkahnya hingga langkah renjun juga terhenti.

Renjun membalikan badannya dan menatap nara "Kenapa berhenti"

"NAR!"

Renjun maupun nara menoleh kearah suara yang cukup menggelegar di koridor, setelah renjun melihat siapa yang memanggil dia berdecak kesal dan menatap bengis orang yang tengah berjalan kearahnya.

Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang