Nara hanya menggeleng kepala dikala perempuan yang berciuman dengan kakaknya adalah sahabatnya sendiri , yaitu yeji.
"Yang lain?" Tanya renjun
"Masuk kamar , pada ngejatah kali" Jawab jeno yang setelah itu melepas kancing bajunya paling atas.
"Lu kaga?"
Langsung aja nara nonyor kepala renjun
"Kenapa sih nar?"
"Belum sah , jangan ngadi ngadi mau jebolin orang" Jawab nara.
Dan renjun maupun jeno hanya nyengir , Yeji yang duduk disebelah jeno menyeruput es jus yang disediakan dirumah chenle.
Bahkan posisi renjun dan nara saat ini masih sama , yaitu renjun yang memegang tangan nara.
Setelah itu renjun menarik tangan nara untuk berjalan mengikutinya , yaitu duduk di sofa depan jeno duduk.
Renjun menyuruh nara duduk. Dan nara hanya menurut.
"Lu kaga mau lanjut?" Tanya nara kepada kakaknya.
"Nanti , ada lu berdua. Ntar iri lagi" Jawab jeno yang setelah itu ngakak tak berdosa bareng yeji.
Nara udah ngasih tatapan mematikan terhadap kakaknya.
"Minum aja nar , ada banyak minum nih. Santai kaga memabukan" Ujar renjun yang setelah itu duduk disamping nara.
Mana deket banget , bikin jantung nara mau lompat dari tempatnya.
Nara yang gabut akhirnya nyender di sofa , dia kaga tau mau ngapain.
"Jun , gue tinggal dulu ye sama yeji. Tenang nar kaga bakal gue apa apain" Ucap jeno sebelum dia pergi meninggalkan renjun dan nara.
"Baek baek sama temen gue jun" Sahut yeji dan mendapat jempolan dari renjun.
Ingin rasanya nara memaki jeno maupun yeji , mana bisa dia ditinggal berdua sama renjun?.
Renjun yang menatap nara hanya tersenyum cekikan dan setelah itu renjun berposisi tiduran dipaha nara.
Nara yang kaget akibat perlakuan renjun , menahan untuk tidak salting.
Renjun ingin menghidupkan rokok dengan meraba meja , tapi tangannya dihentikan oleh tangan nara. Renjun menatap nara.
"Jangan ngerokok ya kak , ngga baik buat kesehatan"
Renjun yang mendengar ucapan nara hanya tersenyum mendengarnya.
Ingin rasanya renjun mencium nara , tapi dia takut jika nara menolaknya dengan paksa.
Hening cukup lama , Renjun yang seolah olah tidur dan nara yang bingung harus bagaimana.
Renjun membuka mata , dan menatap nara yang tengah bingung harus bagaimana. Renjun bangun dari duduknya dan menatap tajam nara.
Yang ditatap hanya membalas tatapan biasa ,
"Nar , Pengen nyium" Ucap renjun.
"Hah?" Jawab Nara yang pura pura bego.
"Engga cuma bercanda" Jawab renjun disusul ketawa tak berdosa.
Aduh rasanya nara pengen banget maki renjun , eee tapi mana berani. nanti makin menjadi jadi lagi dia.
"Kak , ada laptop ngga?" Tanya nara. Dia mikir bakal terjadi keheningan kalau ngga di isi nonton film atau main apa gitu.
"Aku ngga bawa , mungkin yang punya ni rumah ada. mau gue tanyain?" Tawar renjun sambil berdiri dari duduknya
Dengan cepat nara menggeleng dan menarik renjun agar tidak pergi.
"Jangan , nanti dikira ganggu lagi"
Renjun hanya tersenyum mendengar jawaban nara.
"Engga bakal" Paksa renjun.
"Jangan ih kak"
Tangan nara dilepas perlahan oleh renjun , dan renjun berjalan disalah satu kamar dan nara hanya menatap dari sofa.
Renjun menghela nafas sebentar , pasti setelah mengetuk pintu dia kena amukan pasti.
Tok. . . Tok . . .
Masih tak ada jawaban , renjun mulai menatap kearah lain dengan kesal.
Tok. . . Tok. . .
Hening , tak ada yang membuka pintu.
Renjun mulai frustasi.
TOK TOK TOK TOK TOK
"WOI CHENLE"
"APASI BANGSAT , LU KALO MAU PAKE KAMAR PAKE YANG BIASA. BUTUH KONDOM? DI LACI BANYAK NOH PILIH AJA"
Nara yang mendengar jawaban seorang laki laki tanpa membuka pintu terkejut , telinganya kini tak suci mendengar perkataan orang yang disebut chenle tadi.
Renjun smirk , "NGGA BUTUH ANJING , ADA LAPTOP KAGA LO? SULTAN KOK KAGA PUNYA LAPTOP"
"LAH ANYING , NOH LU KEKAMAR GUE YANG LANTAI 3 , DISITU BANYAK LU BAWA BALIK JUGA TERSERAH"
Mungkin obrolan kedua orang ini dapat didengar oleh semua orang yang berada di lantai tersebut , karena begitu keras.
Tapi untung saja hanya mereka yang berada dilantai 2 , pelayannya? berada dilantai 1 dan 3. Ketika seperti ini chenle tak memperbolehkan pelayan atau orang yang bekerja dirumahnya naik ke lantai 2.
Renjun sudah sampai sambil membawa asal laptop dengan satu tangannya. Nara yang melihat itu khawatir , kepada laptopnya tentunya.
"Aduh kak , kalo megang barang begini yang bener dong" Kata nara yang kemudian mengambil paksa laptop ditangan renjun.
Mana mereknya aipun kropos , tentu saja nara merasa tetohok dong.
"Kalopun jatuh , rusak palingan juga beli yang baru" Balas renjun yang kemudian duduk disebelah nara.
"Hih , sembarangan kalo ngomong. tapi kan ini bukan punya kakak"
"Oh jadi lu kira gue ngga bisa beli ni merek?"
"Ngga gitu ish" Nara pun kesal dengan perdebatan kecil ini.
Kemudian merasa tak mendapat respon dari renjun , nara membuka laptop dimeja. tentu saja laptop ini memakai password.
"Passwordnya?" Tanya nara dengan menoleh kearah renjun yang tengah menatap hp dia.
"Chenlesange69" Balas renjun.
Setelah itu nara mengetik apa yang dikatakan renjun , tapi renjun baru sadar pasti terdapat wallpaper vulgar di laptop ini. Tapi baru saja dia ingin mengambil , laptop sudah terbuka dan nara melihat itu.
"ADUHHH , INI SIAPA ANJROT MESUM BANGETT"
Pliss aku nulis ini bergetar jiwa maupun raga T_T
HelppppMaurendita Yeji Maharani
KAMU SEDANG MEMBACA
Sange | Renjun ✔
Romance[COMPLETED] [18+] ❝Jangan nolak , Kalo ngga mau gue masukin❞ - Narendra Renjun Renjun ✖ Nara Story by : ©kandreay, 2020 √Non Baku √Tidak jelas √Dosa tanggung sendiri √With lokal name High Rank : #2 in Renjun (26/06/21) #1 in Nctzen (19/01/21) #3 i...