+2

8.1K 436 53
                                    

"Eugh ren, stop it" Nara menyuruh renjun berhenti meremas pantatnya, rasanya membuat libido Nara naik.

Renjun tak mendengarkan, justru malah semakin menjadi. dan memaksa nara berjalan mundur hingga mentok di pintu kamar.

Renjun menguncinya sembari masih memeluk nara erat, tanpa memberikan nara untuk bergerak bebas.

"Ren... sesek" Keluh nara karena sedari tadi tubuh nya dipaksa memeluk renjun.

Kemudian renjun melepaskan pelukan nya, menatap Nara dengan horny. Dengan cepat Nara menutup wajah renjun menggunakan kedua tangan nya.

"Renjun! Jan gini dong, besok² aja pas udah akad ya?" Renjun mendengarkan omongan Nara, tapi kemudian memasang wajah kesal. Dan menurunkan tangan Nara yang menutupi wajahnya.

Nara yang melihat wajah kesal renjun sebenarnya tidak tega, tapi gimana lagi. Dia belum siap. Dia terlalu takut.

Lalu renjun menjauh dari Nara, dia memilih untuk rebahan dikasur sembari memejamkan matanya.

Nara yang melihat nya hanya menggigit bibir bawahnya, kemudian ikut mendekat disamping renjun.

"Ren"

"Hmm" Balas renjun yang masih memejamkan matanya.

"Marah?" Tanya Nara

Renjun tidak menanggapi, hanya menggelengkan kepala pelan. Tapi Nara tau renjun pasti kesal.

"Ngga cape emang? Tiduran dulu ya?" Pikir Nara karena renjun kan habis terbang, apa tidak capek jika mereka berdua bermain sekarang?.

"Ngga, gue ngga cape" Bales singkat renjun yang masih terpejam.

Nara jadi merasa bersalah. "Yaudah deh ayo, cuma kek biasa ya. Jangan di unboxing dulu"

Saat Nara mengatakan itu, renjun sontak membuka mata dan bangkit dari tidurnya. Kemudian memeluk nara yang berdiri di samping nya.

Nara hanya tersenyum, akan memang sejak dulu mereka itu hanya mentok bermain seperti biasa. Karena keinginan nara memang jangan unboxing sebelum mereka menikah. Dan renjun setuju, itu bukan masalah bagi dirinya.

Kemudian renjun menarik tangan Nara untuk duduk diatas kasur, menyuruh Nara untuk menyandar di board kasur.

Lalu renjun mendekatkan wajahnya keleher putih Nara. Kemudian mengecup nya singkat hingga menghisap nya dan meninggal kan bekas kebiruan.

Nara yang merasakan hembusan nafas renjun yang berada di lehernya memejamkan mata dan meremas sprei.

Renjun juga memberikan sentuhan lain, yaitu meremas dari luar payudara Nara yang masih berbalut handuk baju.

Satu desahan berhasil lolos dari mulut Nara, hingga membuat renjun tak sabaran mengecupi dan membuat banyak kissmark di leher Nara.

"Eghh, kakk renhh—"

Kedua tangan Nara memegang pundak renjun, meremasnya karena beberapa kali renjun menjilati lehernya.

Dirasa renjun cukup puas, kini dia menatap Nara dengan wajahnya yang sudah horny "Cantik ya habis mandi" Puji renjun yang kemudian melumat bibir nara lembut.

Nara yang ingin menjawab kalimat renjun barusan. Mulutnya tertutup oleh mulut renjun, keduanya sangat menikmati dan beberapa kali menukar saliva masing² hingga membuat keduanya kehabisan nafas dalam bersamaan.

Renjun masih melumat bibir Nara, hingga tangannya melepas ikatan handuk baju Nara. Membuat payudara Nara dan pussynya terekspos begitu saja.

Nara ingin menutupinya tapi tidak bisa karena tidak sempat renjun sudah menduduki paha Nara.

Sange | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang