12 - Kesialan

750 93 35
                                    

*****

Di dalam hutan yang sangat luas dan lebat ini, terdapat seorang gadis tengah bersandar di balik pohon besar dengan tatapan kosong ke arah depan sana. Ntah apa yang sedang di pikirkan gadis itu saat ini.

Gadis itu tampak seperti mayat hidup saat ini, dengan wajah pucat dan keringat yang mulai bercucuran membasahi paras cantik nya.

Sedetik kemudian gadis itu tersadar dari lamunan nya. Lantas ia pun bangkit berdiri dan memandang sekitar nya. Sebelumnya akhir nya ia kembali melanjutkan perjalanan nya.

Gadis itu berjalan dengan tongkat kayu yang berada di genggaman nya guna menopang tubuh nya yang terasa sangat lemas.

"Caca--harus kemana lagi--" lirih nya.

Ia menghentikan langkah nya sembari mengatur deru nafas nya.

Gadis itu meraba tenggorokan nya yang terasa kering dan terasa sedikit perih di dalam nya.

"Caca haus--"

Caca merasakan perih yang sangat menusuk di dalam tenggorokan nya, keringat dingin pun mulai membasahi wajah nya. Ia tidak memiliki air minum sedikit pun saat ini. Caca merutuki kebodohan nya saat ia meninggalkan tas nya saat itu, alhasil saat ini ia tidak memiliki air untuk diri nya minum.

"Semangat Caca!" ucap nya menyemangati diri nya sendiri.

Caca kembali melanjutkan langkah nya, ntah kemana ia berjalan yang jelas ia harus cepat-cepat keluar dari hutan ini.

Suara angin yang berhembus sangat kencang menemani setiap langkah nya, udara di dalam hutan ini sangat sejuk dan segar hingga membuat pikiran nya sedikit tenang.

Langkah Caca terhenti saat mendengar suara ranting di injak pelan dari arah belakang tubuh nya, Caca tidak berniat untuk membalikan tubuh nya, takut jika suara itu adalah milik orang misterius yang saat itu menyulik nya.

Caca kembali melanjutkan langkah nya sedikit tergesa-gesa, ia sangat takut saat ini.

Kretek!

Caca tersentak saat suara itu semakin mendekat ke arah nya.

"Haa----" teriak Caca.

Caca terus berjalan cepat dengan sekuat tenaga. Nafas nya memburu dengan keringat yang kini telah membasahi wajah cantik nya.

Kretek!

Lagi dan lagi suara itu terdengar sangat jelas dan semakin mendekat.

Caca mulai berlari dengan tergesa-gesa tanpa memperhatikan sekitar nya.

Bugh..

"Aw---" ringis Caca.

Caca terjatuh, kaki nya tersandung batu besar karena ia berlari tanpa melihat sekeliling nya.

Caca memegang kaki nya saat merasakan perih dan sakit di area pergelangan kaki dan jari nya.

Kretek!

Caca membelakakan kedua bola mata nya saat suara itu terdengar lagi bahkan semakin jelas dan semakin dekat.

"Hiks--tolong jangan ganggu Caca--" isak Caca mulai menangis.

Kretek!

"Haa---tolong Caca---" teriak Caca saat suara itu semakin mendekat kearah nya.

"Hiks--" isak Caca sembari menutup wajah nya menggunakan telapak tangan

Suara itu semakin mendekat kearah nya, suara ranting yang di injak pun semakin jelas di pendengaran nya.

Kretek..

NATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang