21 - Tentang Mita

530 43 22
                                        

*****

Seorang gadis cantik tengah duduk bersandar di bangku taman sembari menikmati indahnya pemandangan kota di sore hari.

Rambut hitam legam dengan panjang sebahu itu tertiup angin hingga beberapa helai rambut berserakan kemana-mana.

Tangan gadis itu terulur merapikan beberapa helai rambut yang berserakan di wajahnya, kemudian ia menyelipkan rambut itu ke belakang telinganya.

Gadis itu bangkit merubah posisi duduknya, tidak lagi bersandar.

Seulas senyum tipis hadir di setiap sudut bibirnya. Ia memandang bunga mawar putih yang tertanam sangat indah itu sembari tersenyum. "Cantik," gumamnya.

Hari ini, tepat 2 tahun ia menunggu seseorang yang jauh di sana. Dan hari ini penantian itu berakhir, kala seseorang tersebut memberi kabar yang sangat bahagia menurutnya.

"Besok aku pulang ke indo, dan akan mampir sebentar ke Bandung."

"Kita ketemu yah? Aku tunggu jam 4 sore di taman tempat biasa kita ketemu. See u!"

Kurang lebih seperti itulah isi chatnya dengan seseorang tersebut.

Mita bernafas lega. Akhirnya penantian itu berakhir. Kini, jarak tak dapat lagi memisahkan keduanya.

Senyum di sudut bibirnya kini semakin terangkat kala melihat sosok yang selama ini selalu di nantikannya. Sosok yang selalu di rindukannya kini sudah berada di hadapannya.

"Hai," sapa Mita saat seseorang tersebut telah duduk di sebelahnya.

Pria itu tak menjawab sapaan Mita. Ia hanya tersenyum dan sesekali mengelus puncak kepala Mita.

Mita menatap pria tampan yang kini tengah berada di hadapannya sembari tersenyum.

Perlahan tangan pria itu terulur meraih tangan Mita. Kemudian menggenggamnya dengan sangat erat.

"Kamu apa kabar?" tanya pria itu sembari tersenyum.

"Aku baik-baik aja kok," ujar Mita.

"Syukurlah kalau gitu,"

Mita hanya tersenyum sembari mengangguk.

Wajah pria itu mendadak berubah lesu, dan hal itu tak lepas dari pandangan Mita.

Mita mengerutkan keningnya, "Kenapa?"

Pria itu mendongak, menatap manik mata Mita dengan tatapan sendu. "Aku mau ngomong serius sama kamu."

"Ngomong apa? Kayaknya serius banget, sampai muka kamu berubah gitu." ujar Mita sembari terkekeh pelan.

Pria itu menghela nafas berat, membuat jantung Mita semakin berdetak sangat cepat.

Cengkraman tangan pria itu semakin erat. Ia pun menatap Mita yang kini tengah menunggu ucapannya sembari tersenyum.

"Maaf, kita harus akhiri hubungan ini Mita."

Deg!

Mita terdiam untuk beberapa saat. Senyum di bibirnya pun perlahan hilang begitu saja.

Mita menatap pria itu dengan seribu tanda tanya di pikirannya. "Kamu pasti bohong kan?"

"Pasti kamu ngeprank aku kan? Iya kan?"

Mita terkekeh, "Jangan gitu dong bercandanya. Gak lucu tahu!"

Pria itu hanya diam dan menunduk, membuat dada Mita terasa begitu sesak.

"Jawab aku, Rio!" sentak Mita sembari menggoyang-goyangkan lengan Rio.

"Aku serius Mita," jawab Rio sembari menunduk.

NATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang