“Dewasa itu selalu berdampingan dengan luka dan rasa kecewa.”
🥀
“Cheers!”Teriak para gadis lalu mengangkat tinggi-tinggi gelas minuman soda mereka ke udara. Mereka meneguk soda itu bersamaan lalu tertawa setelahnya.
“Akhirnya gue bisa melepas penat juga!” ucap Serenna lalu berbaring diatas karpet berbulu di kamar Mita.
“Hah.. Lega banget rasanya..,” timpal Aurel sembari menghela napas lega.
“Kira-kira, kita mau ngapain aja hari ini?” tanya Ratna, gadis yang tidak terlalu banyak tingkah diantara mereka.
Mereka semua kompak berpikir. Mencari jawaban atas pertanyaan Ratna. Mencari hal menyenangkan apa yang akan mereka lakukan malam ini.
“Gimana kalo kita barbeque-an?” usul Nisa.
Mita berpikir sejenak. Tidak terlalu buruk, dan kebetulan ia juga punya alat-alat untuk membuat barbeque.
“Boleh. Kita bisa barbeque-an di halaman depan,” jawab Mita.
“Gimana kalo kita undang cowok-cowok juga? Biar ada yang bantu manggang dan nyalain apinya?” usul Aurel.
“Lo mau undang siapa, njir? Kayak punya cowok aja,” celetuk Serenna membuat Aurel tersadarkan.
“Ah iya juga ya,” sahut Aurel melas.
“Gue undang Riyan, biar dia bisa bantu-bantu kita,” ucap Mita.
Caca yang sedari tadi hanya diam pun kini ikut berbicara. “Acha juga undang Kak Devano sama Abang, gapapa kan?”
“Boleh. Eh, tapi nanti siapa yang belanjanya?” tanya Aurel.
“Biar gue sama Riyan aja. Lo semua siapin tempat aja sama buat minuman,” ucap Mita membuat teman-temannya mengangguk.
“Eh, Ta. Lo masih punya utang penjelasan sama kita ya!” celetuk Serenna. “Jelasin gimana ceritanya lo bisa pacaran sama Kak Riyan, wakil ketua osis itu?!”
“Tau lo. Bisa-bisanya lo sembunyiin ini dari kita! Sebelas dua belas lo sama Caca.” ketus Aurel.
“Loh? Kok Acha di bawa-bawa sih?” sahut Caca tak terima.
“Ya karena lo berdua samanya! Jahat banget sembunyiin ini dari kita. Lo berdua anggap kita apa sih?!” ucap Serenna menggebu-gebu.
“Gak usah lebay gitu. Gue bisa jelasin,” ucap Mita, menatap malas teman-temannya yang banyak drama.
“Yaudah jelasin sekarang.” desak Aurel dan Serenna.
Mita menghela napasnya. “Ya, cerita gue sama Acha gak jauh beda. Gue sengaja backstreet karena emang gak mau banyak orang tau aja, bukan karena gue takut atau apa. Lo tau sendiri kan anak-anak eskul lambe turah itu keponya kayak gimana? Apalagi Riyan itu lumayan famous kan, gue gak mau aja ketenangan gue selama ini terganggu.” jelas Mita.
“Tapi sekarang orang-orang udah pada tau kalo lo berdua pacaran sama cowok famous di sekolah kita,” timpal Nisa sembari menunjukkan kearah Mita dan Caca secara bergantian.
Mita menghela napasnya. “Iya gue tau. Gue juga udah nebak kok kalo hubungan gue sama Riyan lambat laun pasti bakal ada yang tau, dan gak bisa selamanya juga gue backstreet.”
“Kenapa lo nggak cerita sama kita?” tanya Serenna.
Mita menoleh pada Serenna. “Gue mau cerita, Ser, tapi keburu ada kejadian ini,”

KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Bagaimana halnya, bila seseorang yang telah hadir lebih dulu itu kini datang kembali setelah pergi meninggalkan selama bertahun-tahun? Ini kisah tentang seorang gadis bernama Natasya Artalyta Syafira. Seorang gadis dengan par...