23 - Flashback 2

482 37 32
                                    

"Jika bukan karena sayang, menunggu dan bertahan tidak akan pernah ku lakukan."

- Natasya Artalyta Syafira.


*****

"Acha pulang,"

Caca memasuki rumahnya dengan langkah pelan. Kepalanya menunduk dengan wajah yang cemberut membuat pasang mata langsung menatap heran ke arahnya.

"Kusut amat tuh muka, kayak baju belum digosok aja." celetuk Aldo, namun tak di hiraukan sama sekali oleh Caca. Gadis itu masih setia menunduk, bahkan hanya sekedar membalas ucapan Aldo saja ia tidak sanggup. Tenaganya seakan telah terkuras habis saat ini.

Fira menatap putri semata wayangnya itu dengan kening yang mengkerut. Tidak biasanya Caca pulang dalam keadaan seperti ini. Biasanya gadis itu akan selalu terlihat ceria setiap harinya.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Fira, membuat Caca langsung menoleh ke arahnya.

Caca menggeleng, ia memaksakan senyumnya agar tidak membuat wanita yang telah melahirkannya itu khawatir. "Nggak apa-apa Bunda, cuma lagi capek aja. Banyak tugas di sekolah tadi," ujarnya, sambil terus memaksakan senyumnya.

"Gitu doang ngeluh," celetuk Aldo tanpa menoleh ke arah Caca, pria itu tengah fokus pada laptop di hadapannya.

Caca melirik sinis ke arah Aldo, "Berisik! Kerjain aja tugasnya yang benar!"

"Galak amat, Cha."

"Diem! Acha lagi males ribut."

Aldo menghela nafas pelan, ada apa dengan adiknya itu? Kenapa gadis itu terlihat lebih sewot dari biasanya?

"Kenapa sih? Kamu lagi PMS, hm?" tanya Aldo dengan nada selembut mungkin.

Caca menghela nafas panjang, "Tahu ah, Acha capek. Mau istirahat, bye!" ujarnya, kemudian berlalu dari hadapan Fira dan Aldo.

"Acha, jangan lupa bersih-bersih. Habis itu langsung turun untuk makan malam sayang---" teriak Fira.

"Siap bunda!"

Fira menatap kepergian Caca dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia sangat yakin, ada sesuatu yang mengganggu pikiran putrinya saat ini.

Fira menghela nafas pelan, kemudian menoleh ke arah Aldo. "Belum selesai ngerjain tugasnya, Al?" tanya Fira.

"Sedikit lagi, Bun." jawab Aldo tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.

"Kapan kamu balik ke Amerika lagi?" tanya Fira, sembari mengusap lembut puncak kepala Aldo.

Aldo menghentikan aktivitasnya sejenak, kemudian menoleh pada Fira. Ia tatap manik mata indah milik Bundanya itu. "Kenapa nanya gitu? Bunda nggak suka Al ada disini, hm?"

Fira menggeleng, "Bukan gitu, sayang."

"Lalu?"

"Bunda cuma nggak tega lihat kamu belajar online terus kayak gini, pasti beda 'kan rasanya belajar online sama belajar di kampus?" Aldo mengangguk, menyetujui ucapan Fira. "Belum lagi masalah jaringan. Pasti semakin sulit untuk kamu memahami materi yang di berikan, iya kan?"

Aldo menganguk lagi, membenarkan ucapan Fira. "Benar, semua yang Bunda bilang itu benar."

"Bunda cuma nggak mau kuliah kamu sia-sia sayang, dan Bunda juga nggak mau kamu kelelahan karena belajar online kayak gini--" lirihnya di akhir kalimat.

Aldo tersenyum mencoba untuk meyakinkan Fira, "Bunda tenang aja. Aldo akan selalu belajar sungguh-sungguh untuk mewujudkan impian Aldo, Bunda cukup do'ain Al aja ya?" pintanya.

NATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang