*****
"AAAA---"
BUGH
Caca terjatuh menghantam batu besar tepat di kepala nya, jidat nya mengeluarkan banyak darah akibat benturan yang sangat keras. Tubuh nya terasa begitu lemas, kepala nya berdenyut sangat hebat.
Caca menjerit kesakitan, ia mencengkram kepala nya yang terasa sangat sakit.
"Argh---sakit---hiks."
"Sakit---tolong! argh---sakit--"
Kaki nya lemas, tubuh nya terasa kaku untuk di gerakan. Caca terus menjerit kesakitan.
Ya Tuhan mengapa malang sekali nasib nya?
Caca terus terisak merasakan sakit yang sangat luar biasa di sekujur tubuh nya. Ia sangat berharap ada seseorang yang melihat nya di bawah sini dan menolong nya.
"Hiks---tolong! sakit--hiks."
Caca mencengkram dada nya yang terasa mulai sesak, penglihatannya pun mulai mengeblur. Sebelum kegelapan merenggut kesadarannya ia berucap.
"Jika memang ini akhirnya, Ca--Caca siap Tuhan hiks."
"Tolong jaga Bunda dan Ayah, Caca sangat menyayangi mereka."
"Bunda---Caca rindu Bunda hiks."
"Terimakasih Tuhan---"
Caca tersenyum lirih menatap langit yang kian menggelap di atas sana. Ia tersenyum begitu manis sebelum akhirnya kegelapan merenggut kesadaran nya.
Bertepatan dengan itu, hujan pun turun kembali membasahi permukaan bumi. Seakan ia pun ikut merasakan kesedihan atas penderitaan seseorang yang kini tengah berbaring kaku di bawah guyuran air hujan nya.
****
PRANG!
"AAAA---"
Bara yang berada di ruang tengah pun sontak langsung berlari ke arah sumber suara.
Terlihat Fira yang tengah berdiri dengan tatapan syok sembari memegang dada nya yang berdetak sangat kencang.
Bara pun segera menghampiri Fira---istrinya.
"Kamu gak papa sayang?" tanya Bara dan di balas dengan gelengan oleh Fira.
"Hati-hati dong sayang."
"Mas perasaan aku gak enak, aku takut terjadi sesuatu sama anak kita."
"Sttt---tenanglah."
"Gimana aku bisa tenang mas. Perasaan aku gak enak!"
"Iya aku tahu, tapi tolong tenanglah sayang."
Fira menghela nafas kasar.
"Gak usah khawatir, tidak akan terjadi apa-apa sama anak kita."
"Aku khawatir sama Caca Mas, aku takut terjadi sesuatu sama dia."
"Iya sayang tenanglah, nanti Mas akan tanyakan kabar Caca pada pihak sekolah okey?"
"Hm,"
Bara mengusap-usap pelan pundak Fira mencoba untuk menenangkan wanita itu.
Keadaan hening, Fira sibuk dengan pikiran nya sedangkan Bara mencoba untuk menenangkan Fira.
Dering ponsel memecahkan keheningan di antara keduanya.
DRTT DRTT DRTT
Bara merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya yang bergetar.
Sebuah panggil masuk dari nomer tak di kenal muncul di layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA
Novela Juvenil[REVISI SETELAH TAMAT] Bagaimana halnya, bila seseorang yang telah hadir lebih dulu itu kini datang kembali setelah pergi meninggalkan selama bertahun-tahun? Ini kisah tentang seorang gadis bernama Natasya Artalyta Syafira. Seorang gadis dengan par...