HALO GUYS! APA KABAR?
SEMOGA SEHAT SELALU YAA^^YEAY AKHIRNYA UPDATE LAGI! MAAFKAN AKU YANG SERING UNDUR WAKTU BUAT UPDATE✌🏻
UDAH SIAP BACA PART 37?
JANGAN LUPA VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA YA, JANGAN SIDERS LHO:(
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA💗
****
"Apa yang kamu rasakan belum tentu bisa kamu ungkapkan."
🥀
"Cha, lo dimana?" teriak Mita saat gadis itu masuk ke dalam salah satu toilet yang berada di koridor kelas 12. Ia cek satu persatu bilik kamar mandi tersebut, namun nihil. Tidak ada Caca di sana.
Mita mendesah frustasi. Ini sudah toilet kedua yang ia datangi, namun tidak ada tanda-tanda Caca dimanapun.
"ARGH! LO DIMANA SIH?!"
Mita menatap kesana-kemari dengan linglung, pikirannya selalu tertuju pada Caca. Ia takut jika gadis itu kenapa-kenapa, ia tidak mau suatu hal terjadi pada sahabatnya.
Mita melangkahkan kakinya kembali, menyusuri koridor kelas 12 yang tampak sepi. Hanya ada satu toilet lagi yang belum ia datangi, dan ia berharap bisa menemukan Caca disana.
"Cha?" panggil Mita pelan saat gadis itu telah sampai di toilet terakhir yang ada di koridor kelas 12.
"Kalo lo ada disini, lo bisa keluar. Di sini nggak ada siapa-siapa," ucap Mita. Memang benar, tidak ada siapapun disini. Toilet ini jarang sekali dikunjungi oleh banyak orang, bahkan sebagian dari mereka enggan datang ke toilet ini karena mitosnya mengatakan bahwa toilet ini angker. Ada siswi yang bunuh diri di toilet ini dulu. Katanya, korban tersebut mengakhiri hidupnya setelah mendapatkan bully-an dari teman-teman sekolahnya.
Kurang lebih seperti itulah informasi yang Mita dapat tentang toilet ini.
Kita gak pernah tahu seberapa hancurnya mental seseorang. Ketika seseorang itu depresi, mereka bisa melakukan hal apapun agar mereka bisa merasa tenang. Bahkan mereka tidak berpikir panjang lagi untuk melakukannya. Bunuh diri adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan ketenangan bagi mereka. Terkadang, seseorang bunuh diri bukan karena ia merasa lelah dalam hidupnya. Mereka hanya butuh ketenangan, meski dengan cara yang salah. Bunuh diri bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Jadi, sebanyak apapun masalah yang kita hadapi, stop menyakiti diri sendiri. Stop bullying!
Mita mengusap belakang lehernya saat merasa hawa merinding. "Cha?" panggilnya lagi, berharap Caca segera keluar dari persembunyiannya.
Suara kunci yang terbuka membuat Mita menatap was-was salah satu bilik kamar mandi yang tertutup itu. Ia memejamkan matanya dengan rasa takut yang terus menghantuinya.
"Mita..., "
Panggilan dengan suara lirih itu membuat Mita memberanikan diri membuka matanya.
Mita berdecak saat keduanya sudah bersitatap. Dengan cepat ia menarik tangan seseorang tersebut untuk keluar, enggan berlama-lama di dalam toilet angker itu.
***
Mita membawa Caca ke taman belakang sekolah, mengajak gadis itu untuk duduk di kursi panjang yang tersedia disana.
Mita menatap tajam ke arah Caca. "Lo ngapain ngumpet di toilet sih?! Lo gak tau kalo toilet itu angker, hah?! Kalo lo kesambet terus kesurupan gimana?!" semprot Mita saat keduanya sudah duduk di kursi panjang tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Bagaimana halnya, bila seseorang yang telah hadir lebih dulu itu kini datang kembali setelah pergi meninggalkan selama bertahun-tahun? Ini kisah tentang seorang gadis bernama Natasya Artalyta Syafira. Seorang gadis dengan par...