HALO GUYS! APA KABAR?
SEMOGA SEHAT SELALU YAA^^BUAT KALIAN YANG SEDANG BERJUANG, SEMANGAT BERJUANGNYA YA! NTAH ITU LAGI MEMPERJUANGKAN HAL APAPUN SEMOGA SELALU DI BERI KELANCARAN AAMIIN:')
UDAH SIAP BACA PART 41?
JANGAN LUPA VOTE AND FOLLOW DULU SEBELUM BACA YAA^^ JANGAN SIDERS!BACA CERITA RATU : TSRS JUGA OKE! RAMAIKAN DISETIAP PARAGRAFNYA. DI JAMIN CERITANYA BAGUS DAN SERUU BANGET! JANGAN LUPA BACA OKAY😍
PART 41 UNTUK KALIAN SEMUA.
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA💗****
“Aku percaya segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, termasuk bagaimana hidup membawaku bertemu kamu.”
🥀
Caca menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Gadis itu melirik kearah Devano yang tampak tertidur dengan pulas di dalam pelukannya. Sudah satu jam Devano tertidur dengan posisi memeluk tubuh Caca dengan kepala pria itu yang berada di ceruk lehernya. Meski dalam keadaan tertidur pulas, pria itu tetap memeluknya dengan erat seolah tidak membiarkan Caca pergi meninggalkannya walau hanya sebentar saja.
Caca menghela nafas lega saat Devano melepaskan pelukannya dan merubah posisi tidurnya menjadi telentang. Dengan gerakan pelan, Caca bangkit dari tidurnya kemudian memandang Devano yang tampak tidak terganggu sedikitpun. Caca meraih selimut tebal yang berada di sofa saat melihat Devano meringkuk kedinginan diatas ranjangnya, kemudian menyelimuti tubuh pria itu dengan selimut tebal yang ia ambil barusan.
"Udah tau lagi sakit, malah pake baju pendek. Jadi kedinginan 'kan!" gerutu Caca pelan, sembari memandang Devano yang sudah kembali tertidur pulas setelah Caca menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal.
"Acha tinggal dulu ya," ucap Caca kemudian berlalu keluar dari kamar Devano meninggalkan pria itu sendirian di dalam sana.
***
"MITA! MITA TUNGGU!"
Riyan berteriak saat Mita langsung berjalan pergi setelah turun dari motornya, dengan gerakan cepat Riyan menarik tangan Mita hingga gadis itu kembali berhadapan dengannya.
"Mau kemana?" tanya Riyan.
"Ya mau masuklah! Pake nanya lagi." ketus Mita, menatap tajam ke arah Riyan.
"Tunggu bentar, gue mau ngomong," ucap Riyan, terdengar nada lelah dibalik ucapannya.
Mita memandang Riyan, kemudian melepaskan tangan Riyan yang masih mengenggam lengannya, lalu membuang pandangannya kearah lain sembari melipat kedua tangannya di depan dada. "Buruan mau ngomong apa?! Gak pake lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Bagaimana halnya, bila seseorang yang telah hadir lebih dulu itu kini datang kembali setelah pergi meninggalkan selama bertahun-tahun? Ini kisah tentang seorang gadis bernama Natasya Artalyta Syafira. Seorang gadis dengan par...