11 - Khawatir

799 99 54
                                    

*****

Seorang gadis bertubuh mungil tengah tertidur dibalik pohon besar dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Wajah kotor dengan rambut acak-acakan membuat gadis itu tampak seperti orang gila.

Gadis itu meringkuk kedinginan karena udara di dalam hutan sangat dingin.

Sang fajar pagi ini mulai menampakkan sinarnya, tak lama lagi terik datang menjadi siang.

Gadis itu terusik dalam tidur nya karena pantulan sinar matahari dari celah-celah pohon mulai menyinari wajah cantik nya.

"Engh---" lenguh gadis itu.

Gadis itu bangun dari posisi tidur nya kemudian ia menyandarkan tubuh nya pada pohon besar yang berada di belakang tubuh nya.

Ia menguap kemudian mengucek mata nya guna memperjelas penglihatan nya.

"Argh--" gadis itu meringis saat merasakan pusing di kepala nya. Ia mencoba mengingat-ingat kembali kejadian apa yang menimpa pada diri nya.

Selang beberapa menit gadis itu tersadar dari lamunan nya lantas ia membelakakan kedua bola mata nya dan segera memeriksa pakaian serta tubuh nya.

Utuh! Pakaian nya masih utuh.

Ia bernafas lega. "Aman--"

"Aduh--Caca gak di apa-apain kan?" gadis itu tampak berfikir, takut jika diri nya menjadi korban pelecehan.

Caca menggelengkan kepala nya. "Nggak deh kayak nya. Bukti nya pakaian Caca masih utuh,"

Caca menghela nafas panjang kemudian ia menyandarkan kembali tubuh nya pada pohon besar itu.

"Caca harus gimana?" lirih nya.

"Bunda---hiks--" isak Caca mulai menangis.

"Tolongin Caca--hiks--"

"Ayah---"

Caca terus terisak dengan air mata yang mulai mengalir. Sedetik kemudian kegelapan kembali merenggut kesadaran nya, mungkin efek dari obat bius tersebut belum menghilang.

****

"Apa!" teriak seseorang.

"Kenapa bisa ada yang hilang sih!"

"Kita harus cepat-cepat panggil Tim SAR pak."

"Iya, sebaiknya kita segera hubungi Tim SAR."

"Bu Farah! tolong hubungi Tim SAR."

"Baik Pak."

Begitulah kekhawatiran para guru saat mengetahui salah satu anak murid nya hilang.

Pagi tadi Riyan memberitahukan kepada para guru kejadian mengenai hilang nya Caca. Sontak hal tersebut membuat para guru panik dan kebingungan.

"Sudah bisa di hubungi Bu?" tanya Pak surya pada Bu Farah.

"Sudah Pak. Tim SAR segera menuju lokasi kita." ucap Bu Farah.

Pak surya bernafas lega. "Syukurlah--"

Brak!

Suara di depan tenda mengejutkan para guru yang berada di dalam nya. Sedetik kemudian seorang pria berpostur tubuh tinggi memasuki tenda dan menghampiri para guru dengan wajah yang memerah.

NATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang