*****
Caca mendongak memberanikan diri untuk menatap seseorang yang ada di hadapannya.
"K-kak Devano---" ujar Caca, dengan refleks ia langsung memeluk Devano.
Devano mematung. Terkejut atas perlakuan Caca yang tiba-tiba saja memeluknya.
Perlahan tangan Devano terangkat dan membalas pelukan Caca. Tangan Devano bergerak menepuk-nepuk pelan pundak Caca, memberikan ketenangan pada gadis itu.
Perlahan, gadis itu pun mulai tenang. Badannya pun tidak sebergetar tadi.
"Hm," dehem Devano cukup keras.
Caca tersadar, dengan spontan ia langsung melepaskan pelukannya. "Maaf Kak---" ujarnya sembari menunduk.
Devano hanya mengangguk sebagai balasan.
Caca menghapus bekas air mata yang membasahi pipinya.
"Kenapa belum pulang?" tanya Devano tiba-tiba.
"Caca nunggu taksi lewat, tapi gak ada satupun yang lewat." jawab Caca dengan suara serak akibat menangis.
"Gak di jemput?" tanya Devano lagi.
"Ayah ada urusan. Bunda gak bisa bawa mobil ataupun motor,"
Devano mengangguk paham. "Gue antar pulang," ajak Devano.
Caca mendongak. "Beneran Kak?" tanya Caca memastikannya sekali lagi, ia tidak salah dengar kan?
"Iya." balas Devano singkat dan berjalan ke arah motornya.
Caca segera berdiri dan mengikuti langkah Devano. Caca berhenti di samping motor Devano, sedangkan Devano menunggu Caca menaiki motornya.
"Naik!" suruh Devano pasalnya sedari tadi Caca hanya diam.
"Rok Caca pendek---" ucap Caca sembari menatap roknya.
Devano menghela nafasnya. Lalu ia melepaskan jaketnya dan menyodorkannya ke arah Caca.
"Pake." ujarnya.
Caca hanya diam menatap jaket yang di berikan Devano, Caca ragu untuk mengambilnya.
Melihat keterdiaman Caca, Devano langsung turun dari motornya. Ia menarik lengan Caca hingga gadis itu menubruk dada bidangnya.
PRUK!
Caca terdiam kaku, jantungnya berdegup sangat cepat. Ada apa dengan Caca?
Devano melilitkan jaketnya ke pinggang Caca. Setelah selesai Devano langsung melepaskan gadis itu.
Devano bergumam. "Hm, sorry."
Caca mengangguk. Lantas, ia pun segera menaiki motor Devano.
"Udah?" tanya Devano.
"Hm---udah," balas Caca.
Devano menyalahkan motornya dan segera menancapkan gas-nya meninggalkan tempat tersebut.
****
Selama diperjalanan keduanya hanya diam. Mereka berdua sama-sama menikmati pemandangan kota malam hari dan sejuknya angin malam.
Caca melihat ke sekelilingnya, ia sangat menikmati suasana malam hari ini. Kini, Caca sudah merasa jauh lebih tenang.
Sedangkan Devano ia hanya diam dan fokus membawa motornya. Sekilas Devano memperhatikan Caca lewat kaca spionnya. Gadis itu tengah tersenyum, terlihat sangat menikmati suasana malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA
أدب المراهقين[REVISI SETELAH TAMAT] Bagaimana halnya, bila seseorang yang telah hadir lebih dulu itu kini datang kembali setelah pergi meninggalkan selama bertahun-tahun? Ini kisah tentang seorang gadis bernama Natasya Artalyta Syafira. Seorang gadis dengan par...