LEE JENO

2.5K 292 39
                                    

Kamu berjalan di sisi jalan raya. Kamu akan pergi ke sekolah. Kamu menggunakan hoodie berwarna hitam dengan tudung kepala dari hoodie tersebut.

Sekarang masih pukul 6 pagi. Akhir - akhir ini kamu lebih pendiam dari biasanya semenjak kamu putus dengan Haechan. Kalian putus karna Haechan ketahuan selingkuh dengan Ryujin.

Selama perjalanan kamu hanya menunduk dengan tatapan kosong. Tanpa kamu sadari ada siswa yang melihatmu lalu berlari agar bisa mensejajarkan langkahnya denganmu.

"Woy"

Kamu diam dan tidak menggubrisnya dan memilih untuk melanjutkan langkahmu.

Jeno langsung menahan tanganmu lalu memutarkan badanmu agar berhadapan dengannya.

"Kenapa, hm?" tanya Jeno dengan nada lembut. Dia masih menahan tanganmu dengan lembut.

Kamu tidak menjawabnya. Kejadian dimana saat Haechan memutuskanmu masih membekas diingatanmu. Jujur kamu masih menyayanginya walaupun kini dia sudah tidak bersamamu.

Jeno yang mendengar isakan tangismu itu langsung mendekapmu. Jeno mengusap punggungmu agar kamu tenang. Dalam hati, Jeno ingin sekali memukul wajah Haechan karna sudah menyakiti wanita yang ia sayangi setelah ibunya itu.

"Sstt, jangan nangis" ucap Jeno mencium kepalamu.

"Gue capek pura - pura bahagia terus di sekolah, Jen" ucap kamu sambil terisak.

"I know, memang susah. Ada gue, okay?" ucap Jeno meangkup pipimu menggunakan kedua tangannya.

"Udah udah, gue traktir mie ayam deh di kantin" ucap Jeno dan kamu mengangguk.

Kalian melanjutkan perjalanan ke sekolah. Jeno merangkulmu takut tiba - tiba kamu oleng karna kamu terlihat sedikit lemas hari ini. Sesampainya di sekolah, kamu memasang ekspresi ceria. Tidak ada yang tau sisi lainmu yang rapuh selain Jeno.

—————
———
——

"Ayo, Jen! katanya mau traktir mie ayam" ucapmu saat bel istirahat sudah berbunyi.

Jeno mengangguk lalu menggenggam tanganmu. Haechan yang melihat itu hanya memasang ekspresi datar. Sedangkan Ryujin sepertinya bisa merasakan sisi dirimu yang rapuh. Ryujin menatapmu dengan tidak enak karena sudah merebut Haechan darinya.







"Nih, makan" ucap Jeno memberikanmu semangkuk mie ayam dan es teh. Kamu bertepuk senang lalu mengambil sumpit yang sudah di sediakan. Jeno menatapmu heran. Bisa bisanya kamu menutupinya dengan sempurna seakan - akan tidak ada yang terjadi.

"Ngapain lo ngeliat gue kek gitu?" tanya  kamu sambil mengaduk mie ayammu.

"Emang gak boleh? yaudah siniin mie ayamnya" ucap Jeno akan mengambil kembali mie ayamnya.

"Eh, kagak! wah Jeno ngga ikhlas" ucapmu sambil menangkis tangan Jeno yang berusaha mengambil mie ayamnya.

"Bercanda" ucap Jeno sambil tertawa. Mau tak mau kamu pun ikut tertawa.

"makan yang banyak biar lo tinggi kek gue" ucap Jeno membuatmu emosi.

"Gaada hubunganyaaa!" teriakmu sedangkan Jeno tertawa kencang.

"Lo liat teaser NCT 127 gak? gila parah, Jen!" ucap kamu dan Jeno tersenyum.

"Jaehyun parah apalagi Taeil" ucap Jeno dan kamu mengangguk antusias.

"Gila sih, MV nya pasti keren" ucap kamu tersenyum saat mengingat teaser tersebut.

"Gue udah cocok jadi member mereka?" tanya Jeno dan kamu tertaws hingga keselek. Jeno panik langsung memberikanmu es teh.

"Tuh kan, lo sih. Lo pasti mau ngledek gue makannya keselek. makanya, jangan ngeledek gue kena duluan kan lo" Nasihat Jeno yang sedang mengusap - usap punggungmu.

"Ne, ahjussi"

Jeno menampilkan ekspresi terkejutnya saat kamu memanggilnya ahjussi. Karna menurutmu itu lucu kamu langsung tertawa begitu juga Jeno yang ikut tertawa.

"Gak pura - pura kan?" tanya Jeno dan kamu menggeleng sambil tertawa.

Jeno mengacak rambutmu sambil tersenyum senang. Setidaknya kali ini dia bisa membuatmu tertawa.

"Pulang sekolah anter gue ke perpustakaan, ya"

"Oke siap!" ucap Jeno tersenyum.

"Kenapa Chan?" tanya Ryujin yang melihat Haechan sedikit emosi sambil menatap ke arah Kalian berdua yang sedang tertawa karna kalian ghibahin kue ikan anak KWU yang gosong kemarin.

"Gak, gapapa" ucap Haechan lalu melanjutkan makannya yang tertunda karena memantau kalian berdua. Ryujin menatap Haechan dengan senyum tipisnya.

Pelajaran terakhir untuk hari ini adalah matematika. Disaat kamu fokus mendengarkan guru kamu tiba - tiba merasa aneh seperti ada yang menatapmu dari jauh.

"Tangan"

Kamu menoleh ke arah Jeno lalu menoleh ke arah tangannya. Kamu langsung memberikan tanganmu dan Jeno langsung menggenggam tanganmu sesekali mengelusnya. Jeno memang seperti ini setiap pelajaran matematika. Entahlah apa faedahnya.

Setelah selesai pelajaran  kamu langsung merapikan semua buku - bukumu dan bersiap - siap untuk pergi ke perpustakaan. Kamu pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan novel yang sudah kamu pinjam tempo hari lalu.

Sesampainya disana kamu memberi salam kepada siswa yang masih menjaga perpustakaan. Perpustakaan nampak sepi karna tidak ada lagi yang akan pergi ke perpus kecuali mengembalikan buku atau meminjam buku.

Jen, Bag–"

Jeno menarik tanganmu lalu mmbuatmu bersender di rak buku dengan tangan Jeno yang menyentuh rak seakan - akan menguncimu. Kini Jeno menipiskan jaraknya hingga hanya tersisa 2cm. Jeno menatap matamu dalam sambil tersenyum sedikit miring. Kamu menyentuh dada Jeno takut tiba - tiba dia mendekat.

"J-jen lo mau ngapain?" tanyamu pelan sambil menelusuri wajah tampan milik Jeno.

"Gue cuma mau bilang kalau gue sayang sama lo, lebih dari apapun. Gue pengen lo bahagia sama gue, gue pengen nemenin lo, gue pengen jagain lo, gue pengen lo jadi milik gue. Gue tau lo belum siap tapi, gue bakal nunggu lo buat siap nerima gue jadi milik lo" ucap Jeno serius. Kamu menitikkan air matamu lalu memeluk Jeno. Jeno langsung membalas pelukanmu.

"Gue nerima lo sekarang, Jen. Gue yakin lo bisa bahagiain gue" ucapmu lalu Jeno tersenyum senang.

"Makasih sayang" ucap Jeno sambil mencium rambutmu.





































"Nyesel gue jaga perpus jam segini. Kamera mana? gue gak kuat" ucap Jay sambil mencari kamera lalu melambaikan tangan ke arah kamera CCTV.

Ada yang mau mutualan di ig gak?:(

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang