Kamu baru saja pulang dari sekolah dan akan menuju rumah. Tapi di tengah jalan kamu melihat seorang siswa dari sekolahmu, yang duduk lemas di gang yang sepi dengan luka lebam di wajahnya dan kepalanya. Kamu langsung menghampirinya untuk membantunya.
"Lo kenapa?" tanya kamu panik dan langsung mensejajarkan tinggimu dengannya.
Siswa itu melihatmu sebentar lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Gue gapapa," ucapnya.
Lee Jeno, nama siswa ini.
"Gak, gapapa darimananya? lo ikut gue" ucap kamu dan bersiap untuk membantunya berdiri tapi dia menolaknya dengan halus.
"Gue gap—"
"Dengerin gue, ini buat kebaikan lo. Luka di tangan lo parah, tuh di kening lo darahnya masih keluar. Jadi biar gak nambah parah lo harus ikut gue"
Karna kamu ada benarnya juga, Jeno pun ikut denganmu. Kamu membantunya berjalan sampai ke seberang jalan, ada minimarket. Kamu mendudukkan Jeno dulu lalu pergi ke dalam untuk membeli obat.
Jeno menatap gerak - gerikmu dari luar minimarket. Kamu sibuk memilih obat apa yang seharusnya kamu berikan untuk luka Jeno.
"Masih ada aja yang benci sama orang sebaik dia,"
Gumam Jeno saat kamu berhasil mendapatkan obat dan buru - buru membayarnya ke kasir dengan tatapan khawatir.
"Kamu nunggu lama? maaf ya," ucap kamu.
Kamu sibuk membuka obat, kapas, dan lainnya. Setelah selesai kamu langsung mendekati Jeno dan menatap luka yang ada di keningnya lalu kamu membersihkannya.
Selama kamu membersihkan dan mengobati luka Jeno, Jeno terus menatapmu dalam. Sedangkan kamu fokus mengobati lukanya.
Setelah selesai kamu langsung merapikan obat dan kapas tadi. Kamu duduk di kursi yang ada dihadapan Jeno.
"Kalo gue boleh tau, lo kenapa bisa ada disana?" tanya kamu dan Jeno diam memikirkan perlu atau enggak bilang kalau dia luka karna berantem sama orang yang benci sama kamu?
"Jen? hey, jangan ngelamun. Gue nanya kok ngelamun sih?" tanya kamu.
"Tadi, ada orang yang benci sama lo, ngomong sesuatu yang jelek tentang lo, karna gue gak terima yaudah gue kasih tau dia. Eh dia malah mukul gue yaudah gue pukul balik dan gini akhirnya," jelas Jeno sambil menunjuk wajahnya yang terluka.
"Makasih sebelumnya Jen tapi, gak gini juga caranya...gue gak mau liat orang terluka cuma karna belain gue," ucap kamu lembut.
Jeno menunduk.
"Gue gak mau orang yang gue suka dibenci tanpa alasan,"
Kamu terkejut dan langsung menatap Jeno.
"H-hah?"
Pendek ya? iya sengaja, pas kalian dapet notif (kalo langsung baca) bisa baca sebentar aja gak lama - lama. Inget besok sekolah online jangan begadang okay? lop yuu~ eh iya, jaljayoooo~
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu