HUANG RENJUN

1.7K 253 72
                                    

Untuk minggu ini aku up hari ini ya, takutnya pas hari minggu gak bisa up😭 nanti kalo aku bisa up hari minggu, aku up deh. Jadi untuk minggu ini aku up 2x

Inget ya kalo bisa

































"Gila, gabut banget gue ke taman sendirian. Mana malam minggu lagi" monolog kamu sambil melihat sekitar taman yang ramai. Mereka datang bersama pasangan mereka sedangkan kamu sendiri, sungguh miris.

Sek kresek sek (ini bunyi apaan😭🔫)

Kamu langsung menoleh kearah semak semak taman yang ada tepat didepanmu, hanya berjarak 2 meter dari tempat dudukmu. Karna kamu penasaran, kamu langsung menghampiri semak - semak tersebut.

"Eh? Kelinci? Kelinci taman, bukan?"

Kamu mengingat - ngingat. Kamu tidak pernah melihat ada kelinci ditaman ini. Kenapa bisa ada kelinci ditaman ini?

Kamu langsung menggendong kelinci tersebut.

"Apa mungkin ini kelinci peliharaan yang kabur?" Monolog kamu lagi sambil mengelus kepala kelinci tersebut.

"Yaudah deh, gue pelihara kali ya?"

Kamu terbangun dari tidurmu. Kamu mengecek handphone untuk melihat jam dan ternyata sudah pukul 8 pagi. Kamu mematikan handphonemu lalu kembali tidur.

Matamu langsung terbuka karena mengingat kelinci yang kemarin. Kamu langsung cepat - cepat turun untuk mengecek apakah kelinci itu masih ada di lingkungan rumahmu atau tidak.

Kamu bernafas lega saat melihat kelinci itu sedang berlari mengitari bunga matahari milikmu entah untuk apa dia bertingkah seperti itu.

"Yongha!"

Baru saja kamu akan masuk kedalam rumah, seseorang memanggilmu lalu kamu menoleh kebelakang.

Seorang laki - laki berambut hitam dengan rambut yang terbelah dua dan poni rambut yang nyaris menutup kedua matanya, tak lupa juga dengan sweater cokelat muda, celana hitam dan sepatu vans putih sedang berdiri didepan pintu gerbangmu dengan senyum manisnya.

"Lah? Renjun? ngapain lu kesini pagi pagi gini?" tanyamu sambil mendekati Renjun yang berdiri di depan pintu gerbangmu.

Renjun adalah sahabatmu dikampus. Entahlah, kamu merasa nyaman dan merasa dilindungi jika berada didekat Renjun. Kamu dan Renjun sudah kenal lama, kira - kira dari kalian kelas 8 SMP kalian sudah kenal dekat.

"Lah? emang gak boleh?" tanya Renjun dengan nada yang membuatmu ingin memakannya hidup - hidup.

Renjun masih belum berubah, dia masih sering mengajakmu adu mulut. Gini - gini, Renjun juga bisa jadi seseorang yang siap menghajar siapapun yang berani menyakitimu. Sudah ada korban dulu, anak IPA 1 Lee Haechan. Dulu Haechan dan kamu berpacaran dan Renjun menangkap basah Haechan yang sedang berselingkuh dengan Yena, sahabat dekatmu. Dan tau apa yang dilakukan Renjun? Dia menghajar Haechan habis - habisan di gang sepi dekat rumah Harchan hingga dia masuk rumah sakit. Lalu bagaimana Renjun? Ketangkap polisi dong? Enggak. Renjun sudah mengancam Haechan.

Kamu memberi ruang agar Renjun masuk ke dalam lingkungan rumahmu. "Ya gagitu juga. Kan lo bisa kerumah gue siang atau sore gitu kan bisa. Mandi aja gue belum anjir, untung aja mandi gak mandi gue tetep cantik" ucapmu tersenyum sambil menaik turunkan alismu. Renjun menatapmu dengan ekspresi julidnya.

"Yaudah, gue masuk dulu. Lo main sama kelin—CI GUE MANA ANJIR?!" pekikmu kaget saat tidak menemukan kelincimu di tempatnya tadi.

"Udahlah, lo mandi aja dulu sana. Biar gue yang cari kelinci lo" ucap Renjun lalu mendorongmu masuk kedalam rumah setelah itu, Renjun menutup pintu rumahmu.

Renjun tersenyum sambil mengedarkan pandangannya kesekitar lingkungan rumahmu. Kali ini senyumannya penuh arti.

Setelah selesai mandi dan lain sebagainya, kamu langsung turun. Ternyata sudah ada Renjun yang sedang duduk sambil menonton TV. Kamu menggeleng melihat Renjun yang tertawa hanya karena menonton Upin dan Ipin yang sudah tumbuh rambut.

"Kek rumah sendiri ya, Njun" sindirmu dan Renjun tertawa lagi dan kali ini lebih keras.

Kamu sabar aja punya sahabat modelan dia. Kamu duduk disebelah Renjun.

"Kelinci gue udah ketemu?" tanya kamu yang tiba - tiba teringat kelincimu.

"Udah tuh, lagi main di taman rumah lo" ucap Renjun yang menyender dipundak sempitmu. Tenang, kamu memang biasa seperti ini dengan Renjun.

"Gue mau ngasih makan dulu"

Kamu baru saja akan beranjak dari tempat tidurmu tapi, Renjun sudah menahan tubuhmu dengan cara memeluk pinggang rampingmu.

"Gak usah, dia udah makan" ucap Renjun dan kamu mengangguk.

Sudah 5 menit berjalan, kamu mengecek Renjun ternyata dia sudah tertidur di pundakmu. Kamu tersenyum sambil menyisir surai hitamnya yang menutupi matanya menggunakan jemari lentikmu. Kamu tersenyum menatap wajah Renjun yang tampan jika sedang tertidur.

"I love you"

Deg

Seketika tubuhmu membeku saat mendengar Renjun menggumamkan sesuatu. Memang tidak terlalu jelas tapi, kamu yakin kalau kamu mendengar Renjun mengatakan 'i love you' tadi.










Sudah 5 bulan semenjak kamu menemukan kelinci tersebut dan sekarang kelinci tersebut sudah mempunyai nama. Ini usulan dari Renjun, dia menyarankan nama Renha untuk kelincimu. Nama perpaduan dari Yongha dan Renjun.

Kamu sedang menonton TV dengan Renha yang duduk kalem disebelahmu. Kamu heran kenapa kelinci satu ini diam. Setahu kamu kelinci itu lincah dan tidak bisa diam.

Kamu asik menonton acara kesukaanmu, dan saat kamu menoleh kearah Renha kamu terkejut. Bagaimana tidak terkejut? Dia menatapmu, kelinci itu menatapmu. Apa itu tida cukup horor?

"Nih kelinci agak - agak deh keknya" monologmu dan terlihat kelinci itu membuang muka ke arah TV layaknya ia mengerti apa yang disiarkan di TV.

Kamu pergi kedapur untuk mengambil susu rasa almond milikmu yang baru saja kamu beli tadi sore. Setelah itu kamu pun pergi ke kamarmu untuk tidur karena ini sudah pukul 12 malam.

Tuk tuk tuk

Saat kamu sudah menutup pintu kamar, kamu mendengar ketukan dari luar dan kamu bisa menebak itu ulah kelincimu, si Renha. Kamu membuka pintu kamar dan membiarkan Renha berkeliaran bebas dikamarmu.

Setelah menyetel alarm jam 7 pagi, kamu langsung menarik selimut dan bersiap untuk menjelajahi alam mimpi.

Tanpa kamu sadari, Renha berada di sebelahmu.

Wush!

Kini kelinci itu berubah wujud menjadi manusia biasa yang sedang berbaring berhadapan denganmu. Dia menggunakan baju kaos hitam dengan celana jeans hitam ditambah sepatu sneakers putih. Dia tersenyum menatap wajahmu yang sangat tenang saat tertidur. Dia memajukan badannya dan menghapus jarak diantara kalian. Dia memelukmu dan menenggelamkanmu di dada bidangnnya. Dia mengelus rambutmu lembut. Dia berusaha membuatmu tidur senyaman mungkin didalam dekapannya.

"Ini gue, Renha lo" ucap Renjun sambil tersenyum.
















"Gak jadi hantu, kelinci pun jadi. Sayang banget gue sama authornya sampai gue pengen nendang si authornya. Besok - besok jadiin gue kadal aja sekalian, ikhlas kok" 🥰 — Renjun mantan peran hantu

"..."

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang