Gaada yang tau, aku ngasih clue di part 2 wkwkwk
——————
"Selamat pagi, Yongha!" Sapa Jake dan Jungwon."Pagi!" Sapa kamu lalu tersenyum.
Kamu melihat seisi ruang Osis. "Ini gapapa gue masuk?" tanya kamu. Pasalnya, hanya anak Osis saja yang boleh memijakkan kakinya didalam ruangan ini.
"Selow Ha, ruangan ini boleh dimasuki siapa aja yang ada hubungannya sama kasus yang kita selidiki. Jadi, lo boleh masuk" jelas Jake dibalas anggukan dari kamu.
"Jadi, apa rencana kalian?" tanya Renjun sambil duduk disebelah Yongha.
"Jadi begini..."
Kamu tersenyum saat melihat seseorang yang dari kemarin tidak terlihat.
"Woi Chan! Lo dari kemarin gak keliatan anjir, lo kemana aja?" tanya kamu sambil memukul bahu Haechan hingga ia merasa kesakitan.
"Jadi begini.." Jungwon melirik ke arah Yongha. "Yongha, lo pancing Haechan ke ruang alat olahraga"
"Gue?" tanya kamu.
"Seseorang akan memanfaatkan situasi, tempat dan waktu untuk membunuh musuhnya" ucap Jake dengan nada yang sedikit ragu.
Jake meringis pelan. "Kata - kata gue kok gitu banget ya?"
"Aish! Jangan dipukul anjir! Lo mah!" Protes Haechan sambil mengusap - usap pelan bahunya.
"Sok lemah, dasar!" ucap kamu dalam hati.
"Eh, anter gue bentar aja Chan!"
"Kemana?" Tanya Haechan.
"Udah ikut aja!"
Haechan tampak terkejut saat tidak melihat jasad Sungchan diruangan tempat ia membunuh sungchan. Tanpa Haechan sadari, kamu menatap ekspresi Haechan dengan senyum miringmu.
"Lo kenapa, Chan?" Tanya kamu dan Haechan menggeleng pelan.
Shotaro meletakkan nampan berisi sepiring penuh biskuit coklat, dan 4 gelas susu almond.
"Terus, kalo udah diruang peralatan olahraga?" tanya kamu sebelum memasukkan biskuit ke dalam mulut.
"Lo sindir, atau ungkit - ungkit tentang kejanggalan yang lo ceritain ke kita" ucap Jungwon.
Kamu mengangguk paham.
Sunghoon memberikan sebuah benda kepada kamu.
"Jangan bilang—"
"Udah, lo pakai aja buat jaga - jaga" potong Sunghoon dan kamu mengangguk ragu.
Kamu memeriksa bola basket. Seakan - akan kamu memang ada keperluan ke ruangan ini.
"Lo tahu? Gue baru aja baca cerita di wattpad.." kamu menghitung bola basket itu sebelum melanjutkan kalimatmu. "Tentang pembunuhan yang dilakukan dengan ilmu hitam"
Kamu menoleh ke belakang untuk melihat Haechan yang membelakangimu. "Bagaimana kalo ada pembunuhan kek gitu didunia yata, ya?" Tanya kamu membuat Haechan mengernyit bingung.
Kamu melanjutkan langkahmu ke rak kaca yang berisi peralatan permainan bola bisbol.
"Kematian ibunya Sungchan, menurut gue janggal. Gimana bisa, beliau meninggal sebelum kita datang kerumahnya? Ada orang yang masuk, terus bunuh ibunya Sungchan"
"Lo mau nuduh gue?"
Kamu tersenyum miring.
"Gue gaada nuduh lo, chan" ucap kamu sambil berjalan mendekati Haechan yang masih membelakangimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanficGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu