BONUS~

1.5K 250 9
                                    

DEG

Kamu gak bisa ngomong apa - apa lagi karna udah syok.

"S-serius?" tanya kamu dan mereka mengangguk.

"Dia yang paling di takutin kalo muncul di sekolah ini," ucap Hina

"Iya, kata anak kelas sebelah yang bisa liat katanya sosok Renjun itu serem, luka sobek dimana - mana, baju seragam yang udah kotor dan aja bekas sepatu di dadanya. Rumornya dia meninggal karna di bully. Terus sekarang dia jadi hantu" jelas Lia dengan sedikit berbisik.

Kamu mengingat - ngingat Renjun yang membantumu tadi pagi. Sama sekali tidak ada luka diwajahnya bahkan dia seperti siswa pada umumnya, makanya kamu gak sadar kalo dia itu hantu. Mungkin maksud mereka Huang Renjun yang lain.

"Tapi yang ketemu sama gue tadi pagi gak ada luka sobek yang lo maksud, bahkan dia kek siswa yang lain. Gak keliatan kek hantu sumpah," ucap kamu dan mereka menatapmu terkejut.

"Pantes tadi gue teriakin namanya semuanya pada natap gue aneh plus takut gitu," ucap kamu yang masih syok.

"Yaudah kalo gitu jangan di bahas, lebih baik bahas kakak kelas yang gagal nembak adik kelas di lapangan kemarin," ucap Ryujin mengalihkan topik dan mereka mengangguk.

"Gue gak ngerti deh kok bisa - bisanya tuh adik kelas.."

Kamu masih berpikir sambil mengedarkan pandanganmu mencari Huang Renjun yang kamu temui tadi pagi. Kali aja dia mondar - mandir terus ngelewatin kelas kamu.

Pandanganmu terpaku pada siswa yang sedang menyenderkan tubuhnya di pembatas balkon (?) sambil melipat kedua tangannya di dadanya dan menatap kamu dengan tatapan penuh arti, Dia Renjun.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 4 sore dan waktunya kamu untuk pulang. Kamu masih duduk di tempat dudukmu dan enggan untuk pulang dulu. Kamu ingin mengintrogasi Renjun, bukan apa - apa tapi kamu kan gak punya kelebihan kenapa kamu bisa liat dia? pasti ada alasannya.

"Lo gak pulang?" tanya Mark, ketua kelasmu.

Kamu menggeleng sambil tersenyum.

"Gue mau ngerjain tugas, lumayan ada wifi," ucap kamu dan Mark mengangguk, percaya dengan alasan yang gak masuk akal. Kan bisa ngerjain PR di rumah

"Mau di temenin? lo sendirian disini nanti kenapa - kenapa," ucap Mark yang terlihat peduli denganmu.

"Gue gapapa kok," ucap kamu meyakinkan Mark.

"Yaudah, kalo ada apa - apa bilang di grup kelas ya. Beberapa dari kita rumahnya deket dari sekolah" ucapnya dan kamu mengangguk.

Setelah Mark pergi kamu langsung mengedarkan pandanganmu mencari keberadaan Renjun.

"Nyari gue?"

Kamu tersentak saat melihat Renjun yang duduk di bangku belakang kelas.

"I-iya gue nyari lo," ucap kamu takut

masalahnya yang dihadapan kamu ini hantu bukan manusia.

"Gue gak bakal ngelukain lo, jadi jangan takut" ucap Renjun dan dia berdiri lalu melangkah mendekatimu. Reflek kamu melihat kakinya yang..nyentuh?

"Gue mau nanya sama lo,"

"Kenapa cuma lo yang liat gue?"

Kamu menatap Renjun diam.

"Gue percayain lo bisa bantuin gue,"

"Bantu apa?" tanya kamu.

"Bantu nyadarin Soobin yang bully gue, gue gak bakal bisa pergi sebelum dia sadar sama kelakuannya masa lalu,"

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang