Kamu, lagi minum coffee di cafe dekat rumahmu. Kamu menatap matahari yang kini akan mendung. Kamu menatap nama yang tertera diponselmu, Lee Yongha.
Tiba-tiba ponselmu berdering dan tertera nama sahabatmu, Kim Doyoung. Orang yang kamu cintai walaupun dia sudah memiliki seseorang dihatinya. Kenapa masih bertahan? karena kamu tidak bisa jauh darinya.
"Hall-"
"Yongha!! Saejong diculik!!"
"H-hah?"
"Gue mau cari dia dulu,bantu gue panggil polisi ya di Gudang Pabrik" ucap Doyoung dengan nada khawatir
"I-iya"
Setelah itu panggilan pun terputus. Kamu menunduk membayangkan wajah khawatirnya Doyoung.
Secepatnya kamu langsung pergi ke mobil dan menelpon polisi. Kamu pergi kelokasi, dengan kecepatan tinggi kamu tidak peduli dengan hujan deras yang kini mengguyur kota Seoul.
Setelah sampai disana, kamu melihat beberapa teman Doyoung. Mereka semua berhasil mengalahkan penjaga yang menjaga didepan pintu masuk.
"Eh Yongha?!?! ngapain disini!?? jangan masuk bahaya!!" ucap Yuta.
"Gak gue mau masuk!! Doyoung lagi bahaya!!" ucap kamu. Iya, kamu khawatir sama Doyoung.
"Gak Yongha!! Bahaya!!"
"Dia bisa lindungin dirinya sendiri!!" ucap Jaehyun.
"Ada Taeyong sama Jhonny didalam, lo tenang okay?" ucap Taeil.
Kamu tidak peduli dan tetap masuk. Dan akhirnya kamu berhasil masuk walaupun dikejar mereka dibelakangmu.
Kamu melihat Taeyong dan Jhonny berkelahi untuk mengalahkan musuh.
Matamu kini teralihkan ke Doyoung, musuh itu mengarahkan pistol tepat kearah Doyoung yang sedang membuka tali dibadan Saejong.
Kamu cepat-cepat berlari kearahnya..
DARR!
"YONGHA!!"
Semua mata tertuju padamu, bahkan taeyong dan Jhonny yang sedang berkelahi pun mendadak berhenti.
Kamu bisa merasakan waktu berhenti, kamu bisa mendengar sirine polisi samar-samar.
Doyoung menahan tubuhmu yang perlahan ambruk.
"Yongha!!! bertahan lo pasti bisa!! jangan tutup mata lo!! gue mohon jangan!!" kamu tersenyum melihat wajah khawatir yang diberikan Doyoung padamu. Tanganmu bergerak mengusap air matanya yang jatuh.
"Plis bertahan!! jangan tinggalin gue!!"
Perlahan matamu berat, buram, dan gelap.
Doyoung menangis memelukmu.
"Bawa dia kerumah sakit cepet!!" ucap Jaehyun.
-.-
Kini Doyoung masih menangis, dia tidak mau kamu kenapa-kenapa. Bahkan Doyoung tidak memikirkan Saejong. Doyoung akan sangat terpukul kalau kamu tidak bisa diselamatkan karena menyelamatkan dirinya.
"Doy, kamu gak makan?" tanya Saejong.
Doyoung tidak menjawab, tatapannya kosong menatap lantai rumah sakit.
"Jangan sakitin diri kamu, kamu harus makan, ya?" tanya Saejong lagi - lagi Doyoung tidak menjawabnya.
Saejong hanya menatap sedih kearah Doyoung. Saejong tau kalau Doyoung memiliki perasaan yang beda untukmu. Awalnya Saejong ingin memisahkan kalian tapi, kali ini ia akan merelakan Doyoung bersamamu.
Sudah satu bulan lamanya kamu belum sadar dari koma. Doyoung selalu menunggumu sadar. Dan sudah 2 minggu juga Saejong memutuskan hubungannya dengan Doyoung. Mereka putus baik-baik.
Doyoung menghampirimu yang sedang berbaring dan menatapmu, Doyoung selalu meneteskan air matanya setiap melihatmu seperti ini.
Doyoung duduk dikursi dekat tempat tidur, ia meraih tanganmu yang tidak terinfus. Ia menggenggam tanganmu sambil menangis.
"Gue bodoh ya? gue jahat banget sama lo. Disaat lo suka sama gue, gue malah suka sama orang lain. Dan lo masih bersikap layaknya lo sahabat untuk gue, selalu bantu gue, selalu ada disisi gue dan dibalik senyum lo itu, lo gak kuat, lo nahan nangis kan setiap gue cerita tentang Saejong?. Gue salah banyak sama lo. Bahkan minta maaf gue gak akan cukup untuk lo. Plis gue mohon bangun, kita bangun masa depan bareng-bareng, gue cuma mau lo bangun...gue gak suka lo kek gini" Doyoung menunduk.
Jarimu bergerak membuat Doyoung perlahan menghentikan tangisnya dan menatap tanganmu, untuk memastikan ia tidak halusinasi.
Dengan cepat Doyoung memencet tombol panggilan dokter.
"Pasien sudah sadar, dia hanya butuh istirahat beberapa hari untuk pulih,saya pamit"
"Baik dok,terimakasih" ucap Doyoung.
Setelah dokter keluar ruangan, Doyoung menatapmu dan juga kamu menatapnya.
"Yak!! lo buat gue takut tau nggak? gue kira lo bakal ninggalin gue!" omel Doyoung
Kamu hanya tersenyum.
"Lo mau gue tinggal sekarang? bisa kok"
"Yak!! gue bercanda..jangan tinggalin gue..gue gamau ditinggal sama lo," Doyoung sedih lagi.
"Gue gak ninggalin lo kok, lo gimana? ada luka? yang lain gimana? Saejong gimana?"
"Lo baru sadar kenapa jadi banyak tanya gini?"
Kamu menatapnya datar.
"Gue baik-baik aja, yang lain juga, Saejong..."
Kamu menunggunya mengatakan sesuatu.
"Gue sama dia udah putus,"
"Hah kok gitu? lo putus kenapa? lah kapal gue karam dong," dusta kamu.
"Kapal apaan? lo jangan sok kuat gini napa? hah? gemes gue sama lo," ucapnya. Kamu menatapnya bingung.
"Lo jangan pura-pura sok kuat depan gue. Gue tau lo nahan nangis kalo gue bahas Saejong depan lo. Gue putus sama dia karena, dia sadar kalau lo suka sama gue dan sebaliknya juga gitu," jelas Doyoung dan ia menggenggam tanganmu dan mengusapnya lembut.
"Gue kerumah lo, kalau lo udah sembuh,"
"Iya, itu wajar kan?"
"Sama orang tua gue, gue pengen jagain lo seumur hidup gue, gue pengen bareng sama lo seumur hidup gue. Gue lamar lo kalau lo udah pulang dari rumah sakit,"
Kamu meneteskan air matamu menatap Doyoung yang tersenyum manis sambil menitikkan air matanya.
"Lo segalanya bagi gue, gue gamau lo kehilangan lo,"
Doyoung berdiri dan mendekati wajahmu.
cup
Satu kecupan dikeningmu. Kamu merasa senang atas ucapan Doyoung.
"I Love You..Kim Yongha"
end✔
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu