Kamu pergi ke pantai sendiri. Kamu bisa sampai dipantai dengan menggunakan mobil. Kamu pergi ke pantai tanpa sepengetahuan keluargamu.
Untuk apa izin ke keluargamu kalau kamu dianggap tidak ada.
Hanya kakakmu, Lucas yang selalu bersamamu selama ini. Semua mencoba untuk membunuhmu tetapi, berkat Lucas kamu terselamatkan.
Dari pada mereka bersusah payah membunuhmu lebih baik kamu membunuh dirimu sendiri. Kamu sudah tidak kuat dengan semua ini.
Kamu duduk di atas pasir dengan memandang langit yang mulai mendung dan akan turun hujan. Ombak pun besar, dan menyeramkan. Seakan - akan langit dan ombak sedang membantumu untuk bunuh diri.
Kamu melepas sepatumu dan kamu berdiri dan perlahan berjalan mendekati bibir pantai.
Kamu tidak ingin menenggelamkan dirimu di pantai tetapi, menurutmu ini yang terbaik.
Air sudah selehermu dan selangkah lagi tubuhmu sudah tidak terlihat.
Disisi lain..
Lucas yang tau kamu tidak ada dirumah pun khawatir. Berbeda dengan orang tua kalian yang sangat senang kamu hilang.
"Ma, Pa. Yongha mana?" tanya Lucas dengan wajah khawatirnya.
"Mama sama Papa mana tau. Bagus juga kalau dia hilang. Semoga aja gak balik lagi,"
Lucas sangat marah dengan perkataan Mama kalian.
"Ma! Pa!. Kalian ada masalah apa sama Yongha?! hah?!"
"Jaga nada bicara kamu Lucas!"
"Apa?! aku cuma nanya Papa sama Mama punya masalah apa sama Yongha?! hah?!. Kenapa kalian nganggap Yongha gaada?! DIA ITU ADIK LUCAS!!"
PLAK
Lucas terdiam menyentuh pipi yang tertampar tadi dan menatap Papanya dengan tatapan tidak percayanya. Seorang ayah menampar anaknya?.
"JAGA NADA BICARA KAMU! KAMU!! KARENA DIA KAMU TIDAK DAPAT BEASISWA KE JEPANG!!KENAPA DIA TIDAK LANGSUNG MENINGGAL SAJA SAAT ITU JUGA SUPAYA TIDAK MENYUSAHKAN KELUARGA INI!!"
Lucas diam menahan amarahnya.
Hari ini adalah tes untuk mendapatkan beasiswa. Lucas sangat bersemangat dan sudah menyiapkan segalanya untuk bisa lulus tes. Tapi tiba - tiba Lucas mendengar kalau kamu tertabrak. Dan Lucas yang panik langsung tidak peduli dengan beasiswanya. Dia hanya khawatir takut kamu kenapa - napa.
Papa kamu yang tau Lucas lebih memilih kamu daripada beasiswanya langsung memarahi kamu. Lucas bukannya kecewa atau bagaimana, dia malah membela kamu.
"Okay, kalau Papa sama Mama gak nganggep Yongha ada berarti Papa sama Mama juga gak nganggep Lucas ada,"
Setelah mengatakan itu, Lucas pergi mencari kamu.
Lucas keliling kota hingga menemukan mobilmu yang terparkir asal didekat pantai.
Lucas langsung keluar dari mobil dan mencari kamu disekitar pantai.
"YONGHA!!"
"YONGHA KAMU DIMANA??!"
Lucas melihat sepatumu yang hampir diseret ombak.
Kini pikiran Lucas sudah traveling kemana - mana.
"YONGHA!!"
Lucas melihat kamu mengapung dibalik ombak ombak yang besar. Tanpa basa - basi Lucas langsung berenang.
"YONGHA BERTAHAN!!"
Lucas terus berusaha menggapai tanganmu dan akhirnya Lucas berhasil menggenggam tanganmu lalu menarikmu dan menggendongmu bridal style.
Lucas memelukmu dan berusaha mengeluarkan air yang masuk kedalam mulutmu.
"Yongha bertahan plis," ucap Lucas menangis. Dia tidak bisa melihatmu seperti ini.
"uhuk!"
Air pantai pun berhasil keluar dari mulutmu. Dan kamu menatap Lucas yang kini menangis.
"Kenapa hm? apa yang buat kamu gini? kamu mau ninggalin kakak?" tanya Lucas panik sambil menangis sedangkan kamu menatap Lucas dengan tatapan sayu.
"Kenapa kakak cari aku? biarin aku mati kak, kalau aku mati kakak pasti tenang, gak khawatir sama aku lagi. Mama sama Papa pasti seneng," lirih kamu. Suaramu yang lemah membuat Lucas merasakan sesak didadanya.
"Gak! kakak gak mau kehilangan kamu! kamu kira kakak baik - baik aja kamu gaada?! kamu yang motivasi kakak selama ini!"
"Tapi aku anak angkat kak! aku gak pantes sama keluarga kakak"
"Mau kamu anak angkat atau enggak kamu tetep adik kakak!"
"Jangan tinggalin kakak, jangan nyoba buat bunuh diri, kamu masih ada kakak" ucap Lucas lalu memelukmu. Membiarkanmu menangis dibidang dadanya.
Langit pun ikut sedih.
setelah 1 jam berlalu, kini kamu berada di apartemen milik Lucas. Membeli apartemen ini dengan uang Lucas sendiri jadi aman.
Kini kamu dan Lucas sudah mengganti pakaian. Kini kalian sedang ada di kamar.
"Kakak kenapa gak pulang?" tanya kamu dan Lucas tersenyum sambil menggenggam tanganmu.
"Kakak gak mau pulang, kakak sama kamu aja"
Kamu menatap pipi Lucas yang sedikit memar.
"Kak, pipi kakak kenapa? kakak gak dipukul sama Papa kan?" tanya kamu khawatir.
Lucas tidak menjawab, hanya tersenyum. Lucas meraih tanganmu dan menempelkan tanganmu di pipi yang kena tampar tadi.
"Kakak gapapa, sekarang kamu makan ya?" ucap Lucas dan kamu mengangguk.
sudah 1 tahun kamu dan Lucas tinggal bersama di apartemennya. Suatu hari, Papa dan Mama kamu datang ke Apartemen untuk meminta maaf.
"Lucas, Yongha. Papa sama Mama minta maaf. Harusnya Papa sama Mama gak lakuin Yongha kek gini. Papa minta tolong maafin Papa sama Mama" ucap Papa kamu sedangkan Lucas menggenggam tanganmu dan menyembunyikanmu dibalik tubuhnya.
"Aku yakin pasti ada maksud dibalik permintaan maaf kalian," ucap Lucas dingin.
"Mama sama Papa tulus nak, Mama sama Papa gak bisa hidup tanpa kalian," ucap Mama menangis.
"Kak, maafin Mama sama Papa ya?" pinta kamu dan Lucas berpikir sebentar.
"okay, Lucas maafin Mama sama Papa tapi, kalau diulangi lagi..Lucas sama Yongha bener - bener gak mau ketemu Mama sama Papa lagi" ucap Lucas.
Mama dam Papanya mengangguk lalu memeluk mereka. Dan keluarga kini lengkap lagi.
Yongha adalah anak angkat. Karena, Lucas ingin punya adik perempuan Jadi, Mama sama Papanya mengadopsi kamu. Panjang gak jelas itulah ceritaku. Sad.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu