HUANG RENJUN

1.8K 249 58
                                    

Tumben 1 hari up 2 cerita, haha. Enjoy guys!

























Kamu terbangun karena kicauan burung yang menandakan hari sudah pagi. Kamu tersenyum saat merasa Renjun masih memelukmu. Renjun sudah sah menjadi suamimu sejak 2 minggu yang lalu.

Kamu mendongak keatas untuk melihat wajahnya yang tenang saat masih tertidur. Kamu juga menepikan rambutnya yang menutupi matanya. Karena pergerakanmu, Renjun terbangun.

"Ah maaf, aku membangunkanmu" ucapmu dan Renjun tersenyum lalu menunduk untuk menatapmu.

"Selamat pagi cantik" ucapnya dengan suara seraknya sambil mengelus pelan rambutmu.

"Ayo tidur lagi" ajaknya tetapi kamu menahannya.

"Tapi aku mau masak, njun" ucapmu menahannya.

"Nantian aja, aku masih mengantuk. Dan aku masih ingin memelukmu"















Kamu sedang memasak ramyeon special. Kamu merasa ada tangan yang melingkar diperutmu. Siapa lagi kalau bukan Renjun? Renjun mengistirahatkan dagunya dipundakmu. Kamu tersenyum sambil mengelus pipinya. Ini sama sekali tidak mengganggumu memasak.

"Kenapa, hm?"

Renjun hanya menggeleng dan enggan untuk melepas pelukannya.

"Hari ini kita ngapain?" Tanya Renjun padamu yang sedang menuang ramyeon kedalam mangkuk.

"Rebahan"

Jawaban yang bagus, bukan?

Kalian akhirnya makan. Kamu tertawa melihat Renjun yang makan dengan rambut yang masih berantakan.

"Setelah mandi, kalian pun duduk di ruang tamu sambil menonton Tv yang sedang menyiarkan kartun. Kamu menyenderkan kepalamu dipundak Renjun.

"Lagi terik nih. Kepantai, kuy!" Ajak Renjun dan kamu berpikir lagi.

"Okey, kuy!"










Kalian tidak banyak membawa barang karena pantai yang kalian kunjungi, dekat dengan rumah kalian.

Kamu tersenyum senang mendengar suara deburan ombak. Kamu menatap kakimu yang terkena air pantai.

"Suka?"

"Suka banget!" Pekik kamu senang membuat Renjun tersenyum.

Sudah 2 jam kalian bermain air. Saat kamu sedang mencari kerang,

"Renjun!"

Kamu menoleh kearah sana dan raut wajahnya berubah. Yang tadi memanggil Renjun adalah mantan pacarnya yang paling Renjun ingat sampai saat ini.

Kamu berusaha bersikap biasa saja saat Renjun memeluk wanita itu. Sampai akhirnya, Renjun pergi menelusuri pantai bersama wanita itu. Rasanya kamu ingin menangis saat Renjun tidak menganggapmu ada.

Kamu duduk di bibir pantai bersama pikiran negatifmu. Tapi kamu berusaha untuk tenang dan berpikir positif. Mungkin mantannya itu tersesat.

Ting!

Kamu langsung membaca pesan.

Njun
Kamu pulang duluan aja, aku ada urusan mendadak
Hati - hati ya

Kamu tersenyum tipis. Urusan mendadak katanya.

Karena moodmu yang sudah hancur, kamu langsung pulang.

Dirumah. Kamu langsung mandi dan tidur. Kamu sedang tidak ingin melakukan apa - apa saat ini.




Sudah lima hari berjalan dan selama lima hari ini, Renjun lebih sering keluar dibanding dirumah menemanimu. Renjun selalu beralasan kalau dia sedang ada urusan mendadak. Itu membuatmu curiga dengannya setelah melihatnya dengan mantannya saat itu.

Kamu memutuskan untuk pergi ke pantai. Kamu juga tidak ijin kepada suamimu itu.

Sekarang sudah sore, kamu masih betah berdiam diri sambil memikirkan bagaimana nasibmu kedepannya. Akankah bertahan atau berhenti.

Kamu enggan menjawab panggilan dari Renjun yang mungkin ada sekitar 58 kali menelpon tetapi tak mau kamu angkat. Tak hanya itu, Renjun juga menge-spammu 156 kali dan chat terakhir kamu baca lewat notif

Njun
Jangan buat aku khawatir, sayang. Kamu dimana?

Kamu menangis mengingat dimana Renjun berjanji tidak akan menyakiti hatimu, sekarang dia melanggarnya.

Disisi Renjun, dia sudah mencarimu hampir sekeliling kota, tempat - tempat yang sering kamu kunjungi tapi nihil. Dia tidak menemukanmu disana.

"Sayang, kamu dimana" lirih Renjun yang menahan tangisnya. Dia sangat khawatir denganmu.

Satu tempat yang belum ia cek, pantai.

Setelah mencari lama, akhirnya dia menemukanmu duduk sendirian didekat bibir pantai.







Kamu merasa ada yang memelukmu dari belakang.

"Jangan hilang lagi"

Kamu tau suara ini milik Renjun. Kamu langsung melepaskan tangannya yang memeluk dirimu, membuat Renjun mengernyit bingung.

"Aku ingin pulang"

Kamu berdiri lalu meninggalkan Renjun yang terkejut melihatmu menangis.

"Yongha!"

Kamu tidak menggubrisnya dan tetap berjalan menuju rumah.

Sampai akhirnya Renjun menahan tanganmu.

"Kau menangis?"

Kamu dengan cepat menghapus air matamu dengan kasar.

"Ada masalah?" Tanya Renjun.

"Ayo kita akhiri" ucapmu membuat Renjun terkejut.

"Maksudmu?"

"Akhiri pernikahan ini, kamu lebih cocok dengan mantanmu dibanding denganku. Dan sepertinya kamu lebih peduli dengan mantanmu—"

"Gak gitu, Ha. Kamu cuma salah paham" potong Renjun

Kamu menggeleng.

"Lebih baik kita akhiri, Njun"

Ucapmu lalu berbalik memunggungi Renjun lalu melanjutkan langkahmu.

"GAK GITU, HA! LO CUMA SALAH PAHAM!! LO NGERTI GAK SIH?!"

Kamu langsung berhenti saat Renjun membentakmu. Ini pertama kalinya Renjun membentakmu.

Renjun mengacak rambutnya frustasi.Dia mendekatimu lalu menarikmu kedalam pelukannya.

"Maafkan aku, aku gak bermaksud buat bentak kamu aku cuma.."

"..Aku cuma gak mau kehilangan kamu, Ha" lirih Renjun sambil menenggelamkan wajahnya dipundak sempitmu.

"Aku gak ada dirumah bukan berarti aku pergi sama mantan aku. Waktu kita di pantai, aku bilang sama dia buat jangan rusak hubunganku denganmu, jadi gak mungkin aku jalan sama dia. Beberapa hari ini, aku lagi ngurus perusahaan Papa yang lagi kena masalah, maafin aku yang kurang merhatiin kamu belakangan ini, aku janji gaakan ngulangin lagi, aku janji"





Sudah lima bulan berjalan dan kini Renjun kalau kemana - mana selalu bilang sama kamu, dia selalu nemenin kamu kemana - mana dan selalu nanyain kamu lagi dimana.

Sekarang sudah pukul 9 malam. Kalian sedang menonton film didalam kamar.

"ASTAGA!!"

Renjun reflek memelukmu. Tadi kamu tak sengaja melihat jumpscare di film itu.

"Sstt, ada aku. Jangan takut, sayang" ucap Renjun sedikit berbisik sambil mengelus punggungmu.

"Udahan ya? Kita tidur sekarang aja" ucap Renjun yang melihat kamu masih syok.

Renjun enggan melepas pelukannya. Dia memelukmu erat tetapi mampu membuatmu nyaman.

"Aku sayang kamu"

"Aku juga"

Kalian saling menyatukan kening kalian.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Renjun dengan smirknya.

Kamu tertawa kecil, "ayo"

Pasti pada traveling🌝🌚

Ueheheheheh

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang