KIM JUNGWOO (NYATA)

1.7K 218 15
                                    

😔

Jungwoo menelponmu saat kamu sedang ada di sekolah. Jungwoo, pacar kamu saat ini yang beda sekolah sama kamu.

"Eh bentar ya, Jungwoo nelpon," ucap kamu pada teman - teman kamu.

"Iya, jangan lama - lama" ucap mereka dan kamu mencari tempat yang tidak terlalu ramai dan langsung mengangkat telepon dari Jungwoo.

"Halo Woo, kenapa?" tanya kamu.

"..."

Kamu mendengar suara tangisan tetapi bukan dari Jungwoo. Kamu panik dong, kok ada yang nangis.

"Halo Woo, kenapa? kok ada yang nangis?" tanya kamu.

"K-kakek meninggal, Ha"

Suara Jungwoo yang bergetar. Kamu langsung diam saking syoknya. Baru aja kemarin kamu ke rumahnya Jungwoo buat jenguk kakeknya yang lagi sakit dan sekarang tiba - tiba udah pergi.

"Woo, k-kamu dimana?" tanya kamu yang sudah ingin menangis.

Kamu membayangkan bagaimana jadi Jungwoo, orang tuanya sudah tidak ada dan dia tinggal dengan kakek dan neneknya.

"Aku udah di rumah tadi di telpon sama Bibi," ucap Jungwoo di seberang sana.

"Bentar lagi aku pulang, ya?" ucap kamu sambil mengusap air matamu yang hampir saja jatuh.

"Iya, aku butuh kamu Ha"

Kamu tersenyum tipis.

"Iya nanti aku kesana, inget makan. Aku gak mau denger nenek bilang kamu belum makan" ucap kamu

"Iya, Ha"

...

Kamu langsung memasuki rumah Jungwoo yang sudah banyak karangan bunga dan ada beberapa saudara - saudara Jungwoo. Kenapa beberapa? karna saat ini sedang COVID-19 jadi semua bergantian kesini agar tidak sepi - sepi sekali. Kamu datang menggunakan pakaian adat ringan. Saat kamu melihat neneknya Jungwoo kamu langsung menghampirinya dan menyapanya.

"Nek, aku dateng nek"

Kamu langsung memeluk neneknya Jungwoo. Kamu sudah kenal dengan keluarga Jungwoo bahkan udah dekat kek keluarga sendiri.

"Ternyata kamu kesini, nenek kira kamu sibuk Ha," ucap nenek Jungwoo memelukmu juga.

"Aku gak mungkin gak kesini nek," ucap kamu dan Nenek mengangguk.

"Itu Jungwoo lagi di kamar ngunci diri, dia gak mau keluar makan. Nenek minta tolong ajak dia makan ya? sekalian kamu juga makan" ucap nenek dan kamu tersenyum tipis dan mengangguk.

"Nek, aku ke dalem ya" ucap kamu.

Setelah mendapat persetujuan dari neneknya Jungwoo kamu langsung masuk kedalam rumahnya Jungwoo dan mencari kamarnya.

Kamu mengetuk pelan pintu kamar Jungwoo tetapi tidak dibuka.

"Woo, ini aku" ucap kamu.

Kamu mendengar bunyi kunci, dan pintu terbuka menampilkan Jungwoo dengan rambut hitam yang menutup matanya. Tanpa lama - lama Jungwoo langsung memelukmu. Kamu membalas pelukannya lalu mengusap punggungnya dan juga rambutnya.

"Gapapa nangis aja, tapi jangan lama - lama ya? nanti kakek ikut sedih kalau kamu terlalu lama nangisnya," ucap kamu dan Jungwoo tidak menjawabmu.

Kamu melihat foto Jungwoo dan kakeknya saat kecil dulu dan kamu tidak bisa membendung air matamu lagi.

"Kamu makan ya? aku suapin" ucap kamu dan Jungwoo menggeleng.

"Woo, makan ya? nanti kamu sakit," ucap kamu dan Jungwoo diam.

Kamu mengajaknya duduk di kasur milik Jungwoo. Kamu menangkup pipinya sesekali mengusapnya menggunakan ibu jarimu.

"Makan ya, aku gak mau kamu sakit nanti" ucap kamu dan Jungwoo mengangguk.

"Tunggu disini aku mau ngambil makanannya dulu," ucap kamu.

Kamu pergi ke luar, ke meja yang sudah disediakan nasi, lauk pauk, air minum dan yang lainnya.

Setelah kamu mengambil makanan dan air minum satu kamu langsung kembali ke kamar Jungwoo.

Kamu langsung menyuapi Jungwoo. Aneh rasanya melihat Jungwoo diam seperti ini. Jungwoo pasti sangat terpukul dengan kepergian kakeknya. Karena dari kecil Jungwoo selalu bersama kakeknya dan neneknya. Dan Jungwoo paling dekat sama kakeknya.

Selesai kamu menyuapi Jungwoo, kamu memberikan Jungwoo air minum yang kamu ambil tadi.

"Kapan Ngabennya?" tanya kamu sambil menggenggam tangannya Jungwoo.

"Tanggal 28," ucapnya dan kamu mengangguk.

Kamu menepuk pahamu. Jungwoo yang mengerti langsung menidurkan kepalanya dipahamu. Kamu mengusap rambutnya lembut.

Kamu bingung ingin memulai percakapan karena Jungwoo diem aja dari tadi dan gak mau ngomong banyak.

"Jangan tinggalin aku Ha,"

Kamu tersenyum saat Jungwoo mendongakkan kepalanya agar bisa melihat kamu.

"Aku gak bakal ninggalin kamu Woo," ucap kamu.

...

Hari ini tanggal 28 dimana hari ngaben kakeknya Jungwoo.

Aku skip ya, karna udah gak kuat

Kini kamu ada di pantai, untuk menghanyutkan abu kakeknya Jungwoo. Kamu berdiri di belakang Jungwoo sedangkan Jungwoo didepan membawa abu kakeknya. Kamu yang sedang melihat proses upacaranya dari jarak yang lumayan jauh hanya bisa meneteskan air matamu.

Tadi malam kamu mimpi, kakeknya Jungwoo datang ke mimpi kamu untuk meminta sesuatu sama kamu. Kakeknya Jungwoo minta buat jagain Jungwoo, jangan tinggalin Jungwoo karna Jungwoo sayang banget sama kamu, kakeknya gak mau Jungwoo kehilangan orang tersayangnya lagi. Dan kamu mengangguk dan juga gak lupa buat pamit sama kakeknya Jungwoo.

Banyak saudaranya Jungwoo yang sudah pulang tetapi Jungwoo meminta beberapa menit untuk diam di tempat dimana proses persembahyangan tadi.

Jungwoo menatap pantai dengan tatapan kosongnya. Hari juga udah mau gelap. Kamu tidak masalah selama  Jungwoo akan baik - baik saja kalau diam di pantai lebih lama.

"Aku masih gak percaya kakek ninggalin aku secepet ini," lirih Jungwoo.

"Ini udah takdir Woo, ikhlasin ya?"

Jungwoo mengangguk lalu menggenggam tanganmu.

"Aku cinta sama kamu Ha, kamu orang yang aku paling aku sayang setelah kakek sama nenek. Jadi, jangan pernah ninggalin aku. Aku gak tau gimana jadinya kalo kamu ninggalin aku Ha"

Air mata Jungwoo menetes dan kamu langsung mengusap jejaknya dan tersenyum lalu mengangguk.

"Aku gak bakal ninggalin kamu. Aku berani janji,"

Plis aku gak kuat, selama buat cerita ini
aku nangis.

Ngaben itu upacara kremasi atau Pembakaran Jenazah Bali. Kalian suka gak kalau aku kek nyelipin cerita yang ada Balinya gitu?.

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang