Kamu mau keluar belanja ke kantin tapi, Lee Taeyong anak kelas sebelah mengagetkanmu.
"Nih, ada yang ngasih lo bunga" ucapnya lalu memberikan kamu bunga dan juga kertas kecil.
"Dari siap— eh? udah ngilang aja" ucap kamu saat tidak lagi menemukan Taeyong dihadapanmu.
Kamu pun membaca surat tersebut dan isinya...
Pergi ke lapangan jangan lupa lewat lorong kelas, gue tunggu
Kamu yang penasaran akhirnya mengikuti arahan surat itu. Kamu pergi ke lapangan melewati lorong kelas.
"Nih bunga buat kamu," ucap salah satu siswi kepadamu.
"Terima kasih," ucap kamu sambil tersenyum.
Gak cuma satu orang aja yang ngasih kamu bunga. Ada sekitar 45 siswa dan kini kamu membawa 46 tangkai bunga ke lapangan.
Kamu berpikir keras dan menebak - nebak siapa dibalik semua ini.
Saat kamu di lapangan kamu terkejut melihat banyaknya siswa dan siswi sedang menatapmu dan bersorak.
Kamu dituntun seorang siswi untuk pergi ke tengah lapangan. Ditengah ada seorang siswa yang tersenyum kepadamu sambil membawa bouquet bunga mawar yang besar.
"Taeyong?"
Kamu ngerti ini, tapi kamu nyoba buat mikir kalau dia lagi latihan buat membak cewek yang pasti bukan kamu. Taeyong tau kamu suka sama dia aja enggak. Iya kamu suka sama dia tapi, kamu cuma bilang ke Ryujin itu pun Ryujin orangnya gak ember jadi Taeyong gak mungkin tau. Siapa sih yang gak suka sama Taeyong? Siswa yang selalu menang kalau ngewakilin sekolah, anak basket, orangnya baik, ramah, murah senyum, ganteng, Ketua MPK lagi.
Taeyong maju mendekati kamu. Taeyong meraih tanganmu dan Taeyong menggenggam tanganmu.
"Lo kamu gak jadi pacar gue?" tanya Taeyong.
"L-lo nembak gue?"
"Enggak gue ngejedor lo," ucap Taeyong yang membuat seluruh siswa dan siswi yang ada di lantai 2 dan di lapangan tertawa.
"Gue tau kita gaada momen selama ini tapi jujur, gue tau lo suka sama gue karna gue gak sengaja denger lo curhat sama temen lo yang galak itu—"
"HEH!GUE GAK GALAK!"
Teriak Ryujin yang sedang menonton kalian di kerumunan murid.
"Dan lo gak sadar kalau selama ini gue selalu mantau lo, selalu mandangin lo dan gue juga selalu kepikiran lo. Jadi lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Taeyong lagi dan kamu tersenyum sambil mengangguk.
Semua siswa dan siswi berteriak heboh.
"Ada - ada aja anak - anak jaman sekarang ya? kalau di tolak kan malu,"
"Tapi Taeyong itu bisa sosweet ya? saya jadi baper liatnya,"
"Semoga langgeng deh mereka"
Dan gatau aja acara yang dibuat sama Taeyong ini di tonton sama guru - guru disana.
Sudah 12 bulan berlalu dan kalian berdua masih berstatus pacaran. Anehnya, selama kalian pacaran gaada konflik yang buat kalian sampai berantem hebat. Dan kamu punya firasat buruk, masak selama pacaran gaada konflik gini? bukannya kamu pengen ada konflik tapi menurut kamu kalau hubungan yang kena konfil itu normal dan emang wajar gitu. Terus kalau hubungan kamu gak kena konflik berarti gak wajar dan gak normal dong?
Kamu pergi ke kelas Taeyong saat pulang sekolah karena dia ingin memberikan sesuatu sama kamu. Kamu tersenyum sambil melangkah mendekati kelas Taeyong yang ada beberapa langkah dari posisimu.
"Eh Dare lo lancar ya? lagi 2 bulan lo bakal mutusin dia kan Yong? Darenya kan lo pacaran sama Yongha 1 tahun habis itu lo harus mutusin dia"
Kamu berhenti dan seketika senyummu luntur.
"Bisa - bisanya Yongha gak nyadar kalo lo pacaran sama dia karna dare
"Iya sih, tapi gue ma—YONGHA!"
Taeyong tak sengaja melihatmu lewat jendela kelas. Dan kamu langsung pergi.
Taeyong terus mengejarmu yang berlari kearah gerbang sekolah. Karna kamu masih kaget larimu gak terlalu cepet dan Taeyong dengan mudah nangkep kamu. Taeyong meluk kamu dan kamu berusaha untuk mendorongnya agar tidak memelukmu tapi tetep aja gak bisa.
"LEPASIN!" teriak kamu sambil menangis.
Kamu gak nyangka, udah 10 bulan pacaran kamu baru tau kalau kamu cuma pacaran karna Dare dari temennya Taeyong.
"Gak, aku gak bakal lepasin kamu," ucap Taeyong yang memelukmu erat.
"LEPAS ATAU KITA PUTUS!"
Taeyong perlahan melonggarkan pelukannya dan menatapmu yang sedang menangis terisak dan itu membuat Taeyong merasakan sesak di dadanya.
"Dengerin penjelasan aku, tolong"
Kamu memberikannya kesempatan untuk berbicara.
"Iya aku jujur kalau ini cuma dare tapi, kamu pernah gak liat orang kalo kena dare terus disuruh pacaran selama 1 tahun seniat aku? pasti nyatain langsung kan? gak isi ngasih bunga, di tonton banyak orang, iya kan?"
Taeyong menjeda perkataannya, dia meraih kedua tanganmu lalu menggenggamnya.
"Aku suka sama kamu, aku sayang bahkan cinta sama kamu. Aku nembak kamu bukan karna terpaksa tapi, karna aku pengen kamu jadi pacar aku. Semua yang aku bilang waktu kamu nembak aku emang fakta. Aku gak ngarang kalo aku sering merhatiin kamu bahkan mikirin kamu. Memang darenya pacaran 1 tahun terus harus putus. Tapi aku gak mau putus sama kamu, kamu kira aku bakal sejahat itu sama kamu yang udah perhatian sama aku? yang selama ini nyemangatin aku kalo aku stres karna tugas? yang selama ini selalu jadi alasan aku buat senyum? aku gak bakal mutusin kamu" jelas Taeyong yang menatap kamu dalam.
Kamu menangis dan memeluk Taeyong. Taeyong pun merasa lega dan membalas pelukanmu dengan erat.
"Jangan nangis, aku gak bisa liat kamu nangis," bisik Taeyong di telinga kamu sambil mengusap rambutmu lembut.
"Aku sayang sama kamu, jadi jangan mikir kalau aku bakal mutusin hubungan ini, aku gatau kalo gaada kamu aku kek gimana," Ucap Taeyong dan kamu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu