Kamu menghela nafasmu pelan setelah membaca surat yang kamu dapatkan di loker milikmu.
Kamu tahu? Aku ingin sekali membunuhmu
Kira - kira begitulah isi surat yang kamu dapatkan. Kamu sudah mendapatkan surat seperti ini semenjak kamu memasuki kelas 11 SMA. Takut? Sudah jelas kamu takut. Masalahnya, lokermu terkunci dan kuncinya sudah pasti kamu yang bawa tapi, bagaimana bisa seseorang menaruh surat didalam loker yang terkunci?
"Yongha lo— eh lo kenapa?"
Renjun memberikan sebuah minuman kaleng kepadamu, lalu kamu dengan senang hati menerimanya.
"Gue nemu surat ini di loker gue yang terkunci. Gu—"
"Uhuk!"
Renjun yang sedang minum langsung tersedak karena kalimatmu.
"Maksud lo?" tanya Renjun bingung.
"Gue juga gak ngerti. Gue udah kunci lokernya tapi, gimana bisa surat ini ada di dalem loker gue?"
Renjun berpikir sambil meminum minuman kalengnya yang sudah setengah habis.
"Apa mungkin ada or—"
KRINGGGG!!
"Lupain aja, ayo masuk kelas" ajak kamu dan Renjun mengangguk.
Siswa ini tersenyum miring saat tahu, anak panah berwarna ungu miliknya tepat sasaran di tengah - tengah tempat manah pokoknya.
"Wow, lo hebat juga main ginian, Yut" ucap Jaehyun sambil tersenyum menatap tempat panah tu.
"Yuta gitu lho!" seru Yuta senang.
"KAK YUTA! KAK JAEHYUN!"
Mereka kompak menoleh ke arah Jake dan Jungwon yang sedang berdiri didepan pintu masuk ruang game yang luasnya hampir sama dengan lapangan basket indoor. Fyi, Jungwon dan Jake adalah anak OSIS di sekolah ini. Dan sekarang, mereka sedang bertugas untuk menangkap siswa yang bolos pelajaran. Yuta dan Jaehyun sudah jadi langganan mereka.
"Yut gimana nih Yut?" bisik Jaehyun.
"Lawan aja, gausah takut sama bocah" ucap Yuta santai dibalas anggukan dari Jaehyun.
"KALAU DALAM HITUNGAN 5 KALIAN BELUM JUGA BALIK KE KELAS, SAYA AKAN MENGADU KE PAK CHANGBIN!!" pekik Jake yang membuat Jaehyun berpikir dua kali untuk melawan Jake dan Jungwon. Pasalnya, pak Changbin adalah guru yang tak berpikir dua kali untuk mengeluarkan siswa dari sekolah.
"SATU!"
"DUA!!"
"Yut, gimana ni Yu— eh?"
Jaehyun tidak menemukan Yuta yang berdiri dibelakangnya tadi.
"KABUR JAE KABURR!!" teriak Yuta sambil berlari mendekati pintu belakang ruang game.
"EMPAT!!!"
"Si anjir! TUNGGUIN GUE WOI!!"
Jam istirahat sudah berbunyi dari tadi dan kamu memilih untuk diam di dalam kelas sambil mendengarkan lagu it's okay if you forget me - Astrid S.
"Mbaknya galau mulu deh"
Kamu menoleh ke arah susu pisang dan snack coklat favoritemu di hadapanmu, lalu mendongak keatas.
Haechan. Dia tidak sendiri, dia bersama Seungchan dan Renjun. Sepertinya mereka baru saja datang dari kantin.
Kamu melepas kedua earphonemu.
"Kenapa sih? Gak mau cerita gitu ke kita?" tanya Seungchan lalu duduk dibangku sebelahmu.
Kamu menghela nafas lalu mengeluarkan surat yang kamu dapatkan tadi, lalu meletakkan surat itu di tengah - tengah meja. Surat itu langsung diambil Haechan, lalu ia membacanya dengan serius.
"Wanjir! Siapa yang ngirim ini woi?!" pekik Haechan heboh.
Seungchan langsung merebut kertas itu padanya, lalu membaca isi surat itu. Dia terkejut saat melihat tulisan di kertas itu.
"Tulisannya...kok kek kenal" gumam Seungchan lalu melirik curiga kearah seseorang yang ia duga sang pengirim surat meresahkan itu.
"Apa lo liat - liat?" tanya Yuta saat Jaehyun menatapnya tajam penuh kekesalan.
"Gara - gara lo, gue nyaris kena marah pak Changbin!"
"Ya lo sih"
"Kok jadi gue sih?!"
"Lo ngapain ngelawan anak OSIS?"
"Kan lo yang—"
"Permisi kak, ini makanannya" ucap salah satu siswi anak KWU yang mengantarkan makanan ke meja milik Yuta dan Jaehyun dengan perasaan tidak enak karena, telah mengganggu perdebatan mereka.
Siswa ini sedikit menaikkan sudut bibirnya saat Seungchan menatapnya curiga.
"Kenapa lo Chan?" tanya Haechan.
Sungchan menggeleng. Ia berpikir untuk memendam tuduhan ini sendiri. Lagi pula belum tentu benar dan belum ada bukti yang bisa menguatkan kalau orang ini pelakunya.
Keknya gue harus bunuh lo dulu deh
Jake melangkahkan kakinya menuju ruang khusus CCTV dilantai tiga. Ini sudah malam, masih ada beberapa murid yang masih berkeliaran di dalam lingkungan sekolah.
"Permisi pak, saya datang untuk mengecek sesuatu" ucap Jake disambut ramah oleh pak Satpam.
"Silahkan, Jake" ucap pak Satpam sambil tersenyum. Dia sedang membuat kopi.
Jake memang sering mendatangi ruang CCTV ini untuk mengecek sesuatu. Jadi, tidak heran kalau pak Satpam ini mengenal Jake.
Jake mendekati layar monitor CCTV. Perlahan sudut bibir kanannya sedikit naik, dia smirk.
"Sekarang gue bakal tau siapa yang makan nanas gue di kelas pas jam istirahat"
Kalian bingung kan bacanya? Hehe maaf ya, aku sengaja😏
mau kasih clue, tapi tar gak seru:(
Maaf pendek ya, next chaphter panjang kok. Selamat menebak guys!(9 x 2) + (2 + 1) + (7 x 2) + (6 +4) + (16 + 5) + (12 + 2) =
Guys, Sungchan or Seungchan yang bener?😭
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu