Hari ini adalah hari perpisahanmu dengan teman - temanmu. Jadi sekolah memutuskan untuk membuat acaranya di Salah satu Taman yang ada di dataran tinggi.
Kamu sedih, tapi mau gimana lagi. Yang namanya pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan.
Kamu masuk kedalan bus dan duduk bersama temanmu yang daritadi semangat.
"Kok murung? kenapa?" tanya Hendery yang ada disebelahmu sambil membuka snack miliknya.
"Gak mau pisah," ucap kamu sambil menatap jendela bus.
"Eh? cuma itu? Yongha, jangan gitu. Hari ini kita harus seneng jangan sedih," ucap Hendery menyuapi kamu snacknya dan kamu menerimanya.
"Ya tapikan, sedih aja gitu ditinggal temen - temen yang dulu bareng sama kita," ucap kamu dan Hendery tersenyum melihat kamu.
"Gitu - gitu juga kita bakal ketemu lagi kok pas reuni, jangan sedih ya?" ucap Hendery dan kamu mengangguk sambil tersenyum.
10 menit kemudian, kepala kamu pusing. Kamu memang gak bisa sama bus.
Hendery yang peka kamu pusing, langsung mengeluarin minyak aromatheraphy.
Tanpa bicara Hendery nyenderin kepala kamu di pundaknya dan pijet pelipis kamu pakai tangan kanannya.
"Istirahat, nanti kalau udah sampai aku bangunin," ucap Hendery dan kamu mengangguk.
Kamu nyoba buat nyari posisi nyaman.
Kamu gak tidur cuma mejemin mata aja. Dan gak sengaja kamu denger Hendery ngomong sesuatu.
"Eh anjir, si Yongha kenapa?" tanya temen kamu.
"Sstt, dia lagi pusing" ucap Hendery.
"Lah dia udah makan atau belom?" tanya temen kamu yang lagi satu.
"Udah tadi dirumah, dia emang gak bisa sama bus," ucap Hendery.
"Oohh~Der, lo masih suka sama Yongha? si Yeri udah putus sama pacarnya,"
Ah iya, kamu gak tau kalau Hendery suka sama kamu. Tapi kamu tau Yeri, Hendery sempet suka sama Yeri.
"Terus kalo dia putus gue harus gimana? gue udah sayang sama Yongha, gue mau jagain Yongha, gue gak peduli kalo Yeri udah putus" jelas Hendery yang membuat kamu terharu.
Setidaknya kamu sama Hendery saling suka.
"Wah, iya juga sih. Gue malah dukung lo sama Yongha, keliatan banget kalo Yongha juga suka sama lo,"
"Nah itu, gue gak mau buat dia sakit hati,"
"Yaudah bro, gue doain kalian cepet jadian, gemes gue liat kalian yang masih setia sama status temenan,"
"Thanks bro,"
Kamu bisa merasakan tangan Hendery menggenggam tanganmu. Dan yang satunya mengusap rambutmu. Dan kamu tertidur.
---
"Yongha,"
Kamu bangun dan menatap semua teman kamu sudah bersiap - siap.
"iya?" tanya kamu sambil mengucek mata kamu.
"Udah mau sampai, gimana tidur tadi? nyaman?" tanya Hendery sambil memberikan kamu air minum.
"Nyaman, makasih ya" ucap kamu lalu meminum air yang diberikan.
Saat kamu akan turun kamu gak sengaja oleng karna nyawa kamu belum sepenuhnya terisi. Dan Hendery memeluk pinggangmu agar kamu tidak jatuh.
"Nyawanya belum penuh ya?" tanya Hendery sambil ketawa karna gemes sama kamu.
"Iya, hehe. Makasih Der" ucap kamu dan Hendery mengangguk.
Berbagai acara sudah dilaksanakan dan ini yang paling bawang.
Satu persatu siswa bersalaman dengan guru untuk terakhir kalinya. Kamu udah nangis duluan sebelum giliranmu bersalaman dan lagi - lagi Hendery menenangkanmu dengan cara menujukkan boneka kecil landak. Bukannya kamu tenang kamu malah makin nangis.
Hendery tertawa melihatmu dan membawamu kedalam pelukannya. Membiarkan kamu menangis dibidang dadanya.
"Udah jangan nangis lihat nih, langit juga ikut sedih karna kamu nangis" ucap Hendery.
Memang saat ini sedang gerimis.
Selesai kamu bersalaman kamu pun kembali ke bus.
"Aku punya ini mau?" tanya kamu ke Hendery.
Kamu menawarkan snack ke Hendery dan Hendery mengangguk.
Cuma kalian yang ada di bus, sisanya di luar cari makanan. Karna kalian masih punya makanan kalian tidak ikut dan memilih diam di bus.
"Ha, tau gak? ak—"
"Enggak,"
Hendery menatap kamu dalam tanpa ekspresi. YA MANA KAMU KUAT.
"I-iya kenapa?" tanya kamu mengalihkan pandanganmu ke kripik yang sedang kamu buka.
"Aku satu sekolah sama kamu,"
Kamu menganggap kalau Hendery bercanda. Jelas saat kelas 9 semester 1 Hendery bilang kalau dia akan sekolah di sekolah lain.
"Bohong ya? gak mungkin lah," ucap kamu memberikan kripik ke Hendery.
"Iya serius, aku sekolah disekolah kamu juga. Aku cuma bercanda waktu itu. Mana bisa aku jauh dari kamu," jelas Hendery dan kamu terkejut.
"Tatap aku,"
Hendery pun menatapku. Sama sekali tidak ada kebohongan disorot matanya.
"Serius? wahh kita bareng lagi dong?" tanya kamu speecless.
Hendery tertawa singkat dan mengangguk sambil tersenyum.
Kamu pun merasa aman, tidak ada yang harus disedihkan lagi. Dari kemarin kamu cuma pengen Hendery satu sekolah sama kamu.
"Kamu minum air kita pacaran,"
"Uhuk!"
Hendery ngomong sambil ngerap waktu kamu minum. Kamu yang denger itu langsung tersedak.
Hendery cuma ketawa ngeliat kamu tersedak. Gak lupa juga dia pukul pelan punggung kamu sambil tertawa.
Bahagia kamu kini simple gak ribet. Ada Hendery di sisi kamu aja udah bahagia. Biar status kita masih temen aja cukup. Daripada pacaran akhir - akhirnya putus dan kita jadi awkward.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu