HENDERY (NYATA)

1.8K 173 6
                                    

Kamu sama Hendery pergi jalan - jalan ke minimarket. Karna rumah kamu sama Hendery lumayan deket sama kuburan jadi, kalian harus lewat kuburan dulu baru bisa ke minimarket. Letak minimarket juga lumayan jauh. Jangan tanya kenapa kalian tidak menggunakan jalan lain. Karena, akan tambah jauh kalau menggunakan jalan lainnya.

"Om Swastyastu, permisi."

Kalian tak henti - hentinya mengucapkan kalimat itu.
Kamu tidak berani menatap ke pohon beringin. Takut ada mba - mba yang nganggur duduk di pohon itu. Sedangkan Hendery..

"Mbanya gak mau nongkrong di cafe gitu? dari pada di pohon mba. Saya denger di cafe seberang jalan ada promo lho mba, mba gak mau?"

"Hihihi,"

"Hendery lo ngapain anjim, diem napa gak usah di ajak ngobrol ah lo mah,"

Kamu langsung menarik Hendery menjauh dari pohon beringin. Hendery hanya tertawa melihatmu ketakutan.

Kamh menatap patung celuluk di sebelah kanan dan kiri pintu masuk kuburan. Mereka seakan mengintai kalian saat berjalan. Kamu yang merasa takut langsung menggenggam tangan Hendery.

"Jangan takut, ada gue" ucap Hendery sambil mengusap tanganmu lembut.

Sesampainya di minimarket, kamu langsung membeli makanan yang kamu inginkan dan kalian memutuskan untuk duduk dulu di bangku minimarket.

"Ngelewatin kuburan jam 2 pagi, di rahinan Kajeng Kliwon nyari masalah ngga sih?" tanya kamu pada Hendery yang sedang memasukkan ktipik singkong ke dalam mulutnya.

"Engga, selagi kita ngga ganggu sih gapapa," ucap Hendery.

"Heh"

Ekspresimu kini datar menatap Hendery.

"Apa?"

"LO TADI GANGGU MBA KUNTI NJIM! TAR KALO DIA NGEJAR KITA GIMANA?!"

"Ngga mungkin sih, udah lo tenang aja. Selagi lo sama gue lo pasti aman"

Kamu sedikit lega karena perkataan Hendery. Kamu mengangguk sambil menatap sekitar. Kamu merasa seperti ada yang sedang mengintai kalian di sekitar minimarket. Apa mungkin grobak bakso? tapi kamu tidak ada mengungkit masalah politik dari tadi.

Kalian sudah selesai dan akan pergi ke rumah kamu, Tadi Hendery memutuskan untuk menginap di rumah kamu. Di jalan, kamu berpikir tentang Leak (hantu yang bisa berubah wujud. siang manusia biasa, malam mereka menjadi leak) yang ada di Bali. Kamu belum pernah melihat wijudnya seperti apa, kamu penasaran tapi takut.

Hendery melihat sesuatu jauh di sana, didalam kuburan seperti ada yang sedang menari. Hendery langsung menarikmu kearah Pura Dalem yang ada di sekitar kuburan.

"K-kenapa?" tanya kamu.

"Ada yang mau berubah," ucap Hendery yang mengintai dalam kuburan dari dalam pura. Kamu sudah ketakutan, takut tiba - tiba 'mereka' tau keberadaan kalian. Tapi sekali lagi kalian berpikir Pura adalah tempat yang aman.

"Jangan takut, ada gue" bisik Hendery dan kamu mengangguk.

"mau di telpo—"

"HAHAHAHA!"

Kalian berdua terdiam saling menatap saat samar - samar mendengar tawa yang bernada jahat dari dalam kuburan.

"Gimana nih?" tanya kamu pada Hendery.

"Kalau kita lanjut perjalanan, resikonya besar. Tapi..yaudah lah gas aja kalo gitu. Janji sama gue jangan liat ke kuburannya, jangan lepas genggaman gue okay?" tanya Hendery dan kamu mengangguk.

Kalian langsung berlari melewati kuburan.

"HAHAHA!"

Suaranya keras, kini kamu merasa ada bola api yang mengejar kalian.

"Der, bola apinya" ucap kamu.

"Gak usah di liat, kita fokus kerumah," ucap Hendery

"YANG MASIH BANGUN, BOLA APINYA KAKA 1 2 RIBU FREE ONGKIR BUAT WILAYAH SEKITAR!!"

"Bola api?"

Tanya bapak - bapak yang sedang termenung di depan rumahnya. Saat kalian melewati rumah bapak itu bersama bola api, seketika bapak ini terkejut.

"EH?! ADA LEAK!! ADA LEAK!!"

Semua warga sudah berkumpul di rumah Pemangku Pura Dalem yang ada di sekitar rumahmu. Kalian yang sedang mengatur nafas. Bola api tadi sudah tidak mengejar kalian lagi.

"Kok kalian berani jam segini keluar? mau cari apa?" tanya Pemangku di Pura Dalem dengan nada lembut.

"Tadi saya dan Yongha ingin pergi ke minimarket di seberang jalan itu untuk membeli sesuatu," ucap Hendery

"Kalau begitu, kalau rahinan Kajeng Kliwon jangan keluar lagi ya," ucap Pemangku tersebut.

"Baik,"

Kalian pun bubar bersama warga yang masih setengah sadar karena terkejut ada yang teriak leak.

Kamu duduk di ruang tamu. Kalian memutuskan untuk tidur di ruang tamu. Gak mungkin di kamar.

"Der, lo udah tidur?" tanya kamu.

"Udah,"

Hendery menjawab dengan suara seraknya.

"Gue gak bis—"

Hendery membalikkan badannya dan menarikmu ke dalam dekapan Hendery.

"Tidur," ucapnya dan kamu mengangguk. Lalu kalian pun tertidur.

Sementara itu... (Bonus)

"Mba mau pesen apa mba?" tanya salah satu barista yang menatap pembelinya ketakutan.

"Cappucino latte, hihihi"

aslinya, percakapan di cerita ini pakai bahasa Bali, hehe semoga suka ya😉

ig : mrprnmidwi
tiktok : mrprnmidwi

NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang