HUANG RENJUN

1.7K 233 26
                                    






































Renjun masuk kedalam kelasmu dengan ekspresi kesalnya.

"Woy!"

Kamu yang sedang menulis sesuatu di buku tulis milikmu langsung meboleh saat mengenal suara itu.

Renjun langsung mendekati mejamu, tak peduli dengan tatapan yang dilontarkan teman - temanmu.

"Apa sih, Njun?"

Renjun menarik nafasnya. "Lo kalo mau buat cerita itu, kasih gue peran yang bagus kek. Masa iya gue dapet peran hantu mulu. Gue udah jadi hantu yang ke 3 kalinya keknya. Lo kira gak capek gentayangan mulu? kasih peran apa kek. Pangeran kek, atau gantian sama Jay gue yang jadi penjaga perpus atau gue penjaga kantin deh. Demi alex gue rela dibanding gue jadi hantu. Atau gue jadi secondlead — eh jangan! intinya jangan hantu! awas ae kalo lo kasih gue peran hantu lagi" omel Renjun yang didengar oleh semua teman - teman kamu.

"Tapi, lo emang cocok jadi hantu Njun" ucap kamu pelan.

Renjun menghela nafasnya.

"Ya tapi jangan hantu mulu anjir. Gini amat nasib gue di cerita wattpad lo" ucap Renjun sedih.

"Yaudah, lo maunya jadi apa?" tanya kamu. Renjun menatapmu sambil tersenyum.




























"Jadi pacar lo aja, gimana?" ucap Renjun sambil menaik turunkan alisnya yang membuatmu tersenyum.


































"Mau gue sepak gak?"

Renjun langsung merubah raut wajahnya.

"Dahlah, gue jadiin anak CEO aja" ucap Renjun.

"Gak"

"Terus apa?"

"Gatau"

Renjun diam. Syukurnya dia masih ingat kalau saat ini dia sedang berbicara dengan perempuan. Jangan sampai ada main tangan.

"Tapi lo cocok jadi—" kamu menjeda kalimatmu, membuat Renjun penasaran.


































"Kasir indo..maret?"

"Tahan, tahan, jangan marah, jangan marah" ucap Renjun dalam hati sambil mengatur nafasnya agar tidak emosi.
















"Yes!" pekik kamu saat berhasil memasukkan bola kedalam ring.

Renjun yang tadinya duduk menontonmu kini berdiri lalu menghampirimu lalu merebut bola yang sedang kamu dribble.

"Yak!"

Kamu langsung mengejar Renjun dan berusaha untuk merebut kembali bolamu.

Setelah dapat kamu langsung memasukkannya kedalam ring.

Saat kamu akan mendarat, kamu tak melihat Renjun. Tadinya Renjun mau nangkep kamu tapi, belum siap jadinya kalian jatuh dengan posisi kamu diatasnya Renjun. Awalnya, kamu jatuh duluan tapi Renjun mengubah posisinya agar dia yang lebih dulu terjatuh. Renjun memeluk pinggang kamu sedangkan tanganmu menahan tubuhmu.

Kamu menatap wajah Renjun yang kalau dilihat dari dekat sangat tampan. Begitu juga Renjun yang ikut manatapmu.
































"Mau sampai malem kek gini?"

Kamu langsung cepat - cepat bangkit dari posisi tadi setelah Renjun mengatakan kalimat itu.

Renjun tersenyum miring saat melihatmu salah tingkah.

"Cie salting"

"A-apa sih? tuh telinga lo kok merah? cie yang malu"

"Engga njir!"

"Aa Renjun malu nih ye"

"Mana ada! lo salting kan tadi? ngaku aja lo!"

"Engga!"

"Eleh ngaku aja!"

Tanpa mereka sadari, ada satu siswa yang baru saja selesai piket sore dan akan pulang tetapi, berhenti karena mendengar keributan di lapangan Basket.

Siswa ini menarik lalu menghembuskan nafasnya pelan.

"Gue pengen resign aja jadi murid, gak di depan kelas, gak di lapangan, kenapa sih gue selalu nemu mereka pas lagi berantem, debat, jambak - jambakan" ucap Jake yang sangat amat tertekan.

Cerita bagian ini gatau dibuat untuk apa tapi aku publish aja...kalo gak suka gapapa kok..mumpung masih ada waktu lagi beberapa jam sebelum internet dimatikan, hiks.








NCT IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang