Kamu iseng keluar malam - malam untuk menikmati angin malam yang sejuk. Kamu menggunakan baju kaos putih dan celana trening gitam.
Kamu melihat sekeliling mu yang sepi bahkan tidak ada seorang pun yang melintas di jalan ini selain kamu. Tapi kamu berusaha positif tidak akan terjadi apa - apa. Kamu menghentikan langkahmu dan menyipitkan sedikit matamu untuk memastikan pria yang menggunakan kaos hitam dan jaket denim hitam, celana hitam dan sepatu putih itu yang sedang berada di jembatan, teman kamu atau bukan.
Iya dia ternyata temen kamu, Hendery sang pelawak di kelas. Kalau dia gak di kelas kelas bakal sepi gaada lawakan dari dia, dia itu yang paling bisa mencairkan suasana.
"ngapain tuh anak diem di sana? mana cahaya remang - remang" gumam kamu sendiri.
"Hendery," gumam kamu yang panik dan langsung berlari mendekatinya sebelum sesuatu terjadi padanya.
Setelah sampai didekatnya kamu langsung menariknya. Iya kamu tau, tenagamu kalah dengannya tapi, kamu berusaha menariknya agar dia tidak jatuh ke jurang sana.
"LEPASIN!"
"NGAPAIN GUE NGELEPAS LO?! GUE GAK SEJAHAT ITU!! LO KIRA GUE BAKAL BIARIN LO JATUH KE JURANG HAH?!?! LO BANYAK MASALAH?! GAK GINI CARANYA!!!!"
Akibat bentakanmu Hendery turun dan duduk lemas di aspal jalan. Kamu langsung menghampiri Hendery yang menangis. Kamu langsung memeluknya dan mengusap rambutnya dan juga punggungnya agar dia bisa tenang.
"Kenapa lo gaada cerita sama yang lain kalo lo punya masalah hm? dengan cara gini gak bakal bisa nyelesaiin masalah," ucap kamu.
"Ada gue sama yang lain, lo gak sendirian Der,"
...
"Lo duduk disini, gue buat makanan dulu"
Kamu pergi kedapur. Kamu memutuskan untuk mengajak Hendery ke Apartemen kamu karna gak tau mau kemana lagi ke rumahnya? yang ada besok kamu dapet kabar Hendery udah meninggal. Hendery cerita sama kamu kalau dia denger orang tuanya bertengkar hebat selama ini dan akhirnya ortunya mutusin buat cerai dan ninggalin Hendery sendirian.
Kamu buat ramyun. Selama kamu memasak Hendery diam dan gak ngomong sama sekali. Kamu menatapnya sambil menunggu air panas mendidih.
"Lo nyimpen masalah lo dibalik tawa dan canda lo Der,"
Setelah beberapa menit akhirnya ramyunmu sudah jadi. Kamu langsung membawanya ke ruang tamu dan meletakkannya di meja sofa.
"Lo harus makan," ucap kamu sambil menyodorkan mangkuk dan sumpit.
Kamu mikir Hendery bakal nolak ternyata enggak. Kamu langsung bersyukur setidak Hendery gak hilang nafsu makan.
Kamu menyalakan TV dan duduk disebelah Hendery sambil makan ramyun.
Hening? iya, tapi kamu nyoba buat mencairkan suasana. Kamu komentar tentang film yang kalian tonton. Hendery hanya mengangguk dan menggeleng saja menanggapi komentarmu.
Setelah selesai makan kamu langsung membawa mangkuk ke tempat cuci piring dan mencucinya langsung.
Kamu pergi ke kamar untuk mengambil bantal dan selimut. Kamu udah mutusin kamu bakal tidur di sofa bareng Hendry karna gak mungkin kamu ninggalin Hendery dalam keadaan gini.
Sofa apartemen kamu bisa di tarik biar panjang.
Kamu merebahkan tubuhmu dan Hendery mengikutimu dan merebahkan dirinya di sebelahmu. Kamu yakin Hendery orangnya gak macem - macem jadi kamu berani - berani aja tidur bersebelahan gini.
Kamu tau kok ini udah malem, gak mau modus juga sama Hendery tapi, film horror cocok.
Kamu nonton sampai gak sadar matamu udah ngantuk. Kepalamu pun perlahan menyender di boneka yang sengaja kamu bawa dari kamar.
Hendery yang melihat itu pun langsung mengarahkan kepalamu agar bersender di pundaknya.
Hendery menatapmu yang tertidur sambil tersenyum tipis. Hendery mengusap rambutmu pelan.
"Gue cinta sama lo Ha,"
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu