Aku baru ketemu dia kemarin waktu acara agama. Jadi aku kepikiran untuk masukin cerita ini ke sini. Maaf kalo Adat Balinya terlalu mendominan.
Tahun 2009
Kamu duduk di depan rumah sambil memainkan bonekamu. Rumah kamu satu tanah sama rumah temen - temen kamu. Lia rumahnya tepat disebelahmu, rumah Ten ada di depan rumah kamu dan halamannya ada di tengah - tengah.
Kamu asik bermain sampai tidak sadar kalau Ten datang mendekatimu.
"Kamu main sendiri?" tanya Ten dan kamu menoleh.
"Iya, Lia lagi tidur" ucap kamu dan Ten mengangguk.
"Main kejar - kejaran yuk," ucap Ten dan kamu mengangguk.
Kamu menyentuh lengan Ten dan langsung lari sambil tertawa. Ten Tertawa lalu mengejarmu mengelilingi halaman lalu melewati rumah Ten.
Karena kalian kecapean kalian langsung duduk di bawah pohon bunga yang ada di pura. Kenapa di Pura? karena, neneknya Ten menyapu dedaunan dan juga mengambil bunga kering di Pura.
"Udah selesai kejar - kejarannya?" tanya nenek Ten dan kamu dan juga Ten mengangguk.
"Kok gak ngajak aku kejar - kejaran juga!?" teriak Lia saat memasuki Pura tiba - tiba.
Bahkan Neneknya Ten menjatuhkan sapunya saking terkejutnya
DUK!
"Aduh!"
Saking kagetnya kepalamu malah kebentur sama pohon bunga. Ten yang melihat kamu kebentur cuma ketawa sambil mengusap - usap kepalamu yang kebentur.
"Lia bikin kaget aja," ucap Neneknya Ten sambil mengambil sapu dan menggelengkan kepala.
Lia hanya tertawa dan menghampiri kaloan yang duduk di bahawah pohon bunga.
"Kamu tidur tadi masak iya aku bangunin cuma buat main kejar - kejaran" ucap kamu.
"Kalo kita bangunin belum tentu juga kamu mau bangun," ucap Ten
Kalian pun tertawa bersama.
Ten melihat bunga yang baru jatuh lalu mengambilnya dan menyelipkannya ke telingamu.
"Cantik," gumam Ten
Kamu langsung tersenyum. Lia menatap kalian curiga.
"Ten suka sama Yongha ya?"
Kamu tersenyum tipis saat mengingat masa itu.
"Weh, kantin kuy?"
Kamu menoleh ke arah sebelahmu. Ryujin menatapmu.
"Kuy," Ucap kamu lalu kalian pun ke kantin.
Karna di kantin ramai kamu berusaha untuk menerobos. Ryujin menggenggam tangan kamu. Takut ilang katanya.
"Eh Ten, aku beli es teh dulu ya?"
DEG
Kamu menoleh kebelakang lalu sedikit keatas dan BOOM. Ten lagi natap lurus kedepan dengan tatapan dinginnya.
Kamu berusaha untuk biasa aja, dan pura - pura gak kenal. Karena dia juga kek lagi pura - pura gak kenal sama kamu.
"Hai cewek,"
Kamu menatap siswa yang ada disebelahmu karna lagi macet jadi kamu diem di tempat. Dia mendekat kearahmu gak tau mau ngapain.
"Diem,"
Bukan kamu atau pun Ryujin yang bilang tapi Ten yang bilang sambil mendorong agak kasar siswa tadi. Kamu natap Ten sedangkan Ten menatap tajam kearah siswa tadi.
"Weh ada palangnya anjir,"
Siswa tadi langsung pergi. Kamu ingin berterima kasih tetapi, hubungan kalian terlalu canggung. Kamu gak tau apa kamu punya masalah dulu atau enggak sama Ten sampai dia dingin bahkan pura - pura gak kenal sama kamu.
Jujur kamu kangen Ten yang dulu, yang deket sama kamu, yang gak canggung sama kamu, yang selalu cerita sama kamu.
Kamu pernah senyum ke dia walaupun dia senyum tipis aja kamu udah seneng.
Kamu sampai mikir apa dia lupa sama masa - masa kamu sama dia ya? kenapa aku inget banget? bahkan sampai detailnya.
Keesokannya kamu bersiap untuk pergi untuk Odalan (Rangkaian upacara yang ditujukan kepada Tuhan) di Pura. Kamu deg - degan gak tau kenapa, mungkin karna orang kerauhan (dalam kondisi sadar tetapi tapi gak bisa ngendaliin kek nari gitu atau nangis atau teriak pokoknya beda sama kesurupan, kerangsukan gitu) gitu ya?. Kamu duduk di wantilan dan memandangi tanah. Wantilan (wantilan itu kek balai tanpa dinding terus isi atap, luas gitu) ini dulu rumah kamu jadi agak flashback. Rumah Ten masih utuh sama Lia tapi, mereka berdua udah ninggalin rumah itu.
"Kenapa lo?" tanya Lia.
"Biasa, flashback" ucap kamu tanpa mengalihkan pandanganmu ke tanah.
Kamu gatau aja kalo Ten mendekat ke arah kamu terus ngode buat Lia pergi sebentar.
"Eh gue pergi ya, udah mau mulai keknya. Tar gue kerauhan disini gak lucu dong," ucap Lia langsung pergi kamu hanya mengangguk saja.
"Udah lama ya?"
Kamu melotot kaget dan langsung menoleh. Di hadapanmu ada Ten yang sedang tersenyum.
Ten langsung duduk disebelahmu.
"Hahaha, sekaget itu aku ajak ngomong" ucapnya dan kamu tertawa.
"Beberapa tahun ini kita canggung ya? dulu gak kek gini," ucap kamu menunduk.
Kamu merasa tangan Ten menggenggam tanganmu.
"Aku yang salah. Aku mikir kalau aku gak pantes temenan sama kamu, aku minta maaf ya? Mulai sekarang kita gak boleh canggung lagi" ucapnya dan kamu mengangguk sambil tersenyum.
Ten tertawa langsung mengusap kepalamu rambutmu.
"EEHH UDAH MULAI MEDATENGAN (acara medatengan itu seperti mendatangkan leluhur agar bisa berkomunikasi dengan orang yang bisa kerauhan)"
Kamu dan Ten saling menatap dan tertawa. Akhirnya kalian memasuki Pura untuk menonton proses medatengan.
"Aku tau kamu takut, jangan takut ada aku sekarang," ucap Ten lalu menggenggam tanganmu.
Dan ya, hari ini kamu senang karena hubunganmh dan Ten akan membaik, gaada canggung lagi.
Maaf kalau aku salah jelasinnya, ada yang dari Bali? kalau kalian tau kalian boleh koreksi atau nambahin, makasii yang udah mau baca🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGINE
FanfictionGAK PAKE Y/N✔ KISAH NYATA ✔ ON GOING✔ ONESHOOT✔ BAHASA CAMPUR✔ 3 #kamu