Setiap tahunnya, seluruh kepala keluarga bangsawan di Kekaisaran Heligium akan dikumpulkan dalam sebuah pertemuan besar. Mereka akan membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi selama setahun belakangan.
Pertemuan itu diadakan di istana kekaisaran dan dipimpin oleh putra mahkota. Selain para bangsawan, pertemuan itu juga dihadiri oleh orang-orang terkemuka seperti Great Priest, Saintess, Hakim Agung dan lain-lain. Mereka semua akan duduk di satu meja dan mulai berdiskusi.
Seperti pertemuan yang lalu-lalu, pertemuan dimulai pagi hari sampai menjelang sore. Yang Felix tidak suka dari pertemuan ini adalah kebanyakan bangsawan lebih membahas permasalahan bisnis dari pada fokus pada kasus atau masalah lain yang belum terpecahkan.
Mereka sibuk memikirkan diri sendiri padahal ada banyak urusan rakyat yang harus mereka selesaikan. Karena itu pula pertemuan ini terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama yang dipimpin oleh Duke Grimm adalah kubu yang pro pada para bangsawan dan orang-orang yang punya relasi dan kedudukan tinggi. Sedangkan kubu lainnya dipimpin oleh Duke Felix de Morgan yang lebih mementingkan kesejahteraan rakyat di atas apapun.
Aston sebagai Putra Mahkota mencoba bersikap netral. Namun dalam hatinya dia lebih memilih kubu Felix yang memiliki tujuan lebih baik daripada kubu Duke Grimm yang sebenarnya menentang Aston sebagai Putra Mahkota.
Pembahasan pertemuan ini tak jauh-jauh dari seputar Kuil Kegelapan. Apalagi semakin hari sekte itu semakin berkembang dan meresahkan. Walau banyak upaya telah dikerahkah, Kuil Kegelapan belum bisa dibasmi tuntas dalam waktu dekat
"Kuil Kegelapan memang meresahkan. Bukannya ada satu kasus yang berhubungan dengan itu dan belum terpecahkan sampai sekarang?" Viscount Pierre yang berada di kubu Duke Grimm menyeletuk.
"Benar, itu kasus Aria Rounette."
Felix mengangkat kepalanya begitu mendengar nama itu disebut.
"Kita menemukan fakta bahwa Aria terlibat dalam Kuil Kegelapan hampir dua tahun setelah dia menghilang. Tapi sampai sekarang kita tidak tahu apa dia masih hidup atau tidak. Apa kita harus menutup kasusnya sampai disini?" tanya pria berjanggut yang bergelar Count.
"Kurasa tidak semudah itu. Beberapa waktu lalu kita menerima laporan ada yang melihat sosok mirip dengan Aria Rounette. Kita harus mempertahankan kasus ini sampai benar-benar bisa menghukum Aria Rounette. Setidaknya sampai kasus Kuil Kegelapan benar-benar selesai," balas bangsawan lainnya.
Felix hanya mendengar perkataan-perkataan itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Aston yang menyadari situasinya menatap waswas pada Felix.
"Bagaimana menurut Duke Felix? Harusnya Anda tak masalah 'kan Aria Rounette di eksekusi?" tanya Duke Grimm
"Tentu saja. Ini demi kesejahteraan rakyat. Marquess Jake Rounette telah dihukum atas perbuatannya. Aria sebagai keturunannya juga harus dieksekusi. Terlebih lagi Aria sendiri juga terlibat. Bahkan jika Aria punya keturunan, anaknya juga harus menerima hukuman," sambung pengikut Duke Grimm.
"Apa Aria Rounette memang memiliki anak?" Bangsawan lain yang hadir mulai bertanya-tanya. Mereka hanya pernah mendengar rumor seputar itu tapi tidak tahu apa kebenarannya. Jadi mereka menganggap rumor itu adalah palsu.
"Kalian tidak tahu? Ada kemungkinan Aria Rounette memiliki anak. Karena Aria terlibat dengan Kuil Kegelapan, bukan tidak mungkin anaknya akan memiliki Dark Magic yang berbahaya. Karena itu kita juga perlu mengeksekusi anak itu untuk memberantas Kuil Kegelapan. Benar kan, Duke Felix?"
Felix mengepalkan tangannya sekuat tenaga. Sudah jelas pembicaraan ini bertujuan untuk memojokkan posisi Felix. Aston menggigiti kuku jarinya merasa gugup. Dia takut Felix akan terpancing dengan semua ini. Jika seperti itu Felix akan jatuh ke rencana mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] #9 in Fantasi !!! #1 in Fantasy !!! #1 in Romansa !!! Potongan memori yang terakhir dia ingat adalah ketika matanya memandang langit-langit saat tubuhnya jatuh dari atas tangga apartemennya. Namun ketika terbangun, dia...