-2- Preparation

91.4K 12K 428
                                    

Di dalam toko Aria disambut oleh seorang pegawai wanita. Aria telah mengenakan tudung yang menutupi seluruh rambut dan pakaiannya jadi ia tidak perlu khawatir identitasnya akan ketahuan.

"Ada yang bisa kami bantu, Nona?"

"Apakah ada toko yang tersedia untuk dijual? Tidak perlu terlalu besar." Aria langsung mengatakan tujuannya karena ia tidak punya banyak waktu. Dia tidak tahu kapan pelayan dan pengawal itu akan kembali jadi ia harus bergegas.

"Sebuah toko? Toko seperti apa yang Anda inginkan? Kami akan mencari yang sesuai dengan kebutuhan Anda."

"Aku ingin mendirikan Toko Kue. Kuharap tempatnya cukup luas untuk diisi meja dan kursi."

Pegawai itu mengangguk paham lalu menyusuri daftar toko yang tersedia satu persatu. Tidak butuh waktu lama Aria sudah menerima daftar beberapa toko yang memenuhi kriterianya.

"Toko-toko ini tidak berada di pusat kota namun lokasinya cukup strategis. Harganya juga tidak terlalu tinggi. Namun Anda tetap diharuskan membayar biaya perawatan walaupun Anda membeli toko ini, bukan menyewanya."

"Tidak apa-apa. Aku ingin toko yang ini. Tolong urus atas nama Irene Vonyard."

"Anda memilih toko yang tepat. Toko ini masih sangat terawat. Pemiliki yang sebelumnya terpaksa menjual toko ini karena ia harus pindah mengikuti pekerjaan suaminya ke kota lain. Karena itu toko ini dijual dengan harga murah."

Toko yang Aria pilih adalah yang berada paling jauh dari Mansion Duke Felix de Morgan, namun dekat dengan Istana dan Katedral. Walaupun ada kemungkinan Duke akan melewatinya saat menuju ke Istana tapi itu bukan masalah karena toko itu tidak berada di jalan utama.

"Baiklah, totalnya 3.000 emas. Kami akan mentransfernya atas nama Anda. Apa Anda memiliki tanda pengenal?"

"Aku adalah pengusaha dari negara tetangga, jadi aku saat ini tidak punya tanda pengenal. Aku baru akan mengurusnya setelah ini."

Pegawai itu mengangguk paham, "Ah, baiklahlah kalau begitu. Ada hal lain yang Anda butuhkan?"

"Tidak ada. Tolong urus secepatnya."

Selesai membeli sebuah toko, Aria segera memasuki toko yang semula menjadi tujuannya. Untungnya Melly belum kembali jadi ia bisa melakukan beberapa hal terlebih dahulu.

"Anda mencari sesuatu, Nona?"

"Apa kau menjual alat sihir yang dapat mengubah penampilan?"

"Maaf Nona kami tidak menjual benda seperti itu. Alat pengubah penampilan itu tidak dijual bebas karena kemungkinan digunakan untuk tindakan kriminal. Tapi toko kami menjual alat sihir yang dapat mengubah warna rambut dan mata. Alat seperti itu sedang trend akhir-akhir ini di kalangan remaja."

"Baiklah aku ingin itu."

Pemilik toko segera membungkus alat sihir yang dimaksud yang ternyata berbentuk sebuah kalung. Ia juga memberikan penjelasan singkat bagaimana cara penggunaannya.

"Aku lihat kau menjual pakaian dan perlengkapan lain. Tolong bungkus beberapa untukku. Aku akan membayarnya sekarang tapi akan kuambil beberapa hari lagi. Kau bisa melakukannya?"

"Tentu saja, Nona."

Tepat saat Aria keluar dari toko, Melly menghampirinya bersama dengan pengawal yang membawa setumpuk buku yang diletakkan dalam kotak kerdus.

Misi Sukses.

***

"Nona Aria terlihat jauh lebih baik akhir-akhir ini. Membiarkannya pergi keluar Mansion adalah keputusan yang tepat. Dia sudah tidak murung lagi. Sepertinya perbuatanmu malam itu menimbulkan trauma baginya."

"Tapi dia jadi lebih penurut dan tidak membuat masalah."

"Yah memang begitu. Tapi aku khawatir dia tiba-tiba malah bunuh diri."

Leon lagi-lagi dihadiahi tatapan maut Felix karena mulutnya yang terlalu ceplas-ceplos. Untungnya Felix tidak berniat melemparkan pedang dipinggangnya pada Leon. Tapi karena itu juga Leon justru semakin melunjak.

"Apa yang dia lakukan akhir-akhir ini?"

"Dia sering berjalan-jalan di kota untuk berbelanja. Selain itu dia juga membantu anak-anak yang menjadi pengemis dengan membelikan mereka makanan dan pakaian. Saat malam ia terkadang membaca buku dipinggir danau di bawah pohon."

Semua yang Leon katakan berasal dari laporan pelayan dan pengawal yang ditugaskan menjaga Aria. Mereka diwajibkan membarikan laporan setiap harinya seputar aktivitas yang dilakukan Aria.

"Dia membantu gelandangan?" Felix mengerutkan keningnya. Sejauh yang Felix tahu Aria sangat tidak suka berurusan dengan orang miskin. Aria tidak akan berpikir dua kali untuk mengusir pengemis yang menghalangi jalannya.

"Benar, Duke. Walaupun itu cukup aneh, tetapi Nona Aria memang dikenal menyukai anak kecil. Mungkin itu sebabnya ia membantu anak-anak gelandangan itu."

"Ternyata dia cukup keibuan."

"Benar. Nona Aria pasti dapat merawat anak Anda dengan baik nantinya."

Felix memilih mengabaikan itu daripada harus membuang-buang tenaga menegur Leon lagi. Ia yakin Leon tak akan berhenti kecuali Felix memotong lidahnya.

"Duke, Anda harus membawa Nona untuk memesan gaun pernikahan kalian. Anda tidak lupa kan?"

Leon bertanya seperti itu namun dari watak Felix ia dapat mengetahui kalau pria itu pasti lupa. Leon ingin Felix cepat-cepat menikah agar dia tidak perlu lagi menjaga pria itu seolah-olah menjaga anaknya sendiri.

"Kau siapkan segala sesuatu yang diperlukan."

***

Kurang dari seminggu lagi pemeran utama wanita akan muncul. Gadis itu bernama Alyssa Fernell. Pemeran utama yang sempat menghilang dan dikabarkan telah mati namun tiba-tiba muncul kembali di hadapan pemeran utama.

Alyssa adalah anak haram dari seorang Viscount dengan salah seorang pelayan di kediamannya. Pelayan itu segera diusir dari Mansion begitu istri sah Viscount mengetahui perselingkuhan mereka. Alyssa dibesarkan oleh ibunya seorang diri di sebuah desa terpencil. Di tempat itulah Felix dan Alyssa pertama kali bertemu.

Felix dan Alyssa diceritakan dulunya sepasang kekasih yang saling mencintai. Namun suatu ketika Alyssa tiba-tiba menghilang saat tengah memanen sayur di kebunnya. Felix telah mengerahkan banyak pasukan untuk mencari gadis yang kemungkinan tengah diculik itu tetapi tidak membuahkan hasil.

Hanya sebuah keranjang berisi sayuran dan secarik kain berlumur darah yang bisa Felix temukan setelah berminggu-minggu lamanya ia mencari. Dengan begitu Alyssa dinyatakan telah meninggal dunia.

Tetapi beberapa bulan kemudian muncul seorang gadis yang sangat menyerupai Alyssa pada pesta ulang tahun Putra Mahkota. Saat itulah Alyssa secara resmi diperkenalkan sebagai Putri Viscount Blousse dengan nama Alyssa Blousse.

Alyssa yang itu memanglah Alyssa yang sama yang pernah menjadi kekasih Felix. Namun bukannya kembali pada Felix, Alyssa malah jatuh cinta pada Putra Mahkota. Dia malah berpura-pura tidak mengenal Felix pada awalnya.

Aria sangat kesal mengetahui pemeran utama wanita di novel itu tidak bisa memegang teguh janji cintanya dengan Felix. Aria bahkan menyumpahi Sang Penulis karena telah menciptakan pemeran utama yang tidak setia.

Mungkin karena dosa itu sekarang dia berakhir di tubuh Aria. Penulis, tolong ampuni Aria.

Tapi Aria sama sekali tidak dapat membenarkan sikap Alyssa. Terutama karena Aria sebenarnya memfavoritkan tokoh Felix. Ya, dia sebenarnya adalah fans dari lelaki yang akan membunuhnya! Kenyataan yang sangat menyakitkan.

Namun Aria tetap harus pergi. Entah apa yang terjadi dengan para pemeran utama itu bukan urusan Aria. Dia hanya ingin hidup dan menghindari mati muda. Aria akan berjanji tidak akan ikut campur dalam jalan cerita dan tidak akan menyiksa Alyssa.

Jadi, bolehkan Aria tetap hidup?

-To be continued-

_______________________

3 December 2020

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang