-25- Biarawati Katedral

51.3K 7.9K 320
                                    

Aria menyandarkan kepalanya ke dinding kayu di gubuk kumuh dimana dia sekarang berada. Kedua tangan dan kakinya terikat dengan tali membuat pergerakannya terbatas. Matahari akan terbit dalam hitungan menit namun Aria masih tidak melihat orang-orang yang kemarin menculiknya.

Bersama dengan para korban lainnya, mereka berada di satu ruangan yang sama di gubuk itu. Mereka kedinginan dan kelelahan karena tidak ada selimut dan tidak diberi makan. Perut Aria sudah keroncongan sejak semalam. Begitu pula dengan yang lainnya.

Seluruh korban yang di sandera adalah wanita. Mereka semua hanyalah rakyat biasa yang kebetulan datang ke perkebunan Stroberi untuk berlibur. Semalam mereka sempat mengobrol sejenak untuk mengusir rasa takut dan lapar.

Aria memikirkan bagaimana keadaan Aiden sekarang. Pasti anak itu baik-baik saja karena ada Duke Felix yang menjaganya. Namun Aria sedikit khawatir Aiden terlalu mencemaskannya sampai jatuh sakit. Aria harus berhasil kabur karena dia tidak bisa meninggalkan Aiden sendiri.

Di antara para sandera, ada seorang wanita yang terlihat sangat tenang. Wanita itu berparas sangat cantik dengan rambut coklatnya yang lurus dan panjang. Awalnya Aria menebak dia adalah keturunan Bangsawan namun langsung disanggahnya. Wanita bernama Charla itu mengaku hanya seorang biarawati di Katedral.

Aria beberapa kali mengobrol dengan Charla karena sandera lain terlalu ketakutan untuk diajak berbicara. Mereka berdua juga ternyata seumuran sehingga cukup nyambung saat berbincang. Charla sedikit terkejut saat tahu Aria adalah pemilik toko kue terkenal di Kota Hera. Dia pernah beberapa kali datang kesana untuk membeli kue tapi tidak pernah bertemu langsung dengan Aria.

"Kira-kira kita akan di apakan? Kemana para penjahat itu?"

"Sepertinya mereka sedang menyiapkan hal-hal untuk melakukan sesuatu pada kita."

Aria bergidik ngeri melihat Charla mengucapkan kalimat itu tanpa emosi. Apa jangan-jangan mereka dibawa kesini untuk dibunuh lalu diambil organ dalamnya dan di jual?

Saat tengah memikirkan kemungkinan-kemungkinan itu, dua orang pria datang memasuki ruangan membawa sekeranjang makanan lalu kembali pergi. Seluruh orang di ruangan itu hanya menatap keranjang itu tanpa berani bergerak. Mereka tidak tahu kandungan apa yang ada di dalamnya.

Charla dengan santai memeriksa keranjang yang isinya roti buah. Dia lalu membagikannya satu persatu ke orang-orang disana.

"Tenang, ini tidak ada racunnya."

Aria lalu mengambil roti itu, "Darimana kau tahu?"

"Sudah kubilang aku bekerja di Katedral. Aku bisa membedakan makanan yang beracun." Charla mengedipkan sebelah matanya lalu duduk di sebelah Aria memakan roti bagiannya.

Aria merasa seperti binatang ternak yang diberi makan sampai gemuk sebelum akhirnya disembelih. Dia menelan roti kering itu dengan setengah hati. Setelah selesai makan dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Aria memikirkan cara untuk melarikan diri tetapi dia tak tahu sedang berada dimana.

"Percuma saja melarikan diri. Mereka menanam sihir di sekitar sini. Kau hanya akan kehilangan nyawamu jika mencoba pergi." Perkataan Charla terdengar seolah dia tahu niat Aria.

Aria hanya mendesah kasar lalu menjatuhkan kepalanya ke lipatan tangan di atas lututnya yang ia tekuk. Bagaimana Charla masih bisa tenang? Apa keyakinannya terhadap tuhan yang membuatnya seperti itu?

Brakk!!

Pintu ditendang dan kelima penjahat itu menarik Aria dan wanita lain dengan paksa. Aria sedikit meronta namun kekuatannya jauh jika dibandingkan orang-orang itu.

"Cepat pindahkan mereka!" perintah seorang pria yang terlihat seperti pemimpinnya.

"Akh, kalungku!"

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang