-37- Coincidence

46.8K 7.2K 446
                                    

Wilayah barat Kekaisaran Heligium terkenal dengan hasil perkebunan, pertanian dan peternakannya. Salah satunya adalah gandum sebagai bahan makanan pokok mayoritas penduduk negeri itu. Hamparan ladang gandum dapat menghasilkan berton-ton biji gandum setiap panennya. Biji gandum itu akan didistribusikan untuk diolah menjadi bahan setengah jadi seperti tepung.

Perusahaan pengolah biji gandum paling besar di negeri itu dimiliki oleh keluarga Vrauss. Alan Vrauss, putra pertama keluarga Vrauss adalah pemiliknya saat ini. Sudah lima tahun Alan menjalin bisnis dengan Aria sebagai pemasok tepung untuk kebutuhan toko kuenya.

Selama itu saling mengenal, keduanya sudah seperti sahabat dekat. Alan sangat memahami watak dan kepribadian Aria, begitu pula Aria yang tahu orang seperti apa Alan sesungguhnya. Dari luar pria itu terlihat remeh, namun kalau bukan karena kontribusinya perusahaan keluarga itu tidak akan berkembang sampai seperti ini. Alan adalah salah satu orang yang tidak ingin Aria jadikan musuh.

Kedekatan keduanya sering menimbulkan salah paham di antara orang-orang. Walau memang terlihat jelas Alan menaruh hati pada Aria sejak dulu, tapi hubungan keduanya tidak berkembanng. Itu karena Aria membuat jarak yang memisahkan keduanya.

Alan adalah pria yang baik. Tidak ada alasan untuk menolaknya terutama dengan paras yang mempesona itu. Sebenarnya dia adalah tipe suami idaman, tampak sederhana tapi sukses dan penuh cinta. Para istri tidak perlu takut dengan adanya orang ketiga. Bisa dibilang tipe Aria sekali.

Namun sulit bagi Aria untuk bersama Alan. Aria tahu keluarga Vrauss sangat menentang kedekatan mereka walau hanya sebatas teman. Alasannya sudah jelas karena latar belakang Aria sebagai Irene bukanlah seorang bangsawan. Terlebih lagi Aria adalah janda beranak satu. Di negeri ini ada orang yang berpikir jika pria lajang menikahi seorang janda adalah aib. Namun berbeda dengan duda yang menikahi gadis lajang. Dunia ini masih dipenuhi diskriminasi terhadap wanita.

Walau begitu Alan tampak tidak menyerah. Dia menunjukkan kasih sayangnya pada Aiden sejak anak itu masih bayi. Aiden juga menganggap Alan seperti keluarganya sendiri. Aria kadang merasa tidak enak menerima kebaikan Alan yang tidak ada hentinya.

"Bagaimana keadaan Aiden? Aku dengar dia sudah masuk ke Akademi." Alan bertanya saat keduanya sedang berjalan-jalan disekitar pabrik.

Kabar seputar Aiden yang menjadi murid termuda di Akademi Eclipse sudah tersebar luas bahkan di kalangan bangsawan. Aria tidak kaget jika Alan juga sudah mendengar kabarnya.

"Dia baik-baik saja. Kalau bukan karenamu, mungkin Aiden tidak bisa berada disana saat ini."

Alan tersenyum malu mendengar itu. Dia adalah salah satu orang yang mengajari Aiden sejak kecil. Alan sering kali mengajar langsung ataupun hanya meminjamkan buku-buku koleksinya untuk dipelajari Aiden. Ilmu yang diberikan Alan sangat bermanfaat mengingat bahwa pria juga merupakan Staff Pengajar di Akademi Helios. Alan sedikit menyayangkan Aiden tidak masuk ke sana padahal dia sudah mempersiapkan rekomendasi untuk Aiden.

"Itu tidak sepenuhnya benar. Bakat Aiden lah yang membawanya kemana dia sekarang berada. Aiden tumbuh dengan baik."

Aria juga tidak bisa membantah itu. Aiden memang anak berbakat yang bahkan dapat membuat para bangsawan iri dengan kemampuannya. Aiden adalah kebanggaannya.

"Sepertinya aku sudah terlalu lama. Aku harus segera kembali." Aria melihat jam saku yang di dalam tasnya. Sudah menunjukkan tengah hari, tokonya pasti sedang ramai.

"Irene, bisakah kita makan siang bersama?"

Aria sedikit bingung menanggapi tawaran Alan. Dia ingin menolak tapi tidak tega apalagi Alan terlihat sangat mengharapkannya.

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang