-26- Ritual

49.4K 8.2K 401
                                    

Vote dulu yuk!

Felix bersedekap di belakang para penyihir kerajaan yang sedang mengatur mantra skala besar untuk teleportasi pasukan penyelamat. Chain yang merupakan Great Priest dari Katedral juga ikut membantu. Sayangnya salah satu Great Priest lainnya sedang tidak ada di tempat padahal proses pembuatan lingkaran sihir akan lebih cepat.

"Kau sudah siap?"

Felix mengerutkan keningnya melihat Aston yang mengenakan pakaian tempurnya di atas kuda putih yang tampak kontras dengan kuda hitam milik Felix. "Kau juga ikut?"

"Tentu saja. Ini saatnya menunjukkan pada dunia bahwa Putra Mahkota ini bukanlah Pangeran manja yang tidak berguna." Aston menepuk dadanya bangga.

"Dasar pencitraan."

Lingkaran sihir sudah terbentuk sebesar 90%. Felix kembali memastikan pasukannya sudah siap begitu pula dengan pasukan kekaisaran. Saat lingkaran sihir 100% selesai, sebuah lubang hitam berdiameter dua meter muncul di tengah-tengahnya. Aston dan Felix memimpin pasukan melewati portal itu dan mereka tiba di tengah hutan.

"Sebelah sini, Yang Mulia."

Seorang Assasins yang dikirim lebih dulu kesini untuk memeriksa keadaan menunjukkan jalan yang di lewati oleh penjahat itu. Felix segera memacu laju kudanya menyusuri jalanan di hutan Soarn.

Mereka sampai di sebuah gubuk kumuh terbengkalai di tengah hutan. Para prajurit segera memeriksa gubuk itu dengan berhati-hati.

"Yang Mulia! Tempat ini kosong. Kita terlambat, mereka sudah bergerak."

"Mereka bergerak menggunakan kereta. Kita bisa mengejar jika mengikuti jejak itu." Felix mendapati tanah yang sedikit berlumpur terdapat jejak roda kereta. Dia yakin mereka membawa para korban dengan kereta itu.

"Ayo kita bergerak!"

Pasukan kembali memacu kuda melewati pepohonan. Felix dan Aston terus menebaskan pedang di tangan memotong dahan-dahan sekaligus membuka jalan bagi pasukan di belakang. Dengan kecepatan kudanya, harusnya mereka bisa menyusul sebuah kereta.

"Duke! Itu keretanya!"

Sebuah kereta pengangkut barang tertangkap di pandangannya. Perlahan jarak antara kudanya dan kereta itu semakin menipis. Penjahat itu menyadari keberadaan Pasukan Penyelamat segera mempersiapkan serangan. Lebih dari belasan lingkaran sihir hitam muncul dan menembakan panah.

"Menghindar! Mereka menggunakan sihir hitam!"

Bruk! Brukk!!

Aston menoleh ke belakang melihat beberapa prajuritnya terkena serangan. Dia menggertakkan giginya kembali menghadap ke depan.

Kuda hitam Felix bernama Darka yang terkenal sebagai kuda tercepat di negeri itu memimpin di depan semakin mengikis jarak. Saat jarak keduanya hanya terpisah dua meter, Felix berdiri di atas kudanya. Dia melompat ke atas kereta lalu berguling. Dari belakang dia menebas kepala sang pengemudi lalu mengambil alih kemudi kereta itu.

Aston dan prajurit lain mendukung dari belakang dengan menyerang seorang penjahat lainnya yang berdiri di pintu kereta. Felix segera memperlambat laju kereta membuat Aston dapat segera mengejar. Jarak yang terlalu dekat membuat penjahat yang tersisa kesulitan menggunakan sihir. Akhirnya pedang Aston berhasil menusuk jantung pria itu.

Saat kereta berhenti Felix segera membuka lebar pintu kereta. Di dalam para wanita menyipitkan mata karena cahaya matahari yang tiba-tiba memasuki mata. Felix menatap satu persatu orang di dalam kereta namun tidak menemukan wanita yang dicarinya.

"H-hanya ada delapan orang. Dimana dua orang lainnya?!"

Seorang wanita berambut pendek memberanikan diri menjawab Felix, "Mereka dibawa untuk digunakan sebagai persembahan. Terima kasih telah menyelamatkan kami. Mereka berniat menjual kami sebagai budak."

Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang