Warning! Mungkin mengandung 18+
Aiden menyisir satu persatu buku yang di pajang di ruang kerja milik Duke Felix. Pesta ulang tahun Duke telah usai sejak setengah jam lalu. Para tamu sudah kembali ke kediaman masing-masing sedangkan Aiden dan Aria menginap di sini.
Besok pagi Aiden sudah harus kembali ke Akademi. Dia berada di ruang kerja Duke untuk meminjam buku milik Duke yang akan dia gunakan di kelas nanti. Koleksi milik Duke sama lengkapnya dengan milik perpustakaan Akademi, hanya saja buku yang ada disana terbatas. Jadi Aiden memutuskan meminjam milik Duke saja.
Saat asik menyelusuri buku-buku, tangan Aiden sampai pada sebuah benda yang terselip di antara dua buku. Benda itu berukuran lebih kecil dari buku lainnya sehingga terlihat mencolok. Aiden sedikit menjinjitkan kaki lalu menarik benda itu keluar dari rak buku.
"Aiden."
Aiden menoleh dan mendapati Leon tengah tersenyum padanya. "Paman Leon, aku menemukan ini di antara buku-buku milik Duke."
Leon mengambil sebuah figura yang diserahkan Aiden lalu melihat isinya. "Oh, ini adalah foto Duke dengan calon istrinya yang diambil beberapa hari sebelum calon istrinya menghilang. Kau belum pernah melihatnya kan? Namanya adalah Lady Aria Rounette, putri dari Marquess Jake Rounette."
"Marquess Jake Rounette? Aku tidak pernah mendengarnya. Yang aku tahu pemimpin keluarga itu adalah Vanz Rounette. Istrinya, Marchioness Adelle sering datang ke toko."
Leon mengelus puncak kepala Aiden, "Marquess sudah wafat tak lama setelah Lady Aria menghilang. Kepemimpinan keluarga lalu dialihkan pada keponakannya, Marquess Vanz Rounette. Itu wajar kau tak mengetahuinya karena itu terjadi sebelum kau dilahirkan. Apa kau ingin melihat wajah calon istri Duke? Dia sangat cantik."
Aiden menerima figura yang tadi belum sempat dilihatnya. Di foto itu Duke mengenakan pakaian mewah dan berdiri di sebelah seorang wanita berambut perak yang duduk di sebuah sofa. Kening Aiden seketika berkerut saat dia melihat secara jelas wajah calon istri Duke Felix.
Ini....
"Bagaimana? Cantikkan? Duke sebenarnya belum bisa melupakan Lady Aria karena itu dia masih menyimpan fotonya. Tapi karena Duke juga harus terus melanjutkan hidup, dia menyimpan foto di tempat yang tidak bisa dia lihat namun keberadaannya tetap bisa dia awasi."
"Emh, Lady Aria sangat cantik," ucap Aiden tersenyum lebar.
Dia lalu pamit untuk kembali ke kamarnya karena sudah menemukan buku yang dia cari. Saat dia berada di luar ruang kerja Duke, senyum yang semula menggantung di wajahnya seketika menghilang. Tangan Aiden terkepal dan matanya tampak bergetar. Apa yang sebenarnya terjadi?
***
Aria meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Setelah pesta ulang tahun Duke Felix, dia segera membantu membereskan dapur bersama para pekerja. Banyak makanan yang masih tersisa sehingga dibagikan pada para pelayan dan prajurit yang bekerja di Mansion ini.
Aria tidak bisa pulang karena jarak ke rumahnya yang cukup jauh. Putra Mahkota sempat menawarinya tumpangan karena mereka searah. Namun Aria menolak karena tak mau jadi orang ketiga di antara Aston dan Alyssa. Lagipula dia mendapat tatapan tajam dari Aiden dan Felix yang seolah mengisyaratkan untuk menolak tawaran itu.
Lorong di Mansion sudah cukup sepi karena waktu sudah lewat tengah malam. Aria berniat kembali ke kamarnya untuk segera istirahat karena besok pagi dia juga harus mengantar Aiden ke Akademi. Saat sampai di persimpangan lorong, tubuh Aria menubruk sesuatu sekeras tembok membuatnya sedikit termundur.
Aria mendongak dan mendapati kalau sosok yang dia tabrak adalah Duke Felix. Wajah Felix terlihat memerah dan sedikit sempoyongan. Dia dan para pria lainnya tadi memang banyak meminum alkohol. Aria sebenarnya juga sedikit mabuk, tapi dia masih bisa mempertahankan kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] #9 in Fantasi !!! #1 in Fantasy !!! #1 in Romansa !!! Potongan memori yang terakhir dia ingat adalah ketika matanya memandang langit-langit saat tubuhnya jatuh dari atas tangga apartemennya. Namun ketika terbangun, dia...