Hera adalah ibukota dari negara Heligium yang berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Heligium. Kota itu merupakan pusat kehidupan dimana segala macam kebutuhan hidup dapat dipenuhi. Lokasinya sangat strategis dikelilingi kota-kota kecil yang juga masih menjadi bagian dari negara itu.
Di sebelah barat terdapat desa-desa yang dipenuhi perkebunan dan peternakan. Kebutuhan makanan seluruh negeri hampir semuanya dipasok dari tempat-tempat itu. Negara Heligium terkenal sebagai penghasil gandum dan susu sapi terbaik di antara negara-negara tetangga.
Bagian utara terdapat Hutan Soarn yang berjarak tiga kota dari kota Hera. Hutan itu adalah pembatas antara Kekaisaran Heligium dengan Kerajaan Oar. Di sisi timur memiliki jumlah populasi penduduk paling sedikit. Wilayah itu dipenuhi pegunungan dan banyak lokasi pertambangan sehingga tidak cocok dijadikan tempat tinggal.
Sedangkan di sisi selatan, Kekaisaran Heligium berbatasan langsung dengan Laut Neahkin. Berbagai macam hewan dapat ditemukan di laut itu membuat penduduknya terbiasa mengolah makanan laut sebagai makanan sehari-hari.
Duke Felix de Morgan memiliki pemerintahan di sisi barat. Artinya segala urusan pertanian, perkebunan, dan peternakan menjadi pekerjaannya. Wilayah pertambangan sebelah timur diurus langsung oleh kekaisaran sedangkan wilayah utara dan selatan dikelola oleh bangsawan lain.
Selama tiga hari Felix harus meninggalkan Kota Hera untuk menyelesaikan pekerjaannya di Kota Gema. Hari ini dia sudah bisa kembali tetapi yang menyambutnya ketika pulang ada sebuah rumor yang membuat kepalanya panas.
Putra Mahkota turut serta dalam persaingan memperebutkan posisi sebagai kandidat Ayah Aiden.
Ingin rasanya Felix melempak Aston sebuah kursi. Pantas saja tiba-tiba dia dikirim ke luar kota tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Ternyata Aston dari awal berniat menemui Aiden. Percuma saja kemarin-kemarin Felix marah. Tak ada yang bisa menghentikan Putra Mahkota.
Setibanya di Kota Hera, Felix segera menuju toko kue Aiden. Dia bahkan belum sempat menaruh barang bawaannya dan langsung meminta Leon kesana ketika kereka mereka melewati gerbang kota. Felix merasa tak tenang sebelum melihat langsung kondisi Aiden dan ibunya.
Toko kue itu cukup senggang karena masih pagi dan baru buka. Aiden yang kebetulan membantu menyiapkan toko melihat kedatangan Felix dan segera menghambur peluk ke kaki jenjang pria itu. Felix nyaris limbung karena kuatnya terjangan Aiden saat berlari memeluknya.
"Duke! Aku sangat merindukanmu!"
Felix tersenyum lalu mengelus puncak kepala Aiden, "Aku hanya pergi sebentar tapi kau sudah merindukanku. Walau begitu aku juga merindukanmu, Aiden."
Aiden segera menuntun Felix ke sebuah meja kosong. Beberapa pengunjung juga sudah mulai berdatangan. Kebanyakan datang hanya untuk sekedar sarapan menikmati sepotong kue ditemani secangkir teh atau kopi.
"Aiden aku mendengar ada kabar aneh saat tiba disini." Felix menyesap secangkir teh hitam yang baru saja diantarkan pelayan.
"Ah, benar! Saat Duke pergi Putra Mahkota datang kesini. Tapi Duke tenang saja, aku berhasil menghalanginya bertemu dengan ibu!"
Aiden lalu menceritakan secara rinci bagaimana saat dia mengusir seorang Putra Mahkota dari toko milik ibunya. Felix cukup terkejut dengan keberanian Aiden menghadapi Aston yang terkenal akan kehadirannya yang dapat membuat orang disekitarnya tertekan. Awalnya Felix khawatir namun melihat betapa girangnya Aiden bercerita, dia hanya bisa tersenyum.
"Aiden, mau pergi jalan-jalan denganku?"
Aiden memiringkan kepalanya, "Bukankah Duke baru tiba? Duke harus beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] #9 in Fantasi !!! #1 in Fantasy !!! #1 in Romansa !!! Potongan memori yang terakhir dia ingat adalah ketika matanya memandang langit-langit saat tubuhnya jatuh dari atas tangga apartemennya. Namun ketika terbangun, dia...