"Ya! Aku disini untuk menggantikan Tuan Roy yang sedang cuti karena istrinya tengah melahirkan." Leon menepuk tangan menarik perhatian seluruh murid di lapangan.
"Walaupun tubuhku tidak sebesar Tuan Roy, tapi aku pernah mendapatkan penghargaan saat perang 3 tahun lalu loh. Di kelas hari ini aku akan mengajarkan teknik bertarung secara kelompok. Sekarang bentuk kelompok berisi lima orang," perintah Leon yang segera diikuti oleh para murid.
Leon mulai menjelaskan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam pertarungan berkelompok. Tiap individu perlu menentukan tugas mereka, mulai dari bertindak sebagai penyerang dengan senjata, pengguna sihir pertahanan dan lainnya. Dengan begitu kelompok dapat menutupi celah kekuatan yang ada. Strategi ini sangat efektif untuk bertarung melawan binatang buas atau monster.
Setelah penjelasan singkat dari Leon, mereka mulai mempraktikkan pertarungan. Para murid diharuskan membatasi penggunaan Mana mereka untuk menghindari adanya cidera. Walau begitu petugas medis dan staff lain juga sudah berjaga-jaga. Pertarungan pertama dilakukan oleh kelompok 1 dan 2.
Aiden yang berada di kelompok 5 memperhatikan dari pinggir lapangan. Dia perlu mengamati pertarungan pertama untuk menyusun strategi yang tepat.
"Kita akan melawan kelompoknya Fernell," ucap Fred.
Aiden menoleh ke samping dan mendapati murid-murid itu menjelek-jelekkan kelompok Aiden. Fernell dan teman-temannya berada di kelompok 6 yang artinya mereka akan saling berhadapan di pertarungan ketiga.
"Aku punya firasat mereka akan berbuat seenaknya. Kalian semua, utamakan keselamatan masing-masing." Seluruh anggota mengangguki perkataan Damian selaku Ketua kelompok.
Pertarungan pertama dimenangkan kelompok 1, sedangkan pertarungan kedua dimenangkan kelompok 4. Kini saatnya pertarungan ketiga yang melibatkan kelompok 5 dan 6 berlangsung. Murid lain merapat untuk menonton kelompok berisi murid terbaik saling bertarung. Leon perlu memberitahu peraturannya sekali lagi karena suasananya tampak memanas.
"Tiga, dua, satu, mulai!"
Kelompok Aiden segera membentuk formasi. Damian berada di tengah sebagai menyerang utama sedangkan Aiden mendukungnya dari belakang. Pengguna sihir pertahan berada di paling depan untuk melindungi seluruh anggota.
Mereka memulai dengan serangan ringan yang dapat dengan mudah dihindari atau ditangkis. Karena itu pelajarab tentang strategi, tidak perlu benar-benar mengerahkan seluruh kekuatan. Yang terpenting adalah menang dengan strategi terbaik.
Perisai kelompok Fernell pecah saat tidak menduga adanya serangan beruntun yang dilontarkan Damian dan Aiden. Aiden tahu mereka yang sedari tadi hanya bermain tidak mungkin menduganya. Sekarang tim Aiden bisa menang dengan mudah.
Fernell mengepalkan tangannya kesal. Dia lalu menyerang dengan sihir yang lebih kuat. Serangan dari Fernell membuat perisai yang di bentuk tim Aiden terguncang. Aiden lalu melakukan serangan balasan. Tak mau kalah, Fernell menambah kekuatan serangannya. Sayangnya Mana yang digunakan terlalu besar dan mungkin dapat berdampak lebih parah.
"Tunggu!" Leon terlambat. Serangan Fernell sudah mencapai tim Aiden.
Perisai Tim seketika pecah dan serangan masih terus mendekati mereka. Aiden sadar jika dia tidak bertindak, mereka semua dalam bahaya. Secepatnya Aiden segera membentuk bola mana dan menabrakkannya pada serangan Fernell. Tabrakan itu menimbulkan ledakan besar. Baik tim Aiden ataupun tim Fernell sama-sama terluka. Namun tim Fernell lebih parah karena serangan Fernell berhasil dipantulkan oleh Aiden.
Leon bertindak cepat dengan membuat perlindungan untuk mencegah ledakan menyebar ke seluruh lapangan. Setelahnya Leon segera menghubungi tim medis lainnya untuk segera datang ke lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away With My Child [Reinkarnation Stories]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] #9 in Fantasi !!! #1 in Fantasy !!! #1 in Romansa !!! Potongan memori yang terakhir dia ingat adalah ketika matanya memandang langit-langit saat tubuhnya jatuh dari atas tangga apartemennya. Namun ketika terbangun, dia...